7 Tips Usaha Jual Beli Rumah Bekas agar Cepat Laku
Terakhir diperbarui 17 September 2024 · 4 min read · by Yongky Yulius
Usaha jual beli rumah bekas bisa menjadi salah satu bisnis yang menghasilkan banyak cuan.
Kendati begitu, melakoni usaha itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Dibutuhkan kecakapan, uang, relasi, pengetahuan, dan persiapan-persiapan lainnya agar bisnisnya jadi lancar ketika dijalankan.
Untuk itu, sebelum memulai usaha ini, kamu mesti mengetahui dulu beberapa tips dalam menjalankan usaha jual beli rumah bekas agar cepat laku.
Ketahui selengkapnya mengenai tips-tips tersebut melalui pemaparan di bawah ini.
1. Pasang Iklan di Situs Jual Beli Properti
Tips pertama, kamu bisa memasang iklan di situs jual beli properti seperti Rumah123.
Kini Rumah123 memiliki fitur pasang iklan untuk pemilik properti.
Dibandingkan dengan beriklan di media sosial, beriklan di situs jual beli properti lebih unggul.
Pasalnya, Rumah123 memiliki jangkauan luas, dikunjungi lebih dari 21 juta pengunjung setiap bulannya. Banyak dari pengunjung itu merupakan pencari properti.
Selain itu, Rumah123 menyediakan beragam fitur yang membuat iklan selalu berada di posisi teratas.
2. Cari Properti Berharga Miring
Mencari rumah bekas dengan harga miring kini bukan lagi hal yang sulit.
Kamu bisa memanfaatkan beragam platform untuk mencarinya, seperti media sosial atau situs jual beli properti.
Melalui Rumah123, kini kamu bisa mendapatkan rumah yang sedang turun harga, rumah aset bank, atau rumah di bawah NJOP secara lebih mudah.
Ya, Rumah123 memiliki program khusus Properti Penawaran Khusus untuk mewadahi rumah-rumah yang dijual lebih murah.
Tinggal masuk saja ke lamannya, dan ketik lokasi, area, atau kata kunci dari rumah yang kamu incar di kolom pencarian.
Selanjutnya, listing properti turun harga bisa kamu lihat secara mudah.
3. Gunakan Jasa Agen Properti
Memanfaatkan jasa agen properti adalah tips berikutnya dalam usaha jual beli rumah bekas.
Agen properti akan membantumu dalam memasarkan properti atau mencarikan calon pembeli potensial.
Selain memiliki jaringan luas, agen properti juga memiliki pengalaman dalam menjual properti seperti rumah.
Beberapa kantor agen properti terbaik yang bisa dijadikan referensi adalah:
- Brighton,
- Ray White,
- ERA Indonesia,
- Century 21,
- Xavier Marks,
- Promex,
- LJ Hooker, dan
- MyPro Property.
4. Lakukan Perbaikan dan Renovasi pada Bagian Penting
Rumah bekas yang harganya jatuh biasanya memiliki kondisi fisik bangunan yang jauh dari kata baik.
Karena itu, dibutuhkan perbaikan atau renovasi minor pada beberapa bagian rumahnya.
Tips dari kami, sebaiknya lakukan perbaikan dan renovasi pada bagian-bagian yang penting dan bisa membuat rumahnya tampil seperti baru secara signifikan.
Perbaikan itu di antaranya adalah:
- mengecat dinding, pagar, pintu, kusen, dan bagian atap rumah;
- mengganti lantai dengan keramik yang baru;
- mengganti bagian langit-langit dengan GRC atau material lainnya yang kuat; dan
- mengganti peralatan dan perabotan yang terkait dengan listrik, air, dan utilitas penting lainnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
5. Tetapkan Harga yang Kompetitif’
Lakukan riset pasar terlebih dahulu sebelum menentukan harga jual rumahnya.
Pasalnya, harga yang terlalu tinggi bisa membuat rumah sulit terjual. Sementara itu, harga rumah yang terlalu rendah membuat kamu hanya mendapatkan keuntungan yang tipis.
Agar lebih tepat menentukan harga jual rumah bekas, kamu bisa riset pasar secara online melalui situs jual beli properti seperti Rumah123.
Caranya, kamu bisa membandingkan antara satu harga rumah dengan rumah lainnya dengan tipe dan spesifikasi sama, di lokasi yang berdekatan.
Contohnya, rumah minimalis tipe 36 di daerah Buah Batu Bandung dibanderol Rp500 jutaan.
Berarti, harga rumah bekas yang kamu jual dengan tipe yang sama di lokasi sama, juga tak boleh dijual lebih dari Rp500 jutaan.
6. Tawarkan Opsi Pembiayaan Lain
Selain pembayaran secara cash, kamu juga menawarkan opsi pembiayaan lainnya kepada calon pembeli.
Ya, umumnya, calon pembelilah yang harus mengajukan KPR rumah bekas kepada pihak bank.
Kendati demikian, jika kamu punya relasi dengan pihak bank, tak ada salahnya membantu mengarahkan calon pembeli untuk mengajukan KPR di bank tersebut.
Dibandingkan dengan pembelian secara cash, banyak pembeli properti yang memilih pembayaran secara KPR.
Hal tersebut sesuai dengan data Indeks Harga Properti Residensial Triwulan I 2024 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).
Dalam data tersebut, diketahui bahwa sebanyak 76,25% dari total pembiayaan pembelian rumah primer oleh konsumen adalah menggunakan KPR.
7. Pastikan Dokumen Legalnya Lengkap
Tips dalam usaha jual beli rumah bekas berikutnya adalah memastikan semua dokumen legalnya lengkap, seperti sertifikat tanah, IMB, AJB, dan bukti pembayaran pajak.
Saat ini, calon pembeli properti lebih tertarik membeli rumah yang sudah memiliki SHM.
Jadi, saat membeli rumah bekas untuk kemudian dijual kembali, pastikan sertifikat kepemilikannya sudah berupa SHM.
Keberadaan SHM itu pun bisa membuat harga jual rumahnya lebih tinggi, ketimbang rumah yang hanya memiliki SHGB.
***
Setiap tips yang ditulis pada artikel ini, bisa membantumu meningkatkan peluang rumah bekas cepat laku di pasaran.
Mulai dari pasang iklan di situs jual beli properti hingga memastikan kelengkapan dokumen, setiap langkah yang diambil bisa memudahkanmu untuk menarik minat calon pembeli.
Dengan persiapan yang matang, usaha jual beli rumah bekas yang kamu lakoni bisa sukses.
Jika ada pertanyaan seputar jual beli rumah bekas dan topik properti lainnya, kunjungi forum Teras123.