Rumah Tumbuh Adalah: Pengertian, Jenis dan Tips Membangunnya
Terakhir diperbarui 15 Oktober 2024 · 4 min read · by Septian Nugraha
Rumah tumbuh adalah jawaban untuk kamu yang ingin membangun hunian tapi dengan bujet yang terbatas.
Pasalnya, dengan konsep ini, kamu tidak perlu membangun rumah tersebut secara menyeluruh, tetapi sebagiannya saja.
Jangan salah paham, rumah tumbuh tidak sama dengan bangunan mangkrak.
Kamu bisa tetap bisa menempati rumah tersebut, walaupun bentuk bangunannya tidak final atau belum sesuai perencanaan.
Lantas, apa itu rumah tumbuh? Agar lebih jelas, simak pengertiannya di bawah ini.
Pengertian Rumah Tumbuh
Contoh rumah tumbuh 1 lantai: Arsitag
Rumah tumbuh adalah hunian yang dirancang untuk bisa dibangun kembali secara bertahap dengan menyesuaikan luas lahan dan bujet yang tersedia.
Keunggulan membangun rumah tumbuh adalah hunian ini bisa dirombak tanpa perlu mengubah struktur bangunan secara keseluruhan.
Misalnya kamu berencana membangun rumah dua lantai di atas lahan 100 meter persegi dengan biaya sekitar Rp1 miliar.
Karena bujet yang tersedia baru ada setengahnya, kamu memilih membangun rumah dengan konsep bertumbuh agar bisa dibangun secara bertahap.
Pada tahap awal, kamu membangun rumah dalam bentuk satu lantai dengan luas bangunan 60 meter persegi.
Namun, pondasi dan struktur bangunan dibuat dalam konsep tumbuh, sehingga bisa menopang bangunan dua lantai dan perluasannya.
Dengan begitu, ketika hendak melanjutkan pembangunan, kamu tinggal membangun area lantai dua dan menambah luas bangunannya jika diperlukan.
Jenis-Jenis Rumah Tumbuh
Secara umum, jenis rumah tumbuh terbagi menjadi dua, yakni rumah tumbuh vertikal dan rumah tumbuh horizontal.
Perbedaan kedua jenis tersebut sejatinya hanya ditentukan oleh ketersediaan lahan tempat berdirinya bangunan.
Agar lebih jelas, berikut penjelasan masing-masing jenis rumah tumbuh.
1. Rumah Tumbuh Vertikal
Contoh rumah tumbuh vertikal: Jatinangor City Park
Rumah tumbuh vertikal adalah hunian yang dirancang untuk dapat dibangun secara bertahap dengan pola vertikal atau bertingkat.
Pada tahap awal pembangunannya, rumah tersebut akan dibangun dengan desain rumah tumbuh satu lantai.
Kemudian, pada tahap pembangunan berikutnya, pemilik dapat membangun area lantai dua atau tiga sesuai kebutuhan.
Jenis rumah tumbuh vertikal sendiri cocok untuk tempat tinggal di lahan sempit.
2. Rumah Tumbuh Horizontal
Contoh rumah tumbuh horizontal: 99.co
Adapun rumah tumbuh horizontal adalah sebuah hunian yang dirancang untuk dapat diperluas kembali dengan pola horizontal.
Prosesnya tidak berbeda dengan pembangunan rumah tumbuh vertikal, tetapi fokus pembangunannya dilakukan ke samping.
Konsep rumah tumbuh horizontal lazim diterapkan di atas lahan yang cukup luas.
Umumnya, orang-orang menyebut proses ini sebagai pelebaran rumah.
Baca juga:
7 Desain Rumah Tumbuh Minimalis yang Mudah Direnovasi
Tips Membangun Rumah Tumbuh
Contoh rumah tumbuh 2 lantai: Google Images
Rumah tumbuh memang harus dibangun secara tepat.
Jika salah, maka struktur bangunan tidak akan mumpuni untuk diperlebar maupun dijadikan dua lantai.
Karena itu, berikut tips membangun rumah tumbuh yang bisa kamu ikuti.
1. Rencanakan Pembangunan dengan Matang
Hal pertama yang harus dilakukan jika ingin membangun rumah tumbuh adalah membuat perencanaan yang matang.
Hal ini berkaitan dengan luas dan kondisi lahan, desain awal rumah, serta estimasi biaya awal pembangunan.
Perhitungkan juga jumlah ruang yang dibutuhkan pada tahap pembangunan awal.
Kemudian, estimasikan jumlah penambahan ruang apabila kamu akan melakukan pembangunan selanjutnya.
2. Perhatikan Struktur dan Pondasi Bangunan
Pastikan struktur dan pondasi bangunan mampu menopang konsep final rumah.
Misalnya kamu hendak membangun rumah tumbuh tiga lantai, maka pastikan struktur dan pondasinya mumpuni untuk jenis hunian tersebut.
Tidak masalah jika awalnya kamu membuat rumah tersebut dua lantai, selama struktur dan pondasi bangunannya ideal untuk pembangunan selanjutnya.
3. Gunakan Material yang Berkualitas
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah pemilihan material.
Pasalnya, jika material yang dipakai buruk, maka struktur bangunan tidak akan mampu mengakomodasi pembangunan berikutnya.
Selain material, pilihlah tukang bangunan yang mahir dan profesional.
Tidak semua tukang memiliki pengetahuan membangun rumah tumbuh, sehingga selektiflah dalam memilih tukang.
Baca juga:
3 Desain Rumah Tumbuh Type 36, Nyaman di Lahan Terbatas
Itulah pengertian, jenis dan tips membangun rumah tumbuh yang menarik diketahui.
Punya pertanyaan lain seputar properti? Yuk, diskusikan di Teras123!
Semoga bermanfaat.