Mengenal NUP dan Perbedaannya dengan Booking Fee
Terakhir diperbarui 05 Juni 2024 · 4 min read · by Septian Nugraha
Sesekali ketika membaca brosur iklan rumah atau apartemen dijual, kamu mungkin pernah menemukan kata “NUP” di dalamnya.
Biasanya, kata tersebut dibubuhi dengan keterangan harga, contohnya seperti “Pesan sekarang, NUP hanya Rp1.000.000.”
Kamu yang belum pernah terlibat dalam transaksi jual-beli properti, barangkali akan kebingungan dalam mengartikan istilah NUP.
Jadi, apa itu NUP? Apakah statusnya sama dengan uang muka atau booking fee? Ketahui jawabannya di artikel ini.
Pengertian dan Fungsi NUP
NUP singkatan dari Nomor Urut Pemesanan.
NUP adalah sebuah istilah dalam dunia properti yang kerap muncul dalam brosur atau iklan properti, seperti perumahan atau apartemen.
Sederhananya, NUP adalah skema pemesanan properti yang dipasarkan oleh pengembang atau developer.
Fungsi nomor urut pemesanan sejatinya mirip dengan booking fee, hanya saja lebih bersifat eksklusif.
Bisa dibilang, nomor urut pemesanan merupakan strategi marketing developer dalam menggaet pembeli.
Bahkan, skema pemasaran ini dianggap cukup efektif dan minim risiko, lho.
Bukan cuma menarik minat pembeli, NUP juga digunakan oleh pengembang untuk membaca pangsa pasar alias market testing.
Penerapan program yang lazim disebut priority pass ini, biasanya dilakukan ketika unit properti masih dalam proses pembangunan atau sebelum produk dirilis.
Untuk mendapatkan NUP, calon pembeli rumah harus membayar sejumlah uang yang telah ditetapkan developer.
Harga jual NUP berkisar antara Rp500 ribu untuk properti dengan harga terjangkau, hingga Rp25 juta untuk properti tergolong mewah.
Baca juga:
Proses Jual Beli Rumah Cash dan KPR yang Mudah dan Aman
Cara Mendapatkan NUP
Untuk mendapatkan NUP, calon pembeli harus membayar sejumlah uang yang sudah ditetapkan oleh pengembang.
Setelah itu, pengembang akan memberikan nomor urut pemesanan, mulai dari angka kecil hingga besar.
Biasanya, calon pembeli berlomba untuk mendapatkan nomor urut kecil, karena mereka berkesempatan untuk bebas memilih unit sesuai keinginan.
Selain itu, calon pembeli yang memiliki nomor urut kecil biasanya berkesempatan mendapatkan harga beli yang lebih murah.
NUP sejatinya tidak hanya menguntungkan bagi penjual atau pengembang, tetapi juga bagi calon pembeli.
Patut diketahui, strategi pemasaran dengan priority pass ini cukup banyak diterapkan, terutama oleh perusahaan properti besar dengan reputasi baik.
Nah, bicara soal pengembang besar dengan reputasi baik, Rumah123 punya banyak rekomendasi hunian berkualitas dari developer tepercaya, seperti:
Bahkan, bagi kamu yang sedang mencari hunian dengan harga miring sampai di bawah NJOP, Rumah123 punya “Penawaran Khusus” untukmu!
Penasaran? Klik gambar di bawah ini untuk informasi lebih lanjut, ya.
Perbedaan NUP dan Booking Fee
Sekilas, NUP memiliki kemiripan dengan booking fee, tetapi sejatinya kedua jenis pembayaran rumah tersebut berbeda.
Lantas, apa perbedaan NUP dengan booking fee? Berikut uraiannya:
- NUP memungkinkan calon konsumen memilih lokasi dan tipe unit yang hendak dibeli. Adapun booking fee tidak menawarkan fasilitas tersebut.
- NUP memungkinkan calon konsumen memiliki unit properti dengan harga murah, sementara booking fee tidak bisa.
- Uang NUP bersifat refundable, artinya bisa dikembalikan bila calon konsumen batal membeli properti tersebut. Sedangkan booking fee tidak bisa dikembalikan, meski calon pembeli batal mengambil properti tersebut.
- Pembayaran NUP dilakukan sebelum properti dirilis ke pasaran atau masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan pembayaran booking fee umumnya dilakukan ketika proyek properti sudah dirilis atau telah selesai dibangun.
Baca juga:
Mengetahui Prosedur KPR Rumah Indent yang Aman
Tips Membeli Rumah dengan NUP
Meski terlihat menguntungkan, tetap saja ada sejumlah risiko dari pembelian properti dengan NUP.
Maka itu, kamu yang ingin membeli rumah dengan NUP, berikut sejumlah tips yang bisa diikuti agar tidak rugi.
1. Pilih Program NUP dari Developer Tepercaya
Jika ingin membeli rumah dengan NUP, pastikan program tersebut digagas oleh pengembang tepercaya.
Developer besar dengan reputasi baik tentu amat disarankan.
2. Survei Langsung
Selain itu, kamu juga perlu melakukan survei langsung ke lokasi proyek.
Tujuannya untuk memastikan bahwa properti yang hendak dibeli memang benar-benar ada, alias tidak bodong.
3. Buatlah Surat Perjanjian
Demi menghindari penipuan, tidak ada salahnya membuat surat perjanjian saat membayar biaya NUP.
Hal ini dimaksudkan agar ketentuan atas perjanjian tersebut benar-benar tercatat secara sah.
Bubuhkan pula tanda tangan di atas meterai agar keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan.
Itulah ulasan mengenai nomor urut pemesanan yang penting untuk diketahui.
Punya pertanyaan lain seputar properti? Yuk, diskusikan di Teras123!
Semoga informasi ini bermanfaat.