Panduan Lengkap tentang Ventilasi Rumah
Terakhir diperbarui 10 Mei 2024 · 6 min read · by Miyanti Rahman
Apa itu ventilasi? Ventilasi adalah pergerakan udara masuk dan keluar dari ruang tertutup. Menciptakan sistem ventilasi rumah yang baik sangat penting agar hunian kita sehat.
Nah, agar dapat membangun atau membeli hunian dengan ventilasi udara rumah yang ideal mari kita simak artikel ini. Poin-poin yang akan dibahas yaitu sebagai berikut.
- Ventilasi rumah bisa berupa apa?
- Jenis ventilasi ada berapa?
- Bagaimana jika ruangan tidak ada ventilasi?
- Ventilasi yang baik seperti apa?
Ventilasi Rumah Bisa Berupa Apa?
Ventilasi digunakan untuk sirkulasi biasanya berupa ventilasi alami atau ventilasi mekanik. Yang alami biasanya memanfaatkan tiupan angin melalui pintu, jendela atau lubang lainnya.
Sementara itu, ventilasi mekanik diciptakan menggunakan mesin. Contohnya seperti kipas angin yang ditempatkan dalam ruangan, atau dipasang pada dinding.
Selain ventilasi alami dan mekanik, tentu masih ada jenis ventilasi lain yang sering digunakan untuk bangunan. Mari kita simak penjelasan selengkapnya!
Jenis Ventilasi Ada Berapa?
Ventilasi Alami
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ventilasi alami tak menggunakan alat-alat tertentu. Penggunaan fentilasi alami dapat mengurangi konsumsi energi listrik di rumah.
Contoh ventilasi alami bukan hanya tiupan angin melalui jendela, pintu atau celah bangunan saja. Selain itu, terdapat yang lainnya seperti berikut.
- Ventilasi efek cerobong asap yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara antara bagian atas dan bawah bangunan untuk menarik udara panas dan lembab keluar melalui cerobong asap.
- Ventilasi paksa alami yang menggunakan kipas angin yang digerakkan oleh energi angin atau energi matahari guna membantu mengalirkan udara ke dalam dan keluar ruangan.
Orang Indonesia sendiri lebih banyak menggunakan tiupan angin melalui jendela dan pintu. Adapun jenis jendela yang dianjurkan untuk mengoptimalkan sirkulasi udara.
- Jendela tingkap.
- Jendeka geser.
- Jendela gantung ganda.
- Jendela busur.
Saat membuat ventilasi udara rumah alami, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
- Komponen eksternal.
- Jenis jendela.
- Tampilan dan dimensi bangunan.
- Ventilasi punggungan.
- Orientasi dan posisi bangunan.
- Jalan masuk dan keluarnya udara.
Kemudian untuk menerapkan ventilasi secara alami, ada dua teknik yang digunakan yakni ventilasi silang dan ventilasi satu sisi.
- Sistem ventilasi silang (cross ventilation), yaitu sistem ventilasi yang membawa udara bersih dan/atau dingin ke dalam serta membuang udara kotor/panas keluar melalui dua bukaan yang saling berhadapan seperti jendela dan pintu.
- Sistem ventilasi satu sisi, yaitu sistem bukaan seperti jendela/pintu pada salah satu sisi bangunan. Jenis ventilasi ini menghasilkan sirkulasi udara paling sedikit dalam sistem ventilasi alami.
Ventilasi rumah yang baik dan alami dapat memberikan sejumlah manfaat, yaitu sebagai berikut.
- Ventilasi alami membantu mengeluarkan udara pengap dan kotor dari dalam ruangan, serta membawa udara segar dan kaya oksigen dari luar.
- Membantu mengontrol tingkat kelembapan dalam ruangan dengan mengeluarkan udara lembab dan membawa udara kering dari luar.
- Menurunkan suhu ruangan pada saat cuaca panas.
- Menciptakan suasana yang lebih nyaman dan segar di dalam ruangan, sehingga meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
- Ramah lingkungan, karena tak memerlukan energi listrik untuk beroperasi.
Baca juga:
Ciri-ciri Rumah Sehat dan Rekomendasinya
Ventilasi Mekanik
Ventilasi mekanik adalah proses memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam rumah secara mekanis menggunakan alat bantu seperti exhaust fan dan kipas angin.
Ketika Anda kepanasan, lalu menghidupkan air conditioner yang dipasang pada dinding untuk mendinginkan ruangan, ini juga termasuk sistem ventilasi mekanis.
Kedua alat tersebut membuang udara yang tercemar keluar, kemudian memasok udara bersih ke dalam. Ada dua hal yang harus dipertimbangkan saat memasang sistem ventilasi mekanis.
- Iklim
- Jenis polutan
- Ukuran alat
- Ukuran ruangan
- Jumlah penghuni
- Anggaran
Contoh lain ventilasi mekanik pada bangunan adalah Heat Recovery Ventilation (HRV) yang memanfaatkan energi panas dari udara keluar untuk menghangatkan udara masuk.
Manfaat ventilasi mekanik tak jauh berbeda dengan ventilasi alami. Namun karena menggunakan energi listrik, tak ramah lingkungan.
Ventilasi Campuran
Ventilasi udara di rumah dapat berupa ventilasi campuran. Mengingat kebutuhan setiap ruangan dalam rumah pasti berbeda-beda.
Contohnya di kamar mandi, Anda tidak mungkin menggunakan ventilasi alami apalagi bila ukuran ruangan sempit. Jadi, yang memungkinkan ialah penggunaan exhaust fan.
Sementara itu di ruangan lain, misalnya dapur, ruang keluarga atau ruang tamu menggunakan ventilasi alami. Nah, perpaduan ventilasi inilah yang disebut dengan ventilasi campuran.
Jenis ventilasi campuran atau hybrid ini menjadi salah satu pilihan tepat bagi Anda yang tinggal di kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi.
Baca juga:
Syarat Rumah Hijau untuk Hidup Lebih Sehat
Bagaimana Jika Ruangan Tidak Ada Ventilasi?
Risiko Infeksi Meningkat dan Penyebaran Penyakit Lebih Cepat
- Udara yang terperangkap dalam ruangan dapat menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme berbahaya, seperti virus dan bakteri.
- Kurangnya sirkulasi udara segar memungkinkan mikroorganisme ini untuk berkembang biak dengan mudah, sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit pernapasan seperti influenza, batuk pilek, dan bahkan infeksi paru-paru yang lebih serius.
Kualitas Udara Buruk
- Dapat menyebabkan penumpukan gas berbahaya seperti karbon dioksida dan karbon monoksida dalam ruangan.
- Tingginya kadar karbon dioksida dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan pusing. Sedangkan karbon monoksida merupakan gas beracun yang dapat berakibat fatal jika terhirup dalam jumlah besar.
- Selain itu, ventilasi yang buruk dapat menyebabkan bau tidak sedap dan kelembapan yang tinggi. Menciptakan lingkungan yang tidak nyaman dan tidak sehat.
Dampak Psikologis Negatif
- Berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional penghuninya.
- Kurangnya udara segar dan paparan sinar matahari dapat menyebabkan kelelahan, kelesuan, dan depresi.
- Ruangan yang pengap dan lembab dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan claustrophobia yang dapat memperburuk stres dan kecemasan.
Ventilasi Yang Baik Seperti Apa?
Ciri-ciri ventilasi yang baik adalah sebagai berikut.
- Jika membuat ventilasi alami, maka luas ventilasi minimal 10% dari luas lantai ruangan.
- Memungkinkan aliran udara segar masuk dan udara kotor keluar secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan udara yang terasa di dalam ruangan, seperti tirai yang bergerak halus.
- Mampu mengeluarkan udara kotor dan lembab dalam waktu singkat, sehingga ruangan terasa lebih segar dan tidak pengap.
- Dapat membantu menjaga tingkat kelembapan ruangan agar tidak terlalu tinggi atau rendah, di mana kelembapan yang ideal berkisar antara 40-60%.
Itu dia informasi mengenai ventilasi rumah, mulai dari apa yang dimaksud ventilasi, contoh ventilasi rumah, jenis-jenisnya, dampak kurang ventilasi, hingga ciri ventilasi yang baik.
Untuk Anda yang sedang cari rumah dengan ventilasi baik serta menerapkan lingkungan hijau, Rumah123 memiliki banyak pilihan menarik lewat proyek perumahan baru.
Semoga artikel ini membantu!
Temukan informasi seputar desain dan properti di Teras123!