Tata Cara Jual Beli Rumah Tanpa Notaris yang Aman untuk Pemula
r123-share-title

Terakhir diperbarui 14 Nopember 2024 · 5 min read · by Septian Nugraha

Apakah jual beli rumah harus pakai notaris? Pertanyaan tersebut barangkali sedang meliputi pikiran banyak orang saat ini.

Wajar, karena proses jual beli rumah tidaklah sederhana.

Ada banyak hal yang perlu diurus dalam transaksi tersebut, termasuk berbagai dokumen autentik yang pengecekan atau pembuatannya harus melibatkan notaris.

Namun, rupanya ada sejumlah kondisi yang membuat Anda tidak perlu melibatkan notaris dalam proses jual beli rumah maupun tanah.

Penasaran bagaimana tata cara jual beli rumah tanpa notaris yang aman? Berikut ulasannya.

Peran Notaris dalam Jual Beli Rumah

Sama halnya dengan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), profesi notaris juga kerap dilibatkan dalam proses jual beli properti, seperti rumah maupun tanah.

Kedua profesi itu sama-sama mengurus berbagai hal berkaitan dengan legalitas transaksi properti.

Meski begitu, notaris dan PPAT adalah dua profesi berbeda.

Fungsi dan wewenang PPAT diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 37 Tahun 1998 tentang Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

PPAT adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta mengenai perbuatan hukum tertentu atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun.

Adapun, kewenangan notaris diatur dalam Undang-Undang No. 30/2004 tentang Jabatan Notaris.

Notaris memiliki definisi sebagai pejabat umum yang bertugas membuat akta autentik atau tugas lain yang telah ditentukan perundang-undangan.

Dalam proses jual beli rumah, notaris berperan dalam membuat akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan sesuai peraturan perundang-undangan.

Hal tersebut termasuk menyimpan dan memberikan salinan atau kutipan akta.

Karena itu, notaris juga memiliki peran krusial dalam proses jual beli rumah.

Apalagi, transaksi yang pembeliannya menggunakan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui bank atau cash bertahap melalui developer.

Agar berjalan aman, jual beli rumah dengan skema pembayaran tersebut tentu harus melibatkan notaris di dalamnya.

Perspektif ini mirip seperti penjual rumah yang ingin merasa aman dengan mengiklankan properti melalui Rumah123.

Misalnya, Anda berencana membeli sebuah rumah di perumahan Hiera dengan skema KPR, notaris akan berperan dalam mengurus segala dokumen terkait pembelian rumah tersebut.

Intinya, notaris berperan sebagai pihak yang membuat akta perjanjian kredit antara debitur dan kreditur.

Keterlibatan notaris juga dibutuhkan apabila Anda dihadapkan pada kondisi untuk melakukan Pengikatan Perjanjian Jual Beli (PPJB) dengan penjual.

Proses PPJB harus dihadiri notaris sebagai saksi, lalu menjadi pihak berwenang yang mengeluarkan dokumen tersebut.

Selain itu, keterlibatan notaris juga dibutuhkan bilamana ada sejumlah surat atau dokumen yang belum selesai.

Contohnya, belum dilakukannya balik nama atau pemecahan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Apabila sertifikat kepemilikan tanah dan bukti pembayaran pajaknya masih atas nama pemilik lama, pembeli harus melakukan proses balik nama yang melibatkan notaris.

Lantas, dalam kondisi apa jual beli rumah bisa dilakukan tanpa notaris? Bagaimana pula tata cara jual beli rumah tanpa notaris yang aman?

Untuk mengetahui jawabannya, simak uraian berikut ini.

Tata Cara Jual Beli Rumah Tanpa Notaris

**1. Jual Beli Rumah Cash Keras**

Beberapa waktu lalu, tim Rumah123 sempat mewawancarai Notaris Eggie Oktia Sari, SH., Mkn.

Dalam wawancara tersebut, disebutkan bahwa pembelian rumah secara cash keras bisa dilakukan tanpa melibatkan notaris.

Artinya, dalam proses tersebut hanya dibutuhkan peran dari PPAT.

“Apabila proses jual beli rumah tidak secara kredit atau tidak melibatkan bank, cukup menggunakan jasa PPAT dan tidak perlu menggunakan jasa notaris,” kata Eggie.

Dalam proses jual beli rumah cash tanpa notaris, memang ada sejumlah dokumen yang harus diurus, seperti Akta Jual Beli (AJB), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), dan Sertifikat Hak Milik (SHM).

Akan tetapi, ketiga dokumen yang dibutuhkan dalam proses jual beli cash rumah tanpa notaris itu bisa dibuat dan ditandatangani di hadapan PPAT.

Selanjutnya, untuk mengikat kesepakatan jual beli rumah, penjual dan pembeli tinggal membuat surat perjanjian jual beli rumah tanpa notaris.

Surat perjanjian jual beli rumah tanpa notaris dibuat pada tahap negosiasi antara penjual dan pembeli.

Isi dari surat perjanjian tersebut meliputi hak dan kewajiban penjual maupun pembeli.

Tujuan pembuatannya adalah untuk membuktikan bahwa transaksi tersebut berjalan aman, meski tidak didampingi oleh notaris.

Sebagai referensi, berikut contoh surat perjanjian jual beli rumah tanpa notaris:

contoh surat perjanjian jual beli rumah tanpa notaris

2. Seluruh Dokumen Telah Selesai

Keterlibatan notaris juga bisa diabaikan apabila dalam proses pembelian rumah, seluruh dokumen dan surat telah selesai dibuat atau dipecah.

Bila seperti itu, maka cukup melibatkan PPAT dalam proses jual beli.

3. Jual Beli di Bawah Tangan

Selain proses jual beli rumah cash tanpa notaris, jual beli rumah di bawah tangan juga bisa jadi opsi.

Proses jual beli di bawah tangan biasanya tidak melibatkan notaris atau PPAT.

Pada prosesnya, transaksi tersebut hanya melibatkan kepala desa atau camat serta sejumlah pihak sebagai saksi.

Praktik jual beli di bawah tangan lazim dilakukan oleh masyarakat di pedesaan.

Proses transaksi tersebut juga sah di mata hukum.

Hal ini berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung pada 13 Desember 1958 No. 4/K/RUP/1958.

Dalam putusan Mahkamah Agung pada 12 Juni 1975 No.952/K/ SIP/1975 disebutkan, jual beli menurut hukum adat sah apabila dilakukan secara riil dan tunai serta diketahui oleh kepala desa.

Namun, ada sejumlah risiko dari jual beli rumah di bawah tangan, salah satunya dasar hukum yang lemah.

Kesimpulan

Dalam beberapa kondisi, proses jual beli properti memang bisa dilakukan tanpa melibatkan notaris.

Namun, transaksi yang dilakukan dihadapan notaris akan memiliki legalitas dan keabsahan yang lebih kuat di mata hukum.

Hal ini tentu dapat meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat transaksi jual beli properti melibatkan nominal uang yang cukup besar.

Selain itu, sering juga terjadi kasus wanprestasi pada transaksi properti, maka sebaiknya proses jual beli rumah tetap dilakukan melalui notaris.

Bagaimana, sampai di sini apakah Anda mengerti cara jual beli rumah tanpa notaris?

Jika ada pertanyaan lain seputar properti, diskusikan di Teras123!

Semoga bermanfaat.