Mengenal Gaya Arsitektur Rumah Art Deco, Disertai Ciri-Ciri dan Contohnya
Terakhir diperbarui 17 Maret 2025 · 5 min read · by Citra Purnama Sari

Foto: habitusliving.com
Dunia arsitektur memiliki sebuah gaya arsitektur ikonik yang populer di awal abad ke-20, namanya art deco. Apakah kamu pernah mendengar nama gaya arsitektur tersebut?
Gaya arsitektur ini pernah menjadi simbol kemewahan dan modernitas di awal abad ke-20.
Bahkan hingga kini, gaya arsitektur ini masih meninggalkan jejak yang memukau di berbagai belahan dunia.
Art deco bukan sekadar gaya arsitektur biasa, tetapi juga cerminan dari semangat zaman yang penuh inovasi dan kemajuan teknologi.
Perpaduan bentuk simetris, elemen dekoratif yang unik, serta penggunaan material berkualitas menjadikannya begitu ikonik dan tak lekang oleh waktu.
Mari mengenal lebih jauh gaya arsitektur art deco, karakteristik, serta contohnya di Indonesia!
Apa Itu Gaya Arsitektur Art Deco?

Foto: freepik
Art deco adalah gaya arsitektur yang berkembang pada awal abad ke-20, khususnya pada tahun 1920an hingga 1930an; art deco mencerminkan kemewahan, modernitas, dan optimisme pada era tersebut.
Gaya arsitektur ini muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial dan teknologi yang pesat, menggabungkan elemen-elemen seni, desain, dan teknik konstruksi terbaru pada masanya.
Art deco menampilka estetika yang tegas, dinamis, serta penuh dengan ekspresi geometris dan simetri.
Dalam perkembangannya, gaya ini dipengaruhi oleh berbagai gerakan seni, seperti kbisme, futurisme, serta bauhaus.
Popularitasnya tersebar luas di berbagai belahan dunia, termasuk di Amerika Serikat, Eropa, hingga Indonesia—yang kala itu masih dalam masa kolonial.
Gaya ini mulai meredup setelah Perang Dunia II, kemudian digantikan oleh arsitektur modern yang lebih fungsional.
Akan tetapi, warisannya tetap bertahan dan dihargai sebagai salah satu gaya arsitektur paling berpengaruh dalam sejarah.
Baca Juga:
Mengenal Rumah Gaya Belanda yang Elegan dan Teduh
Ciri-Ciri Art Deco
1. Bentuk Geometris yang Tegas
Ciri khas utama gaya art deco terletak pada permainan bentuk-bentuk geometris, seperti segitiga, linkgaran, zig-zag, dan pola chevron.
Desainnya menampilkan garis-garis tegas, simetri, serta struktur yang berani untuk menciptakan tampilan yang modern dan futuristik.
Bentuk-bentuk ini tidak hanya diterapkan pada fasad bangunan, tetapi juga dalam dekorasi interior dan elemen struktural lainnya.
2. Material Mewah dan Berkilau
Bangunan art deco sering menggunakan material yang mencerminkan kemewahan dan kemajuan industri, seperti marmer, krom, baja tahan karat, kaca, dan beton bertulang.
Selain itu, penggunaan permukaan mengilap dan reflektif juga menjadi salah satu ciri khas ikoniknya karena menciptakan kesan elegan dan futuristik.
Material ini juga mendukung konsep modernitas yang menjadi inti dari gaya art deco.
3. Ornamen dan Motif Dekoratif
Art deco dikenal dengan dekorasi yang kaya dan sering menampilkan motif-motif abstrak, flora, fauna, serta simbol teknologi seperti roda gigi dan sinar matahari.
Ornamen ini diaplikasikan dalam bentuk relief pada dinding, ukiran pada pintu, dan pola pada lantai atau langit-langit.
Meskipun dekoratif, elemen-elemen ini tetap mempertahankan kesan minimalis dan tidak berlebihan.
4. Warna Berani dan Kontras
Palet warna dalam arsitektur art deco sering kali mencolok dengan kombinasi warna-warna berani seperti emas, perak, hitam, merah, dan biru tua.
Warna-warna ini digunakan untuk menonjolkan kesan glamor dan eksklusif dari bangunan.
Di samping itu, perpaduan warna kontras sering digunakan untuk menciptakan efek visual yang lebih dramatis dan dinamis.
5. Fasad Bertingkat dan Vertikalitas
Bangunan art deco sering menampilkan elemen vertikal yang kuat, seperti garis-garis menjulang atau bentuk bertingkat yang memberikan ilusi ketinggian.
Konsep ini sering terlihat pada gedung pencakar langit yang dibangun pada era 1920an dan 1930an, contohnya Empire State Building di Kota New York.
Elemen vertikal ini juga menegaskan kesan megah dan modern yang menjadi ciri utama gaya ini.
6. Pengaruh Teknologi dan Futurisme
Ciri khas gaya arsitektur art deco yang selanjutnya adalah banyak mencerminkan inovasi dalam industri dan transportasi.
Hal tersebut mencakup bentuk aerodinamis, siluet yang menyerupai mesin, serta penggunaan material modern yang merepresentasikan optimisime terhadap masa depan.
Elemen ini membuat art deco tidak hanya menjadi gaya artistik, tetapi juga simbol perkembangan zaman.
Contoh Bangunan Art Deco di Indonesia
1. Villa Isola

Foto: puskomedia.id
Villa Isola di Bandung adalah salah satu contoh terbaik arsitektur art deco di Indonesia.
Gedung ini dibangun pada tahun 1933 oleh arsitek Wolff Schoemaker untuk pengusaha kaya Dominique Willem Berretty.
Fasadnya ini memiliki bentuk melengkung yang elegan dengan fasad simetris, mencerminkan gaya Art Deco yang khas.
Baca Juga:
Mengenal Konsep Arsitektur Hijau dalam Hunian Berkelanjutan
2. Gedung Merdeka

Foto: okelihat.com
Dibangun pertama kali pada tahun 1895, Gedung Merdeka di Bandung kemudian direnovasi pada tahun 1920 dengan gaya art deco oleh Wolff Schoemaker.
Bangunan ini memiliki bentuk simetris, garis-garis tegas, serta ornamen khas yang mencerminkan kemewahan dan modernitas pada masanya.
Gedung ini terkenal sebagai lokasi Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
3. Hotel Savoy Homann

Foto: booking.com
Hotel Savoy Homann di Bandung adalah salah satu bangunan art deco paling ikonik di Indonesia.
Hotel ini dirancang oleh Albert Aalbers pada tahun 1939.
Salah satu hal paling ikonik dari hotel ini terletak pada fasadnya yang sangat kental dengan unsur art deco.
***
Demikian penjelasan mengenai gaya arsitektur art deco.
Segera dapatkan hunian impianmu di Rumah123!