8 Cara Ampuh untuk Merancang Rumah Hemat Energi
Terakhir diperbarui 02 Juli 2024 · 5 min read · by Insan Fazrul
Merancang rumah hemat energi perlu menjadi kesadaran bersama demi meminimalisasi dampak pemanasan global.
Hal ini kian penting mengingat meningkatnya kebutuhan hunian di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dengan menyiapkan rumah hemat energi, kita berkontribusi secara aktif menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik.
Pasalnya, kondisi hemat energi di rumah dapat menekan penggunaan sumber daya alam secara berlebihan.
Lantas, ingin tahu bagaimana cara merancang rumah hemat energi? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Begini Cara Merancang Rumah Hemat Energi
1. Memasang Jendela dengan Posisi yang Tepat
Desain rumah hemat energi biasanya memanfaatkan fungsi jendela secara maksimal.
Tidak sekadar dimanfaatkan, tetapi pastikan posisi jendela diatur secara tepat.
Posisi jendela yang tepat dapat membantu memaksimalkan pencahayaan sekaligus sirkulasi udara di dalam rumah
Dengan ini, kamu tidak perlu menyalakan lampu dan pendingin ruangan saat siang hari.
Melansir data terbaru dari Energy Saving Trust, sekitar 18% suhu panas di dalam rumah keluar-masuk melalui jendela.
Untuk mengontrol suhu panas tersebut, tutup jendela menggunakan tirai atau gorden.
2. Pakai Kaca Toned, Atap Lebar dan Skylight
Foto: Home Design Lover
Sebagian wilayah di Indonesia mempunyai iklim yang cukup hangat.
Karena itu, penting bagi kita untuk memilih material penahan panas dengan tepat.
Misalnya perihal memilih kaca jendela, gunakan kaca toned yang membantu menghalangi sinar matahari masuk secara berlebihan.
Selain itu, pakailah jenis atap skylight yang ampuh mensirkulasi cahaya dan udara di dalam rumah tanpa efek panas berlebih.
Jika tertarik memiliki rumah dengan fitur serupa, Anda bisa membeli salah satu unit rumah di Metland Cibitung dan Myza BSD City.
Selain skylight, pengaplikasian cross ventilation atau ventilasi silang juga dapat mendinginkan ruangan tanpa harus menyalakan AC.
Bicara soal ventilasi silang, beberapa rumah dijual di Bandung juga memiliki fitur ini, salah satunya adalah Kota Baru Parahyangan.
3. Perhatikan Tinggi Plafon Rumah
Foto: Wright Street Design Group
Rumah dengan plafon tinggi memang cukup baik untuk menciptakan hawa adem di dalam hunian.
Namun, plafon tinggi biasanya memaksa penghuni untuk memasang lampu berdaya tinggi atau berjumlah banyak.
Untuk mengakalinya, aplikasikan plafon dengan tinggi sedang antara 2,8–3,5 meter.
Tinggi plafon ini tidak memerlukan lampu dengan jumlah banyak atau berdaya tinggi.
Hindari pula penggunaan plafon dengan aksen tertentu.
Akan lebih baik bila kamu menerapkan plafon minimalis yang dapat memberi sirkulasi secara optimal.
Karena itu, tidak heran kalau rumah-rumah yang ada di Kota Kertabumi dan Klasika Grand Wisata masih mengaplikasikan model ini.
4. Pilih Atap Berwarna Cerah
Foto: Houzz
Batu bata ekspos dan atap berwarna gelap akan mengundang panas ke dalam rumah.
Maka itu, atap berwarna terang bisa menjadi pilihan terbaik untuk rumah hemat energi.
Hal yang sama juga berlaku untuk bagian fasad berwarna putih, karena warna cerah dapat memantulkan cahaya matahari.
Untuk memaksimalkan dua hal tersebut, pilih rumah yang memiliki model ventilasi baik.
Dengan begitu, kamu akan mendapatkan hunian yang lebih sehat sekaligus mudah beradaptasi terhadap suhu ekstrem.
Baca juga:
Mengenal Green Roof, Inovasi Hunian Ramah Lingkungan
5. Ciptakan Area Hijau di Sekitar Hunian
Punya halaman depan yang cukup luas di depan rumah? Jika iya, manfaatkan area tersebut untuk membangun taman hijau dengan beragam tanaman.
Keberadaan taman hijau akan menciptakan suasana sejuk dan asri ke dalam rumah.
Selain menciptakan area hijau, metode ramah lingkungan lain yang bisa dicoba adalah pengomposan dan pengumpulan air hujan.
Air tersebut bisa kamu gunakan untuk menyiram tanaman di kebun, mencuci mobil, serta kegiatan lainnya.
Dengan begitu, kamu dapat menghemat tagihan air bulanan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan air dari perusahaan.
6. Tingkatkan Kesadaran untuk Menghemat Listrik
Kehadiran rumah hemat energi sejatinya muncul dari kesadaran diri sendiri.
Kita bisa memulainya dengan mematikan lampu dan alat elektronik bila tidak terpakai.
Kemudian, cobalah ganti bola lampu dengan jenis lampu LED.
Sebagai informasi, lampu LED mampu menghemat listrik sampai 90% ketimbang jenis lampu pada umumnya.
Cara-cara di atas tidak sekadar membuat kita berkontribusi menghemat listrik, tetapi juga menekan biaya listrik sehari-hari.
Opsi lain untuk menciptakan rumah hemat listrik adalah menggunakan smart home system yang dapat menghemat penggunaan listrik secara otomatis.
Meski alat ini tergolong mahal, tetapi efek baik yang ditimbulkan terbilang cukup besar.
7. Gunakan Air dengan Bijaksana
Cara lain dalam melakukan hemat energi di rumah adalah bijak saat menggunakan air.
Kamu bisa mulai menghemat air dengan mengatur penggunaanya, baik saat mandi, mencuci pakaian, dan keperluan lainnya.
Penggunaan yang sembrono tidak hanya menghambur-hamburkan air dengan percuma, tagihan listrik pun secara langsung terkena dampaknya.
Pasalnya, sumber air biasanya dialirkan menggunakan pompa yang berdaya listrik cukup besar.
8. Terapkan Konsep “Less is More”
Mungkin gerakan “rumah kecil minimalis” bukan untuk semua orang.
Pada kenyataannya, rumah kecil nyaman membutuhkan lebih sedikit penerangan, pemanas, dan pendingin ruangan.
Sebaliknya, rumah berukuran besar justru akan membutuhkan lebih banyak energi untuk memanaskan dan mendinginkan ruangan.
Dalam hal ini, konsep minimalis lebih berpihak pada lingkungan.
Keputusan menghemat penggunaan energi memang sepenuhnya di tangan kamu.
Namun, penerapan yang setengah-setengah justru akan memberi dampak lebih buruk.
Jadi, pikirkan dulu secara matang, apakah kamu akan menggunakan rumah hemat energi atau tidak.
Baca juga:
7 Ciri-Ciri Rumah Ramah Lingkungan yang Asri dan Nyaman
Demikianlah cara merancang rumah hemat energi yang bisa diterapkan secara pribadi.
Punya pertanyaan lain seputar properti? Yuk, diskusikan di Teras123!
Semoga informasi ini bermanfaat!