5 Cara Memanfaatkan Lahan Sempit untuk Bisnis di Rumah
Terakhir diperbarui 01 Agustus 2024 · 3 min read · by Septian Nugraha
Ada banyak cara memanfaatkan lahan sempit untuk membangun bisnis di rumah.
Berbagai cara tersebut dapat dipelajari dengan mudah, bahkan tidak membutuhkan modal besar untuk memulainya.
Dengan cara ini, bahkan Anda bisa memanfaatkan lahan yang tersisa di rumah untuk membangun bisnis beromzet jutaan rupiah.
Lantas, bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit untuk bisnis di rumah? Salah satunya dengan metode urban farming.
Urban farming adalah pertanian perkotaan yang dilakukan di tanah milik pribadi yang ada di daerah perkotaan.
Ide bisnis ini tidak memerlukan lahan yang besar, sehingga bisa diterapkan pada lahan berukuran sempit di rumah.
Setidaknya, ada beberapa tipe urban farming yang bisa dilakukan dan terbukti menghasilkan cuan, seperti:
Begini Cara Memanfaatkan Lahan Sempit untuk Bisnis
1. Hidroponik
Hidroponik adalah metode pertanian yang memanfaatkan air sebagai media tanam pengganti tanah.
Metode ini dapat menjadi salah satu solusi dalam memanfaatkan lahan sempit untuk bisnis di wilayah perkotaan.
Selain itu, hidroponik tidak membutuhkan racun pestisida karena minim hama, sehingga hasil produknya tergolong lebih sehat.
Ada beberapa jenis tumbuhan yang bisa ditanam dengan metode ini, seperti cabai, tomat, daun bawang, seledri, sawi dan lain-lain.
Bahkan, sejumlah tanaman hias pun bisa dibudidayakan dengan metode hidroponik, seperti sirih gading, basil, dan lavender.
2. Akuaponik
Foto: Hydroponics Hero
Selain hidroponik, ada pula jenis urban farming lain yang bisa diterapkan di lahan sempit, yaitu aquaponik.
Aquaponik adalah sistem pertanian yang mengombinasikan metode hidroponik dan akuakultur atau budi daya perikanan.
Aquaponik memanfaatkan tiga komponen biologis yaitu ikan, tanaman, dan bakteri untuk membentuk simbiosis mutualisme.
Tentunya, metode ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis pertanian modal kecil, sekaligus merawat ternak langsung dari rumah.
Jenis hewan yang bisa dipelihara dengan metode akuaponik adalah ikan air tawar seperti lele, nila, ikan mas, patin dan sebagainya.
3. Vertiminaponik
Foto: BPATP – Kementerian Pertanian
Meskipun kedua metode ini sama-sama menggunakan air dan ikan, ternyata ada perbedaan mencolok antara vertiminaponik dan akuaponik.
Perbedaan ini terletak pada ukuran dan bentuknya.
Bisa dibilang, vertiminaponik adalah gabungan antara vertikultur, hidroponik dan aquaponik dalam skala kecil.
Hal ini karena metode vertiminaponik dikembangkan untuk daerah perkotaan yang ketersediaan lahannya cukup terbatas.
Tidak berbeda dengan akuaponik, vertiminaponik juga memanfaatkan simbiosis antara ikan, tanaman, dan bakteri.
Menariknya, tanaman yang dihasilkan dari metode ini bersifat organik.
Ini karena vertiminaponik tidak memakai nutrisi kimia untuk memupuk tanaman, melainkan menggunakan pupuk organik dari kotoran ikan.
4. Vertikultur
Foto: Blue World Gardener
Vertikultur adalah sistem pertanian dengan menanam secara vertikal. Tentunya hal ini bertujuan untuk memaksimalkan lahan yang tersedia di rumah.
Lewat sistem ini, Anda dapat menggunakan polybag, pipa paralon, botol bekas, atau bahkan ban bekas sebagai media tanam.
Selain memanfaatkan lahan yang sempit, vertikultur juga membantu mengurangi permasalahan sampah yang berserakan di wilayah perkotaan.
5. Wall gardening
Foto: Home Decor News
Jika sisa lahan di rumah tidak memungkinkan untuk metode vertikultur atau hidroponik, kamu masih bisa mengembangkan bisnis urban farming dengan wall gardening.
Lewat metode ini, kamu bisa membudidayakan berbagai jenis tanaman dengan memanfaatkan area dinding rumah.
Bahkan, wall gardening juga sering dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan hias di gedung-gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan.
Itulah beberapa cara memanfaatkan lahan sempit untuk membangun bisnis di rumah.
Punya pertanyaan seputar properti? Yuk, diskusikan di Teras123!
Semoga informasi ini bermanfaat.