Berapa Harga Tanah Per Meter di Desa? Segini Kisarannya Tahun 2025
Terakhir diperbarui 09 Mei 2025 · 6 min read · by Yuhan Al Khairi
Berapa harga tanah per meter di desa? Jawabannya sangat beragam.
Pasalnya, ada banyak faktor yang memengaruhi penentuan harga dari tanah tersebut.
Kendati demikian, biasanya harga tanah di desa dibanderol lebih murah daripada kota.
Maka itu, banyak orang tertarik membeli tanah di desa sebagai instrumen investasi.
Tanah di desa bisa digunakan sebagai areal perkebunan, sawah, maupun peternakan.
Bahkan, kamu bisa memanfaat tanah tersebut untuk membangun rumah di hari tua.
Tertarik mengetahui harga tanah per meter di desa? Berikut ulasan lengkapnya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Tanah di Desa
1. Lokasi dan Aksesibilitas
Harga tanah di desa sangat bergantung pada lokasi geografis dan aksesnya.
Tanah di dekat jalan utama dan fasilitas umum biasanya memiliki nilai lebih tinggi.
Aksesibilitas terhadap transportasi publik juga menjadi pertimbangan utama.
Semakin strategis lokasinya, maka harga tanah akan semakin mahal.
2. Status Legal dan Kepemilikan
Status tanah sangat berpengaruh pada kisaran harganya di pasaran.
Tanah dengan sertifikat hak milik (SHM) akan dihargai lebih tinggi dibandingkan sertifikat lainnya.
Hal ini dikarenakan kepastian hukum mampu memberi rasa aman kepada pembeli maupun penjual.
Selain itu, tanah warisan yang belum dibalik nama juga bisa memengaruhi nilai jualnya, lho.
3. Peruntukan dan Potensi Penggunaan Lahan
Tanah untuk pertanian, pemukiman, atau komersial memiliki harga yang berbeda.
Potensi penggunaan lahan sangat memengaruhi keputusan investor, terutama jika tanah dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata, hunian, atau industri.
Tanah yang masuk dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) biasanya juga dibanderol lebih mahal karena sudah jelas peruntukannya.
Karena itu, nilai tanah akan naik jika prospek pengembangannya menjanjikan.
4. Kondisi Fisik Tanah
Topografi, kesuburan, dan jenis tanah turut memengaruhi harga jualnya.
Tanah yang datar dan subur lebih diminati untuk kegiatan pertanian atau pembangunan rumah.
Sebaliknya, tanah miring atau rawan longsor memiliki nilai jual yang lebih rendah.
Selain itu, drainase dan akses air bersih juga turut memengaruhi penentuan harga.
5. Perkembangan Wilayah
Desa dengan infrastruktur yang berkembang biasanya mengalami kenaikan harga cukup tinggi.
Pasalnya, proyek pembangunan jalan, sekolah, maupun kawasan industri akan meningkatkan minat terhadap tanah di sekitar area tersebut.
Hal ini menyebabkan spekulasi harga dan permintaan yang lebih tinggi.
Desa-desa yang masuk dalam proyek strategis nasional biasanya juga mengalami lonjakan harga.
Kisaran Harga Tanah Per Meter di Desa Tahun 2025
Lantas, berapa harga tanah per meter di desa tahun 2025?
Merujuk sejumlah daerah, berikut kisaran harga yang bisa kamu jadikan sebagai patokan.
1. Harga Tanah Per Meter di Desa, Banten
Harga tanah di desa-desa Banten sangat bervariasi, tergantung kedekatannya dengan pusat kota.
Di daerah Pandeglang dan Lebak misalnya, harga tanah berkisar Rp300-700 ribu per meter persegi.
Sementara, tanah di pinggiran Kota Serang sudah mencapai Rp1 juta per meter persegi.
Lalu, rata-rata harga tanah di Kabupaten Lebak adalah sekitar Rp720 ribu per meter persegi.
2. Harga Tanah Per Meter di Desa, Jawa Barat
Sama seperti Banten, harga tanah per meter di desa sekitar Jawa Barat juga cukup bervariasi.
Bahkan, titik terendahnya sendiri masih berkisar Rp300 ribu per meter persegi.
Daerah-daerah seperti Banjaran, Kabupaten Bandung memiliki rentang harga yang sangat luas.
Kisarannya bisa mencapai Rp175 ribu hingga Rp10 juta per meter persegi, tergantung lokasi.
Rata-rata harga tanah di provinsi ini mencapai Rp3,5 juta per meter persegi.
Faktor seperti pembangunan perumahan baru, jalan tol, dan akses menuju kawasan wisata ikut mendorong naiknya harga tanah di kawasan Jawa Barat.
Desa-desa di jalur pengembangan kota satelit juga menunjukkan lonjakan harga yang signifikan.
3. Harga Tanah Per Meter di Desa, Jawa Tengah
Harga tanah desa di Jawa Tengah umumnya dimulai dari Rp100 ribu per meter persegi.
Namun, nilainya jadi semakin mahal jika lokasi desa tergolong strategis dan berkembang.
Contohnya seperti Desa Pepe di Kecamatan Ngawen, Klaten, kisaran harga tanahnya mencapai Rp2 juta per meter persegi.
Rata-rata harga tanah di provinsi ini mencapai Rp3,5 juta-an per meter persegi.
Kenaikan harga di beberapa wilayah juga dipengaruhi oleh proyek-proyek strategis nasional.
Pengembangan kawasan penyangga untuk Kota Semarang dan Surakarta (Solo) juga mendorong kenaikan harga tanah per meter di desa sekitar Jawa Tengah.
4. Harga Tanah Per Meter di Desa, Yogyakarta
Harga tanah desa di Yogyakarta dibanderol Rp170 ribu hingga Rp55 juta per meter persegi.
Di Kabupaten Sleman, harga tanah bisa berkisar Rp800 ribu hingga Rp8 juta per meter persegi.
Rata-rata harga di Sleman berada di angka Rp3,8 juta per meter persegi.
Potensi pembangunan akomodasi wisata sangat berpengaruh terhadap harga jual tanah di Jogja.
5. Harga Tanah Per Meter di Desa, Jawa Timur
Harga tanah per meter di desa sekitar Jawa Timur diprediksi sudah mencapai jutaan rupiah.
Contoh di Kedungkandang, Malang, kisaran harganya mencapai Rp4-6 juta per meter persegi.
Namun, rata-rata harga tanah di provinsi ini mencapai Rp5 juta per meter persegi.
Naiknya harga tanah dipengaruhi oleh pembangunan jalan tol dan kawasan industri.
Desa-desa di sekitar Surabaya cenderung mengalami peningkatan harga cukup tajam.
6. Harga Tanah Per Meter di Desa, Sumatra Utara
Harga tanah desa di Sumatra Utara cukup terjangkau, dimulai dari Rp100 ribu per meter persegi.
Di Kabupaten Simalungun, harga tanah berada pada kisaran Rp522-850 ribu per meter persegi.
Rata-rata harga tanah di provinsi tersebut diprediksi berkisar Rp3,5 juta per meter persegi.
Nah, desa yang dekat dengan pariwisata dan transportasi utama biasanya dihargai lebih tinggi.
7. Harga Tanah Per Meter di Desa, Provinsi Bali
Di Bali, harga tanah desa bergantung pada lokasi dan potensi wisatanya.
Untuk desa kecil yang jauh dari kota, harganya bisa dimulai dari Rp300 ribu per meter persegi.
Namun, di kawasan seperti Desa Keliki, Gianyar, harganya bisa mencapai Rp15-40 juta per meter.
Rata-rata harga tanah desa di Bali adalah sekitar Rp6 juta per meter persegi.
Potensi pengembangan vila, resort, dan usaha pariwisata menjadikan harga tanah di desa-desa strategis meningkat tajam.
Infrastruktur dan konektivitas juga sangat berpengaruh terhadap nilai tanah di wilayah ini.
Cara Mengetahui Harga Tanah Per Meter di Desa
Mengetahui harga tanah di suatu daerah sejatinya cukup mudah.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan, seperti:
- Tanyakan secara langsung kepada warga sekitar atau RT/RW sesuai lokasi tanah berada.
- Lakukan survei harga tanah sesuai lokasi yang dituju melalui situs properti, seperti Rumah123.
- Datangi kantor desa terkait untuk mendapatkan informasi harga tanah di lokasi tersebut.
- Berkonsultasilah dengan notaris atau PPAT yang ada di wilayah tersebut.
- Walaupun lebih rendah dari harga pasaran, NJOP bisa dijadikan sebagai patokan awal.
- Berkonsultasi dengan agen properti yang berdomisili di sekitar area tersebut.
Demikianlah ulasan lengkap mengenai harga tanah per meter di desa yang perlu kamu ketahui.
Punya pertanyaan lain seputar properti? Yuk, diskusikan di Teras123!
Semoga bermanfaat, ya.