OK
logo rumah123
logo rumah123
download-app-hamburgerAdvertise Here
Panduan

Indeks Harga Properti Residensial: Definisi & Perkembangannya

Terakhir diperbarui 23 September 2024 · 7 min read · by Yongky Yulius

DIRE (Dana Investasi Real Estate)

Mengetahui Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) bisa menjadi hal bermanfaat bagi pembeli, penjual, investor, dan pengembang properti.

Dengan mengetahui indeks tersebut, siapa pun yang berada di industri real estate, bisa menambah bekal wawasan dalam mengambil keputusan penting terkait properti.

Misalnya, Anda yang hendak menjual rumah secara langsung, jadi bisa menentukan waktu yang tepat saat harga properti residensial sedang mengalami kenaikan.

Homeowner R123

Di bawah ini, kami telah menyajikan beberapa informasi penting mengenai IHPR, seperti pengertian, cara memperoleh, dan perkembangannya dari tahun ke tahun.

Mengetahui Apa itu Indeks Harga Properti Residensial

Keuntungan-Investasi-Properti

Apa itu Indeks Harga Properti Residensial? Pertanyaan ini bisa terjawab dengan merujuk pada dokumen PDF yang diunggah di situs resmi BI, yaitu bi.go.id.

Berdasarkan dokumen dari Departemen Statistik BI itu, IHPR adalah salah satu indeks atau penanda ekonomi yang menginformasikan perkembangan properti hunian, baik untuk triwulan yang sedang berjalan maupun triwulan selanjutnya.

Adapun IHPR diperoleh melalui Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Pasar Primer yang dilakukan secara triwulanan.

Dasar hukum dari perilisan indeks melalui survei tersebut tercantum dalam UU tentang Bank Indonesia Pasal 14 ayat (1), yang menyatakan bahwa:

“Bank Indonesia dapat menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yang dapat bersifat makro atau mikro untuk mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam mengatur dan mengimplementasikan kebijakan moneter untuk mencapai dan menjaga stabilitas nilai rupiah.”

Survei yang dilakukan Departemen Statistik BI tersebar di 18 kota meliputi:

  1. Jabodebek-Banten
  2. Bandung
  3. Semarang
  4. Surabaya
  5. Medan
  6. Padang
  7. Palembang
  8. Bandar Lampung
  9. Yogyakarta
  10. Banjarmasin
  11. Denpasar
  12. Manado
  13. Makassar
  14. Pontianak
  15. Batam
  16. Balikpapan
  17. Samarinda
  18. Pekanbaru

Dari survei tersebut, datanya diolah menjadi IHPR per kota dan nasional atau gabungan dari 18 kota.

Pengumpulan datanya dilakukan dalam triwulan-an, dengan cara face to face interview (wawancara secara tatap muka) terhadap sekitar 1.700 developer di 18 kota yang disebutkan di atas.

Tipe rumah dalam survei ini diklasifikasikan berdasarkan luas bangunannya, yakni:

  • Rumah tipe kecil atau sederhana (luas bangunan sampai dengan 36 meter persegi).
  • Rumah tipe menengah (luas bangunan dari 36-72 meter persegi).
  • Rumah tipe besar (luas bangunan lebih dari 70 meter persegi).

Data dari hasil SHPR di antaranya adalah:

  • Indeks harga jual rumah.
  • Faktor penyebab harga rumah berubah.
  • Sumber pembiayaan properti dari sisi developer.
  • Pembelian properti dari sisi konsumen.
  • Jumlah unit terjual.

Seperti dijelaskan di awal, mengetahui data IHPR penting untuk penjual, pembeli, investor, atau pengembang properti.

Misalnya, Anda ingin berinvestasi properti residensial di Podomoro Park Bandung, silakan lihat dulu IHPR untuk membandingkan tren kenaikan harganya.

Cara Mengetahui Indeks Harga Properti Residensial

Investasi Rumah

Berikut adalah cara untuk mengetahui IHPR per triwulan per tahunnya, misalnya Indeks Harga Properti Residensial 2017, Indeks Harga Properti Residensial 2019, atau yang paling baru pada 2023.

  1. Buka laman ruang media di situs bi.go.id. Tautannya adalah: bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Default.aspx
  2. Di kolom pencarian, masukkan kata kunci “harga properti” dan klik tombol “cari”.
  3. Selanjutnya, sejumlah berita mengenai hasil SHPR akan tampil, lengkap dari triwulan ke triwulan.

Perkembangan Indeks Harga Properti Residensial dari Triwulan ke Triwulan

Tebus Rumah

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan I 2024

Saat tulisan ini dibuat (Agustus 2024), Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) terbaru yang diterbitkan oleh BI adalah pada triwulan I 2024.

Dibandingkan pertumbuhan triwulan IV 2023 yang sebesar 1,74% (yoy), pertumbuhan pada triwulan ini mengalami peningkatan sebesar 1,89% (yoy).

Lalu, penjualan properti residensial mencapai 31,16% (yoy). Raihan ini meningkat signifikan dibandingkan pada triwulan sebelumnya yang hanya 3,37% (yoy).

Di sisi lain, sumber pembiayaan pengembang dalam membangun properti residensial masih berasal dari internal pengembang, dengan pangsa 72,93%.

Sedangkan, konsumen yang hendak membeli rumah primer, kebanyakan menggunakan fasilitas KPR, dengan pangsa sebesar 76,25% dari total pembiayaan.

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan IV 2023

Secara yoy, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan IV 2023 tidak sebesar pada triwulan III 2023 yang sebesar 1,96% (yoy).

Adapun IHPR triwulan IV 2023 tumbuh sebesar 1,74% (yoy).

Sementara itu, di pasar primer penjualan properti residensial meningkat cukup tinggi, sebesar 3,27% (yoy).

Capaian itu lebih baik ketimbang triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 6,59% (yoy).

Untuk pembiayaan, banyak konsumen membeli rumah primer menggunakan KPR, dengan pangsa 75,89% dari total pembiayaan.

Sedangkan, sumber pembiayaan pengembang dalam properti residensial masih berasal dari dana internal sebesar 72,82 persen dari keseluruhan pembiayaan.

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan III 2023

Pada Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2023, perkembangan harga properti residensial di pasar primer tumbuh 1,96% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,92% (yoy).

Sementara itu, penjualan properti residensial masih terkontraksi sebesar 6,59% (yoy) pada triwulan III 2023, berbeda dari triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi 12,30% (yoy).

Adapun sumber pembiayaan utama bagi konsumen dalam pembelian rumah, adala KPR, mencapai 75,50% dari total pembiayaan.

Sedangkan untuk pembangunan properti residensial oleh pengembang, sumber pembiayaannya berasal dari dana internal sebesar 73,46% dari total pembiayaan.

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan II 2023

Tessa R123 new

Secara tahunan, harga properti residensial di pasar primer masih mengalami tren peningkatan.

Tercatat, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2023 tercatat naik sebesar 1,92% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,79% (yoy).

Kemudian, penjualan properti residensial terkontraksi 12,30% (yoy) pada triwulan II 2023, lebih dalam dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 8,26% (yoy).

Masih menurut survei BI, sebesar 72,80% dari total kebutuhan pembiayaan proyek pembangunan perumahan berasal dari dana internal. 

Sementara itu, bagi konsumen, pembiayaan utama pembelian properti residensial berasal dari fasilitas KPR, dengan pangsa pasar mencapai 76,02%.

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan I 2023

Investasi Properti

IHPR Triwulan I 2023 tercatat mengalami penurunan di angka 1,79% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu 2,00% (yoy).

Kemudian, penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2023 adalah 8,26% (yoy) pada triwulan I 2023, lebih rendah dari penjualan triwulan sebelumnya yang naik di angka 4,54% (yoy).

Sementara itu untuk pembiayaan, sumber pembiayaan utama pembangunan properti adalah dari non perbankan.

Dari sisi pengembang, 73,31% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek berasal dari dana internal.

Sedangkan dari sisi konsumen, 74,48% dari total pembiayaan pembelian properti residensial adalah dari fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan IV 2022

Perbedaan Perumahan dan Cluster dari Harganya

IHPR pada triwulan IV 2022 meningkat mencapai 2,00% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu 1,94% (yoy).

Lalu, dari sisi penjualan, menurut hasil SHPR sebesar 4,54% (yoy) pada triwulan IV 2022, lebih rendah dari triwulan II 2022, yaitu 13,58% (yoy).

Sementara dari segi pembiayaan pada sisi pengembang, pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber dana utama. Presentase penggunaan dana internal mencapai 72,51% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan.

Dari sisi konsumen, banyak yang memilih fasilitas KPR untuk pembelian properti residensial. Presentasenya 75,03% dari total pembiayaan.

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan III 2022

Penjelasan Ukuran Tanah Kavling dan Keunggulannya untuk Investasi Properti

IHPR pada III 2022 tercatat mencapai 1,94% (yoy) naik dari 1,66% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Untuk penjualan, tumbuh sebesar 13,58% (yoy), meski lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai 15,23% (yoy).

Kemudian dari segi pembiayaan, sumber dana dari nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama pembangunan properti residensial.

Sebesar 73,20% dari total kebutuhan modal pembangunan perumahan, adalah dari dana internal.

Lalu dari sisi konsumen, 74,53% dari total pembiayaan pembelian properti residensial berasal dari fasilitas KPR.

Simulasi KPR

Hitung pembiayaan kredit rumah dengan bunga KPR terbaik di Rumah123

Rp
%
Rp
Angsuran/bulan mulai dari
Tahun ke-1
Bunga 2.75%
Rp. 1.107.146
Tahun ke-2 dan seterusnya
Estimasi Bunga 12%
Rp. 2.473.122

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan II 2022

Cari Rumah dengan Harga yang Tidak Terlalu Tinggi

IHPR pada triwulan II 2022 tercatat naik sebesar 1,72% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,77% (yoy).

Untuk penjualan properti residensial di pasar primer, tumbuh meningkat sebesar 15,23% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya hanya sebesar 10,11% (yoy).

Kemudian, untuk pembiayaan, sebesar 64,82% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan adalah dari dana internal.

Sementara dari sisi konsumen, 74,97% dari total pembiayaan pembelian properti residensial berasal dari KPR.

Indeks Harga Properti Residensial Triwulan I 2022

harga pasar rumah

Pada triwulan I 2022, IHPR tercatat 1,77% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,47% (yoy).

Sementara dari sisi penjualan, terkontraksi sebesar 10,11% (yoy), lebih baik dari triwulan sebelumnya di angka 11,60% (yoy).

Lalu untuk pembiayaan, sebesar 65,50% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.

Dari sisi konsumen, fasilitas KPR masih menjadi opsi utama pembiayaan pembelian properti residensial, dengan presentase 69,54% dari total pembiayaan.

Demikian informasi mengenai Indeks Harga Properti Residensial. Semoga bisa menjadi referensi bermanfaat sebelum Anda memutuskan investasi di properti residensial, seperti membeli rumah dijual di Bogor atau rumah dijual di Bekasi.

Punya pertanyaan seputar properti? Yuk, tanya di forum Teras123!