Mengenal Sinking Fund Apartemen dan Bedanya dengan Service Charge
Terakhir diperbarui 06 September 2024 · 4 min read · by Septian Nugraha
Bagi kamu yang berniat membeli unit hunian vertikal, wajib tahu sejumlah biaya tinggal di apartemen yang berlaku di Indonesia.
Seperti service charge dan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL), kedua jenis biaya tinggal di apartemen itu wajib dibayarkan setiap bulannya oleh penghuni.
Selain service charge dan IPL, ada pula sinking fund apartemen yang menjadi salah satu biaya tinggal di hunian vertikal.
Lantas, apa itu sinking fund? Ketahui selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Sinking Fund?
Foto: Experian
Istilah sinking fund tidak hanya tenar dalam dunia properti seperti apartemen, tetapi juga pengelolaan keuangan.
Maka itu, pengertian mengenai sinking fund dapat diejawantahkan dalam dua perspektif, yakni sudut pandang pengelolaan keuangan dan properti.
Dari sudut pandang pengelolaan keuangan, sinking fund adalah dana khusus yang disisihkan untuk pengeluaran di masa depan.
Dana ini nantinya akan digunakan untuk kepentingan yang sudah direncanakan, seperti biaya sekolah, liburan, atau bahkan bujet untuk membeli kendaraan.
Dalam sudut pandang pengelolaan keuangan, sinking fund kerap diartikan oleh sebagian orang sebagai dana darurat.
Namun, bila merujuk pada pengertian di atas, sinking fund jelas bukan dana darurat,
Pasalnya, dana darurat biasanya disiapkan untuk hal-hal yang tidak direncanakan.
Sedangkan sinking fund apartemen adalah simpanan jangka panjang yang wajib dikeluarkan oleh penyewa atau pemilik unit untuk pemeliharaan apartemen.
Sinking fund apartemen dibayar setahun sekali atau diangsur tiap bulan di muka, sebelum periode sewa dalam setahun selesai.
Besaran yang ditetapkan berkisar 10–15% dari iuran pengelolaan per bulannya.
Baca juga:
Contoh Surat Perjanjian Sewa Apartemen DOC & PDF
Perbedaan Service Charge dan Sinking Fund
Foto: Bayut
Sekilas, sinking fund mirip dengan IPL karena kedua jenis biaya tinggal di apartemen itu sama-sama digunakan untuk tujuan pemeliharaan.
Namun, sinking fund dan IPL sejatinya berbeda dari segi peruntukkan maupun skema pembayarannya.
Seperti telah disebutkan, sinking fund apartemen dibayarkan setahun sekali, sementara IPL harus dibayarkan setiap bulannya.
Sinking fund apartemen pun bersifat sebagai dana cadangan yang dikumpulkan para penghuni atau pemilik unit.
Contoh sinking fund adalah membiayai perbaikan atau renovasi besar yang mungkin diperlukan di kemudian hari.
Sedangkan IPL adalah biaya operasional, sehingga hanya diperuntukkan bagi pemeliharaan apartemen secara rutin.
Simulasi Kemampuan KPR
Cari tahu kemampuan cicilan KPR berdasarkan penghasilan.
Lantas, apa beda sinking fund dan service charge?
Arti dari service charge adalah biaya servis, sehingga bea ini dipakai untuk membiayai operasional dan perawatan benda, area dan tanah tiap bulannya.
Biaya servis dipakai untuk membayar gaji petugas keamanan, kebersihan, pemeliharaan dan perawatan apartemen, serta biaya operasional seperti listrik gedung.
Service charge biasa dibayarkan per bulan, tiga bulan, atau setahun sekali.
Biaya service charge apartemen juga jarang mengalami kenaikan, kecuali terdapat fasilitas apartemen baru yang ditawarkan oleh developer.
Sementara, sinking fund bisa mengalami peningkatan sewaktu-waktu.
Untung Rugi Sinking Fund
Foto: Apartments.com
Bagi yang belum tahu, sinking fund memiliki manfaat yang bisa membantu meringankan beban Anda di kemudian hari.
Namun, tentu saja, di balik keuntungannya sinking fund juga memiliki beberapa kerugian.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut untung rugi dari sinking fund apartemen:
- Memberikan kemudahan bagi penyewa dalam mengatur pengeluaran untuk perbaikan unit. Penyewa pun tak perlu lagi mengkhawatirkan biaya perbaikan besar pada apartemen.
- Sinking fund umumnya mengalami kenaikan setiap tahunnya. Berbeda dari uang deposit, sinking fund juga bersifat permanen alias tidak bisa diambil kembali.
- Biaya ini wajib disiapkan dan dibayar di awal ketika akan menyewa apartemen. Karena itu, Anda harus menyiapkan bujet lebih saat hendak membeli atau menyewa apartemen.
Cara Menghitung Sinking Fund Apartemen
Besaran sinking fund biasanya sudah ditentukan oleh manajemen apartemen.
Meski begitu, Anda yang berminat tinggal di hunian vertikal bisa mengetahui kisaran sinking fund-nya dengan simulasi perhitungan di bawah ini.
Sebagai contoh, ada apartemen dua kamar seluas 40 m² dengan biaya pemeliharaan berkisar Rp10.000–15.000 per meter persegi.
Dengan begitu, apartemen tersebut memiliki estimasi biaya pemeliharaan sekitar Rp400.000–600.000 per bulannya.
Nah, sinking fund yang harus dibayar penyewa adalah sekitar 10–15% dari biaya tersebut, yang berarti sekitar Rp40.000–90.000 per bulan.
Itulah penjelasan tentang sinking fund apartemen, perbedaannya dengan service charge, beserta cara menghitungnya.
Punya pertanyaan lain seputar properti? Yuk, obrolin di Teras123!
Semoga bermanfaat.