Cara Menghitung Appraisal Rumah Sendiri dengan Mudah
Terakhir diperbarui 04 Nopember 2024 · 5 min read · by Yuhan Al Khairi
Cara menghitung appraisal rumah sejatinya mudah, langkah ini penting diketahui jika kamu ingin mengajukan KPR dalam waktu dekat.
Saat mengajukan kredit rumah di bank, biasanya salah satu proses yang akan dilalui oleh calon debitur adalah appraisal.
Proses ini terbilang vital karena memengaruhi besaran plafon yang akan diberikan oleh bank.
Singkatnya, semakin besar nilai appraisal bank yang didapatkan, maka semakin besar pula persentase plafon yang akan kamu terima.
Lantas, bagaimana cara menghitung appraisal rumah yang benar? Sebelum membahas hal tersebut, ketahui dulu pengertiannya di bawah ini.
Apa Itu Appraisal Rumah?
Appraisal sendiri merupakan serapan dari kata dalam bahasa Inggris yang berarti “penilaian”.
Istilah ini merujuk pada proses penaksiran harga dari sebuah barang yang menjadi objek jual beli, kredit, maupun lelang.
Karena itu, tidak cuma rumah, appraisal bank sebenarnya dapat dilakukan pada jenis properti lain seperti ruko, apartemen, dan tanah.
Tujuan appraisal bank adalah mengetahui taksiran harga dari objek kredit, sehingga bank dapat memberikan plafon yang sesuai kepada debitur.
Proses appraisal sendiri biasanya dilakukan secara langsung oleh petugas bank atau jasa appraisal swasta yang telah ditunjuk.
Proses ini memakan waktu hingga 30 hari kerja, sedangkan biayanya dikenakan mulai dari Rp150 ribu sampai Rp1 juta-an.
Bagi kamu yang ingin memasarkan properti, cara menghitung appraisal bank bisa jadi acuan dalam menentukan harga jual rumah yang tepat.
Begini Cara Menghitung Appraisal Rumah
Meski bisa menyewa jasa penilai swasta, penting bagi pemilik properti untuk mengetahui cara menghitung appraisal rumah sendiri.
Selain hemat biaya, menghitung appraisal rumah sendiri dapat dilakukan secara mudah dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
1. Hitung Nilai Bangunan
Cara menghitung nilai atau appraisal bangunan bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas konstruksi, usia, dan luasnya.
Selain itu, appraisal bangunan dapat dilakukan dengan membandingkan jenis bangunan serupa yang ada di lokasi sekitar.
2. Hitung Nilai Tanah
Appraisal tanah atau menghitung nilai tanah dapat dilakukan dengan melihat luas, lokasi, dan harga rata-rata tanah di lokasi tersebut.
Cara ini tidak mempertimbangkan bangunan di atasnya, sehingga lebih cocok digunakan untuk appraisal tanah kosong atau sawah.
3. Hitung Nilai Tanah dan Bangunan
Kamu juga bisa menghitung appraisal rumah dengan mempertimbangkan nilai tanah beserta bangunan yang berdiri di atasnya.
Cara ini terbilang paling umum dilakukan karena mampu memberi gambaran lengkap terkait nilai properti secara keseluruhan.
Agar lebih paham, lihat contoh perhitungan appraisal rumah di bawah ini.
Contoh Hasil Appraisal Rumah
Contoh hasil appraisal rumah: Scribd
Misalnya kamu memiliki sebuah rumah dengan luas bangunan 100 m2 dan luas tanah mencapai 150 m2 di Kota Bandung.
Meski kondisinya masih prima, tetapi usia rumah tersebut sudah mencapai 20 tahun.
Berdasarkan riset yang kamu lakukan, nilai rata-rata bangunan dengan kondisi yang sama di lokasi tersebut mencapai Rp2,5 juta per m2.
Sedangkan nilai rata-rata tanahnya berkisar Rp3 juta per m2.
Karena rumah sudah berusia 20 tahun, nilainya diperkirakan menyusut Rp1 juta tiap tahunnya.
Jika demikian, maka hasil appraisal atas rumah tersebut adalah:
- Rumah: 100 m2 x Rp2.500.000 = Rp250.000.000
- Tanah: 150 m2 x Rp3.000.000 = Rp450.000.000
- Depresiasi: Rp375.000.000 – (20 tahun x Rp1.000.000) = Rp430.000.000.
Berdasarkan perhitungan di atas, bisa diketahui hasil appraisal rumahmu adalah Rp430 juta.
Angka tersebut bisa dijadikan acuan saat menentukan harga jual rumah maupun mengajukan KPR dengan spesifikasi rumah serupa.
Namun, bila kamu ingin mengajukan KPR, perlu diingat bahwa bank tidak akan memberi plafon sejumlah nilai appraisal atau harga rumah.
Biasanya, plafon yang diberikan hanya sekitar 70–80% dari nilai appraisal atas rumah tersebut.
Karena itu, jika kamu ingin membeli rumah dengan nilai appraisal Rp430 juta, maka bank hanya akan memberi plafon KPR sebesar Rp301–344 juta.
Cara Menghitung Appraisal Rumah Online
Sulit menghitung appraisal rumah sendiri? Jangan khawatir, saat ini kamu juga bisa menaksir harga sebuah properti dengan mudah secara online.
Ada banyak kalkulator perhitungan harga rumah yang bisa kamu gunakan di internet, salah satunya tersedia di Rumah123.
Dengan Rumah123, kamu bisa melakukan appraisal hanya dengan memasukkan lokasi, serta luas tanah dan bangunan rumah tersebut.
Misalnya kamu ingin mengetahui perkiraan harga rumah di Tangerang Selatan dengan luas tanah dan bangunan mencapai 70 m2.
Tinggal masukkan lokasi rumah serta luas tanah dan bangunannya pada kolom yang tersedia.
Jika sudah, maka kamu bisa mengklik tombol “Cari”.
Nantinya, kalkulator akan menampilkan informasi terkait harga rumah terkini di Tangerang Selatan beserta trennya dalam kurun waktu 3 bulan.
Sebagai contoh, lihat hasil perhitungan appraisal rumah di Rumah123 pada gambar di atas.
Cara Lolos Appraisal Bank
Bagi kamu yang ingin mengajukan KPR, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan agar appraisal dinyatakan lolos oleh bank.
Bahkan, cara ini bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai appraisal atas rumah tersebut, lho.
1. Lengkapi Persyaratan KPR
Setiap bank memiliki sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pengaju KPR.
Pemenuhan atas syarat-syarat ini sangat penting karena dapat memengaruhi hasil appraisal dan keputusan akhir bank.
Meski syarat KPR di setiap bank berbeda-beda, umumnya persyaratan tersebut melingkupi:
- Fotokopi identitas seperti KTP, SIM dan sejenisnya;
- Fotokopi akta nikah (jika sudah menikah);
- Fotokopi kartu keluarga (KK);
- Fotokopi buku tabungan;
- Fotokopi slip gaji 3 bulan terakhir;
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
- Rekening listrik dan telepon terakhir; serta
- Sertifikat atau bukti kepemilikan rumah.
Jika berhasil memenuhi berbagai syarat tersebut, besar kemungkinan pengajuan KPR-mu akan diterima dengan hasil appraisal yang tinggi.
2. Pastikan Riwayat Kredit Lancar
Riwayat kredit berhubungan dengan kesiapan calon debitur dalam membayar cicilan KPR.
Jika sebelumnya kamu pernah terlibat utang-piutang dengan bank, kecil kemungkinan nilai appraisal-mu tinggi bahkan diterima.
Karena itu, pastikan riwayat kreditmu senantiasa aman dan lancar.
Saat mengajukan KPR, siapkan pula rekening koran atau fotokopi rekening tabungan untuk meningkatkan kepercayaan bank.
3. Benahi Kondisi Rumah
Saat ingin menjual rumah, jangan lupa persiapkan kondisi dan lingkungannya sebaik mungkin.
Jika pembeli ingin mengajukan KPR atas rumah tersebut, maka kondisi sekitar menjadi salah satu pertimbangan bank dalam menghitung appraisal.
Agar lolos appraisal bank, pastikan bangunan rumah layak pakai dan dalam kondisi prima.
Lakukan perbaikan kecil dan bersihkan pekarangan, agar rumah terlihat lebih indah dan rapi.
Perlu diingat, akses jalan menuju rumah sangat memengaruhi keputusan bank.
Pastikan rumahmu memiliki akses jalan mumpuni (bisa dilalui dua mobil), serta dekat dengan fasilitas umum dan infrastruktur publik.
Demikianlah cara menghitung appraisal rumah yang menarik untuk dipelajari.
Punya pertanyaan lain seputar properti? Yuk, diskusikan di Teras123!
Semoga bermanfaat.