Pengalaman Mengajukan KPR BPJS Ketenagakerjaan, Lebih Murah dari KPR Biasa?
Terakhir diperbarui 06 Nopember 2024 · 6 min read · by Septian Nugraha
KPR BPJS Ketenagakerjaan bisa menjadi opsi untuk Anda yang sedang mencari fasilitas kredit dengan bunga kompetitif.
Secara umum, program KPR BPJS Ketenagakerjaan diperuntukkan bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek.
Fasilitas ini dapat diajukan untuk berbagai jenis hunian, mulai dari subsidi hingga nonsubsidi.
Meski masih asing, tetapi sudah banyak masyarakat yang membagikan pengalaman mengajukan KPR BPJS Ketenagakerjaan di berbagai forum online.
Nah, berdasarkan informasi tersebut, kami sudah merangkum beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengajukan fasilitas kredit ini.
Apa Itu KPR BPJS Ketenagakerjaan?
KPR BPJS Ketenagakerjaan atau KPR BP Jamsostek adalah program pembiayaan pembelian rumah tapak dan rumah susun, maupun apartemen.
Program ini tentunya diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, guna memudahkan para peserta BP Jamsostek untuk memenuhi kebutuhannya akan hunian.
Merujuk sejumlah pengalaman mengajukan KPR BPJS Ketenagakerjaan, fasilitas kredit ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
- Proses pengajuan yang mudah
- Uang muka ringan
- Tingkat suku bunga kompetitif
- Pricing sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pada prosesnya, BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan tidak sendirian dalam menyalurkan fasilitas kredit tersebut.
Ini merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan penyedia KPR milik pemerintah, di antaranya BTN, Mandiri, BNI, BRI dan BJB.
Simulasi KPR Bank Mandiri
Hitung pembiayaan KPR Bank Mandiri dengan bunga terbaik di Rumah123
Program perumahan BPJS Ketenagakerjaan bisa digunakan oleh MBR dan non-MBR, dengan harga maksimal Rp500 juta dan tenor pinjaman selama 20 tahun.
Dengan program ini, diharapkan masyarakat Indonesia mampu memiliki rumah tapak atau hunian vertikal yang sehat dan layak huni dengan harga terjangkau.
Berapa DP Rumah KPR BPJS Ketenagakerjaan?
Berdasarkan penelusuran kami, KPR BPJS Ketenagakerjaan hanya mengharuskan Anda menyiapkan uang muka mulai dari 1–5% dari total harga pembelian rumah.
Angka ini terbilang lebih kecil jika dibandingkan dengan DP atau uang muka pengajuan KPR konvensional yang dipatok sebesar 20–30%.
Lantas, mengapa DP KPR BPJS Ketenagakerjaan cukup rendah? Alasannya, karena program ini masuk dalam program Satu Juta Rumah besutan pemerintah Indonesia.
Baca juga:
Ingin Mencicil DP Rumah? Ketahui Dulu Hal-Hal Berikut Ini!
Lebih Murah Bunga KPR BPJS Ketenagakerjaan atau Komersial?
Selain uang muka ringan, pengajuan KPR BPJS Ketenagakerjaan juga menawarkan tingkat suku bunga yang terbilang rendah daripada KPR konvensional.
Dari berbagai pengalaman KPR BPJS Ketenagakerjaan di forum-forum online, dapat diketahui jika program ini termasuk dalam Manfaat Layanan Tambahan (MLT).
Artinya, fasilitas yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan mencakup pilihan KPR non-subsidi dan subsidi.
Pinjaman KPR non-subsidi hingga mencapai Rp500 juta, dengan tingkat bunga sesuai acuan Bank Indonesia (BI) atau 7 day repo rate (7DRR) plus 5%.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan floating rate KPR biasa yang berada di kisaran 10–14%.
Sedangkan untuk KPR subsidi, bunga KPR BPJS Ketenagakerjaan dikenakan sebesar 5% fixed, dengan DP 1% dan jumlah pinjaman sekitar Rp120–190 juta.
Bagi mereka yang memenuhi syarat, KPR BPJS Ketenagakerjaan dapat menjadi opsi ekonomis untuk membeli rumah impian.
Syarat dan Cara Mengajukan KPR BPJS Ketenagakerjaan
Ada sejumlah alur yang harus Anda ikuti untuk mengajukan fasilitas KPR BPJS Ketenagakerjaan, seperti:
- Lakukan pengajuan melalui bank penyalur fasilitas KPR BPJS Ketenagakerjaan dengan membawa sejumlah dokumen persyaratan.
- Pihak bank akan memproses semua dokumen persyaratan yang diajukan dan melakukan seleksi keuangan, serta pemeriksaan daftar hitam BI.
- Jika tidak ditemukan masalah keuangan, maka pihak bank akan melanjutkan berkas pemohon ke kantor BPJS untuk mendapatkan persetujuan kredit.
- Dana akan diberikan kepada pemohon sesuai ketentuan bank dan OJK.
Lalu, apa saja syarat untuk mengajukan fasilitas KPR ini? Berikut di antaranya:
- Tercatat sebagai peserta BP JAMSOSTEK selama minimal 1 tahun.
- Perusahaan tempat peserta bekerja tertib administrasi kepesertaan dan iuran.
- Belum memiliki rumah sendiri yang dibuktikan dengan surat bermaterai.
- Peserta terdaftar minimal tiga program (JHT, JKK, dan JKM) serta aktif membayar iuran.
- Bukan perusahaan daftar sebagian (PDS) upah, tenaga kerja dan program.
- Telah mendapat persetujuan dari kantor cabang JAMSOSTEK terkait persyaratan kepesertaan yang dibuktikan dengan formulir Rekomendasi.
- Istri atau suami yang juga peserta BP JAMSOSTEK hanya diperbolehkan mengajukan satu KPR.
- Memenuhi syarat dan ketentuan terkait dengan KPR yang berlaku pada bank penyalur dan ketentuan dari otoritas yang mengatur bidang usaha perbankan.
Berapa Lama Proses Pengajuan KPR BPJS Ketenagakerjaan?
Lantas, berapa lama proses pengajuan KPR BPJS Ketenagakerjaan?
Dilansir dari sejumlah sumber, proses pengajuan fasilitas kredit ini hanya membutuhkan waktu 5 hari kerja untuk proses verifikasi kelayakan MLT di BPJS Ketenagakerjaan.
Setelah dinyatakan layak, data akan diteruskan ke bank penyalur dengan proses selama 7 hari kerja apabila persyaratan telah lengkap.
Apakah BPJS Ketenagakerjaan Bisa untuk Renovasi Rumah?
Selain kredit rumah, KPR BPJS Ketenagakerjaan juga bisa diajukan untuk pinjaman renovasi rumah lewat program PRP atau Pinjaman Renovasi Perumahan.
Berikut kriteria pengajuan PRP BPJS Ketenagakerjaan:
- Pinjaman dipergunakan untuk melakukan renovasi rumah peserta yang dibuktikan dengan sertifikat hak atas tanah atas nama peserta/pasangan peserta dan izin mendirikan bangunan.
- Jangka waktu kredit maksimal 15 tahun.
- Besaran pembiayaan pinjaman renovasi perumahan (PRP) maksimal sebesar Rp200 juta.
Tidak hanya renovasi rumah, ada pula program Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) yang dapat diajukan oleh masyarakat.
Program ini bertujuan membantu peserta dengan menyediakan sebagian atau seluruh uang muka pembelian rumah tapak maupun rumah susun.
Kriteria pengajuan PUMP adalah sebagai berikut:
- Pinjaman untuk rumah tapak atau rumah susun.
- Jangka waktu kredit maksimal 30 tahun.
- Merupakan rumah tapak atau rumah susun pertama.
- Berlaku untuk rumah subsidi.
- Besaran pembiayaan PUMP yang disediakan kepada peserta maksimal pembiayaan sebesar Rp150 juta.
Apakah Bisa Meminjam Uang di BPJS Ketenagakerjaan?
Tidak hanya mengajukan KPR, Anda juga bisa mengajukan pinjaman BPJS Ketenagakerjaan jika membutuhkan dana segar.
BPJS Ketenagakerjaan sendiri menetapkan margin pinjaman sebesar 0,5%.
Selain itu, ada pula beberapa ketentuan jika ingin mengajukan pinjaman BPJS Ketenagakerjaan, yakni:
- Pengajuan hanya dapat dilakukan pada aplikasi JMO.
- Mempunyai rekening payroll BRI atau Bank RAYA.
- Minimal gaji Rp3 juta.
- Usia maksimal 55 tahun.
- Lama bekerja di atas 2 tahun di perusahaan terakhir.
- Merupakan peserta aktif BP Jamsostek dan tidak menunggak iuran.
- Plafon Rp500 ribu sampai Rp25 juta tenor hingga 18 bulan.
- Bunga 1,24% flat/bulan.
- Mendapatkan benefit Rp25 ribu yang akan dikreditkan ke rekening payroll BRI atau Bank RAYA.
Setelah menyimak rangkuman pengalaman orang-orang mengajukan KPR BPJS Ketenagakerjaan, apakah Anda tertarik untuk mendapatkan fasilitas tersebut?
Jika iya, temukan hunian impianmu melalui halaman “Penawaran Khusus” Rumah123.
Di dalamnya tersedia berbagai listing rumah terbaik dan berkualitas dengan harga miring, bahkan sampai di bawah NJOP, lho.
Yuk, klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut!
Diskusikan pula berbagai pertanyaan Anda seputar topik properti di Teras123, ya.
Semoga bermanfaat.
Simulasi Kemampuan KPR
Cari tahu kemampuan cicilan KPR berdasarkan penghasilan.