11 Untung Rugi Beli Tanah Kavling yang Patut Dipertimbangkan
Terakhir diperbarui 06 September 2024 · 4 min read · by Septian Nugraha
Tanah kavling merupakan salah satu jenis properti yang kerap dijadikan pilihan investasi oleh masyarakat.
Tanah kavling adalah sebuah bidang tanah yang telah dibagi atau di petak-petak dengan ukuran tertentu.
Ada banyak alasan orang memilih berinvestasi tanah kavling, salah satunya karena harganya yang terus melambung pada setiap tahunnya.
Karena itu, investasi tanah kavling dianggap bisa menghasilkan capital gain yang menjanjikan.
Tanah kavling juga tidak memerlukan banyak perawatan, berbeda dengan rumah atau apartemen yang kondisi bangunannya harus dirawat secara berkala.
Untuk tanah, asal berada di lokasi strategis, meski kondisinya penuh semak belukar, tetap ada saja peminat yang ingin membeli tanah tersebut.
Nah, bagi kamu yang tertarik menjadikan tanah kavling sebagai instrumen investasi, ketahui untung ruginya di bawah ini.
Keuntungan Membeli Tanah Kavling
1. Tanah Bisa Dijual Utuh atau Kavling
Jika memiliki tanah berukuran besar yang susah untuk dijual, kamu bisa menawarkannya dengan cara per kavling.
Cara ini dapat membantu meningkatkan keuntungan yang didapat.
Kamu bisa mengiklankan tanah kavling tersebut di berbagai situs properti, salah satunya adalah Rumah123.
Mengiklankan tanah dijual maupun rumah dijual di Rumah123 sangatlah mudah.
Para homeowner bisa langsung mengunjungi laman ‘Pemilik Properti’ di Rumah123.
Lakukan registrasi, pilih paket iklan dan isi informasi properti yang akan dijual.
2. Capital Gain yang Menjanjikan
Seperti telah disebutkan di atas, harga tanah kavling terbilang stabil bahkan cenderung meningkat setiap tahunnya.
Kenaikan harganya bisa mencapai 20–30% setiap tahunnya.
Meski keuntungan baru bisa dirasakan setelah 5 tahun, tetapi penantian tersebut agaknya cukup sepadan.
Maka itu, investasi tanah kavling pun berpotensi menghasilkan capital gain atau timbal balik keuntungan yang besar ketika dijual kembali.
3. Risiko Kehilangan Rendah
Tanah adalah jenis properti yang minim risiko kehilangan.
Berbeda dengan rumah yang memiliki risiko kehilangan cukup tinggi, lantaran hancur dimakan usia, kebakaran, atau bencana alam.
Selama tanah yang dijadikan investasi bukan tanah sengketa, tentu saja tanah tersebut aman dari risiko kehilangan.
4. Biaya Perawatan Tanah Kavling Minim
Keuntungan investasi tanah kavling selanjutnya adalah, tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan yang tinggi.
Perawatan berkala barangkali dibutuhkan hanya untuk menjaga kebersihan lingkungan tanah, misalnya dengan memotong rumput dan membersihkan lahan.
Jika tidak mau menyewa jasa tukang kebun, maka kamu bisa melakukannya seorang diri menggunakan peralatan pribadi.
5. Cocok Dijadikan Aset Investasi Jangka Panjang
Berbeda dengan rumah, semakin lama kepemilikan tanah kavling maka semakin tinggi pula harga lahan tersebut.
Harga rumah mungkin akan meningkat tiap tahun, tetapi kamu harus terus merawatnya agar tidak rusak.
Sekali bangunan rumah terlihat usang dan rapuh, maka harga jualnya akan jatuh.
Sedangkan tanah kavling, tidak ada orang yang melihat tampilan tanah, jika ukurannya cocok maka orang akan membelinya.
6. Bisa Menghasilkan Passive Income
Banyak yang beranggapan bahwa investasi tanah tergolong investasi “mati,” artinya tidak bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan passive income.
Anggapan tersebut tentu tidak sepenuhnya benar, karena tanah juga sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan penghasilan pasif.
Caranya dengan menyewakan tanah tersebut untuk berbagai keperluan.
Selain itu, bila tanah tersebut berada di kawasan padat penduduk, kita bisa menyewakan disewakan kepada warga sekitar untuk dijadikan lahan parkir.
Baca juga:
Tips Jual Properti agar Bisnis Berjalan Lancar
Kekurangan Membeli Tanah Kavling
Meski ada banyak keuntungan yang bisa diraih dengan membeli tanah kavling, bukan berarti tidak ada risiko kerugian dari membeli tanah sebagai aset.
Berikut beberapa kerugian membeli tanah kavling yang kamu pertimbangkan.
1. Butuh Waktu Lama untuk Dijual
Tanah kavling merupakan aset non-liquid atau sulit dicairkan menjadi uang tunai.
Sehingga jika ingin menjual tanah tersebut, kamu harus bersabar karena penjualan tanah terkadang membutuhkan waktu lama.
2. Harganya akan Turun jika Dijual Cepat
Jika keukeuh ingin menjual tanah yang baru dibeli, tentu akan berpotensi menimbulkan kerugian besar untuk kamu.
Jika tanah dijual cepat, ada kemungkinan harga tanah tersebut malah turun.
3. Lokasi Tanah Kavling Kadang Kurang Strategis
Di kota-kota besar, sulit sekali mencari sebidang tanah kavling.
Kalaupun ada, bisa dipastikan harga lahan tersebut melonjak berkali-kali lipat.
Jika ingin murah, maka kamu harus mencari hingga ke pinggiran kota.
Sayangnya, lokasi pinggiran kota terkadang dianggap kurang strategis.
Salah satu tips yang bisa dilakukan, carilah tanah kavling di pinggiran kota yang lokasinya dekat akses jalan tol atau akses moda transportasi umum.
4. Rawan Disalahgunakan Orang Lain
Meski memiliki potensi kehilangan yang rendah, tetap saja ada potensi buat kamu kehilangan aset tersebut.
Pasalnya, tanah kosong kerap dimanfaatkan oleh oknum mafia tanah untuk melakukan tindak kejahatan pertanahan, seperti penyerobotan.
Maka itu, penting bagi kamu untuk selalu mengawasi tanah tersebut agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
5. Pilihan Kredit Tanah Masih Sedikit
Kekurangan atau kerugian beli tanah kavling adalah, fasilitas pembiayaan untuk membeli tanah tersebut secara kredit masih sedikit.
Maka itu, untuk investasi tanah kavling, kamu mungkin akan mengeluarkan modal yang cukup besar karena harus membeli tanah tersebut secara cash.
Itu tadi beberapa untung rugi beli tanah kavling yang perlu kamu pertimbangkan.
Jika tertarik membeli tanah kavling? Berikut beberapa listing tanah dijual terpopuler yang bisa didapatkan melalui situs properti Rumah123:
- Tanah kavling Malang
- Tanah kavling Surabaya
- Tanah kavling Bekasi
- Tanah kavling Bandung
- Tanah kavling Depok.
Semoga artikel ini bermanfaat.