Pahami Apa Itu PPJB Apartemen, Bisa Buat Jaminan Kredit?
r123-share-title

Terakhir diperbarui 15 Mei 2024 · 5 min read · by Yongky Yulius

PPJB Apartemen

PPJB apartemen bisa menjadi bentuk pengikat komitmen antara pembeli dengan penjual.

Karena itu, keberadaan PPJB apartemen bisa dianggap penting, walaupun sebenarnya tidak wajib.

Mengetahui apa itu PPJB apartemen bisa menjadi langkah yang tepat agar Anda terhindar dari sengketa apartemen.

Dengan memahami seluk-beluk PPJB, Anda bisa lebih tenang saat membeli unit hunian vertikal terbaru seperti di The Elements dan Puri Orchard.

Mari ketahui PPJB apartemen, mulai dari fungsi, biaya, contoh, hingga menjawab soal PPJB apartemen sebagai jaminan kredit.

Fungsi PPJB Apartemen

PPJB apartemen

Foto: Mojo_cp via Canva Pro

PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli) apartemen merupakan pengikat sementara agar properti tidak dijual kepada pihak lain.

Lantaran sifatnya sementara, PPJB hanya berlaku untuk kedua belah pihak sebelum adanya Akta Jual Beli (AJB) resmi dari Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

Umumnya, PPJB diterbitkan oleh developer setelah pembeli melakukan pembayaran secara bertahap.

Atau, bisa juga PPJB ditandatangani oleh calon pembeli dan pelaku pembangunan yang dibuat di hadapan notaris.

Dengan adanya PPJB, sudah menjadi kewajiban pembeli mesti membayar cicilan sesuai jadwal.

Di sisi lain, pihak developer wajib menyelesaikan pembangunan berdasarkan jadwal yang sudah disepakati bersama.

Dasar Hukum PPJB Apartemen

PPJB Apartemen Adalah

PPJB pada dasarnya bersifat “bawah tangan,” tetapi pembuatan surat tersebut tidak boleh asal atau sembarangan.

Apalagi dasar hukum PPJB pun diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1320.

Disebutkan bahwa PPJB yang berada dalam ranah Hukum Perdata perlu memenuhi syarat sah perjanjian yang berlaku pada Pasal 1320 KUH Perdata.

Sebab itu, bila didasarkan pada syarat sah perjanjiannya, maka kedudukan hukum PPJB dinyatakan sah dan mengikat secara hukum.

Pembuatan PPJB pun harus mengikuti kaidah yang ditentukan dalam Undang-Undang Hukum Pasal 320 KUH Perdata.

Adapun ketentuan PPJB apartemen secara spesifik diatur dalam Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11/KPTS Tahun 1994 tentang Pedoman Perikatan Jual Beli Rumah Susun.

Berdasarkan peraturan tersebut, orang yang membeli apartemen tidak diperbolehkan tanpa izin tertulis dari pihak penjual melakukan pindah tangan apartemen kepada pihak ketiga.

Sehingga, pihak pembeli pun tidak boleh sewenang-wenang melakukan pengalihan tanpa sepengetahuan pihak penjual.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan PPJB agar perjanjian tidak menimbulkan kesalahpahaman, seperti:

Perizinan
Status dan informasi lengkap apartemen (tanah dan bangunan)
Kepemilikan sertifikat yang asli dan sah di mata hukum

Isi Surat PPJB Apartemen

Seputar Pertanyaan Mengenai PPJB Apartemen

Menurut Keputusan Pemerintah tentang isi Perjanjian Pengikatan Jual Beli atau PPJB, diatur di dalam Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 9 Tahun 1995, terdapat 12 poin penting yang wajib dicantumkan di dalam PPJB, seperti:

Pihak yang membuat kesepakatan adalah penjual dan pembeli
Objek pengikatan jual beli berupa luas unit apartemen, lokasi, luas tanah dan bangunan berdirinya apartemen
Kewajiban yang harus dilakukan penjual perlu disebutkan dengan sejelas mungkin
Kewajiban yang harus ditunaikan pembeli untuk melunasi cicilan harga apartemen dicantumkan sejelas mungkin
Mencantumkan informasi jaminan baik penjual atau developer
Mencantumkan waktu yang disepakati untuk melakukan serah terima unit apartemen
Ketentuan mengenai pemeliharaan unit apartemen
Ketentuan tentang penggunaan unit apartemen
Pengalihan hak kepemilikan unit apartemen dari penjual atau developer kepada pembeli
Pembatalan pengikatan jual beli yang sudah disepakati
Aturan untuk menyelesaikan perselisihan atau sengketa unit apartemen
Ketentuan untuk membuat Akta Jual Beli

Contoh PPJB Apartemen

Saat membeli apartemen, tentu tidak bisa dilakukan sembarangan. Jangan sampai Anda rugi karena proses jual beli yang tidak jelas.

Karena itu perlu dilakukan perjanjian jual beli berupa PPJB apartemen, yang mampu melindungi hak dan kewajiban penjual atau pembeli.

Biaya PPJB Apartemen

membayar biaya PPJB apartemen

Foto: Ahsanjaya from Pexels via Canva Pro

Biaya PPJB biasanya dibayarkan pada saat booking fee.

Untuk mengetahui besaran biayanya, Anda mesti melihat UU No. 30 Tahun 2009 tentang Jabatan Notaris, khususnya pada Pasal 36.

Dijelaskan, notaris berhak menerima honorarium atas jasa hukum yang diberikan berdasarkan kewenangannya.

Adapun besaran honorarium itu berdasarkan pada nilai ekonomis dan sosiologis pada setiap akta yang dibuat.

Nilai ekonomsi ditentukan berdasarkan objek setiap akta. Rinciannya:

Honorarium paling besar 2,5 persen jika nominalnya hingga Rp100 juta.
Honorarium paling besar 1,5 persen, apabila nominal di atas Rp100 juta.
Honorarium tidak melebihi 1 persen dari nilai objek yang dibuat aktanya, jika nominalnya di atas Rp1 miliar.

Lalu, nilai sosiologis ditentukan berdasarkan fungsi sosial dari objek setiap akta dengan honorarium paling besar Rp5 juta.

Nah, khusus untuk masyarakat tidak mampu, notaris harus membebaskan biaya pembuatan akta alias gratis.

Bisa Gadai PPJB Apartemen?

menjadikan PPJB sebagai jaminan kredit

Foto: 98stocker via Canva Pro

Apakah bisa PPJB apartemen sebagai jaminan kredit?

Informasi ini penting diketahui setelah mengetahui contoh PPJB apartemen dan biaya PPJB apartemen.

Menurut hukumonline.com, PPJB tidak bisa digunakan sebagai jaminan kredit.

Itu karena bank hanya dapat menerima objek berupa tanah dan bangunan yang dapat dibebani Hak Tanggungan.

Apabila tanah dan bangunan belum memiliki status hak, seperti Hak Milik, Hak Guna Usaha, dan Hak Guna Bangunan, dan masih dalam proses PPJB, berarti secara hukum belum dapat dibebani Hak Tanggungan.

Biasanya, PPJB hanya dijadikan salah satu syarat atas KPR untuk memfasilitasi pembelian rumah baru atau KPR Primary.

Dan secara lebih khusus, bank akan memberi pinjaman bagi pemegang PPJB untuk pembelian melalui developer rekanan dari bank tersebut.

{"attributes":{"type":"banner","custom_title":"Lebih Paham Soal KPR di Rumah123","custom_link":"https:\/\/www.rumah123.com\/kpr\/?utm_source=panduan123&utm_medium=artikel&utm_campaign=kpr&utm_term=kpr","custom_desc":"Ketahui info seputar KPR, mulai dari bunga bank hingga cara pengajuannya","custom_cta":"Pelajari Lebih Lanjut","custom_background":"https:\/\/www.rumah123.com\/asset-core\/images\/wpBannerDesktop.png, https:\/\/www.rumah123.com\/asset-core\/images\/wpBannerMobile.png","pdp_id":[""]},"pdp":{"data":{"GetPropertiesByOriginID":{"properties":[]}}},"strapi":null,"baseUrl":"https:\/\/www.rumah123.com"}

Jadi, itu dia penjelasan soal PPJB apartemen. Informasi ini bermanfaat jika Anda hendak membeli apartemen di Bandung atau apartemen di Jakarta Pusat dan di kota lainnya.

Ada pertanyaan seputar PPJB apartemen? Tanyakan di Teras123. Diskusikan bareng member dan expert soal properti!