Jenis-Jenis Epoxy Lantai Rumah beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Terakhir diperbarui 14 Maret 2025 · 5 min read · by Yuhan Al Khairi
Tidak cuma gedung, saat ini banyak pula orang yang tertarik mengaplikasikan epoxy lantai rumah.
Selain melindungi lantai, tampilan cat ini dianggap cantik untuk meningkatkan estetika hunian.
Namun, apakah kamu sudah tahu apa itu epoxy? Bagaimana cara kerja cat pelapis ubin ini?
Lalu, apa kelebihan dan kekurangan mengaplikasikan epoxy lantai rumah?
Sebagai informasi, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: 7 Warna Keramik Lantai Dapur yang Bagus dan Akan Tren di Tahun 2025
Apa Itu Epoxy Lantai?

Sumber gambar: Brush Brothers Painting
Epoxy lantai adalah jenis pelapis berbasis resin yang digunakan untuk melindungi dan mempercantik permukaan lantai.
Secara umum, epoxy terdiri dari dua komponen utama, yaitu resin epoxy dan pengeras (hardener).
Ketika dua bahan ini dicampurkan, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan lapisan keras, tahan lama, serta mengkilap.
Jika menggunakan lapisan epoxy, daya tahan lantai terhadap abrasi, bahan kimia, dan kelembapan akan meningkat.
Karena itu, lantai epoxy sering diaplikasikan pada area dalam rumah, garasi, restoran, serta fasilitas industri.
Selain memberikan perlindungan ekstra, epoxy juga menciptakan tampilan yang modern dan bersih.
Bahkan, bila dirawat dengan baik, maka lantai epoxy dapat bertahan antara 5-10 tahun, tergantung pada ketebalan lapisan dan intensitas penggunaan.
Pasalnya, jika sering terkena beban berat atau terpapar bahan kimia, epoxy lantai rumah mungkin memerlukan perbaikan atau perawatan ulang lebih cepat.
Jenis-Jenis Epoxy Lantai Rumah

Sumber gambar: Leggari Products
Tidak cuma satu, setidaknya ada enam jenis epoxy lantai rumah yang dijual di pasaran.
Berbagai jenis ini punya manfaat atau fungsinya masing-masing, lho.
Karena itu, kamu bisa menyesuaikan jenis epoxy yang dipakai dengan kebutuhan.
1. Epoxy Self Leveling
Epoxy self leveling digunakan untuk menciptakan permukaan lantai yang rata, halus, dan bebas cacat.
Jenis epoxy ini mengalir secara merata saat diaplikasikan, sehingga mampu menutupi retakan kecil serta ketidaksempurnaan pada lantai beton rumah.
Epoxy self leveling sangat cocok untuk area dengan lalu lintas tinggi karena mampu memberi daya tahan yang lebih baik terhadap abrasi dan bahan kimia.
Selain itu, epoxy ini juga mempermudah proses pembersihan dan perawatan lantai.
2. Epoxy Multi Layer
Jenis ini terbuat dari beberapa lapisan epoxy, yakni lapisan primer, tengah, dan finishing.
Lapisan primer berfungsi sebagai perekat antara lantai dan epoxy, sementara lapisan tengah meningkatkan ketahanan terhadap abrasi dan bahan kimia.
Lapisan finishing memberikan perlindungan tambahan sekaligus mempercantik tampilan lantai.
Kombinasi beberapa lapisan ini membuat epoxy multi layer lebih kuat dan tahan lama, lho.
Bahkan, epoxy multi layer dapat bersifat antislip jika dibuat dengan tambahan pasir kuarsa.
3. Epoxy Mortar
Epoxy mortar merupakan jenis epoxy yang paling kuat karena terdiri dari campuran resin, pengeras, dan pasir silika.
Kombinasi bahan-bahan tersebut mampu menghasilkan lapisan yang tahan terhadap tekanan berat maupun benturan.
Jenis epoxy ini sering digunakan untuk area dengan beban tinggi seperti gudang, bengkel, dan fasilitas industri.
Selain memberi ketahanan ekstra, epoxy mortar juga mampu memperbaiki permukaan lantai beton yang rusak atau memiliki retakan besar.
4. Epoxy 3D
Epoxy 3D adalah pelapis lantai dengan desain tiga dimensi yang unik.
Teknologi ini mampu menciptakan sebuah ilusi visual, sehingga lantai terlihat lebih hidup dan artistik.
Lapisan epoxy transparan melindungi gambar tiga dimensi pada bagian bawahnya.
Karena itu, permukaan 3D pada lantai epoxy ini tergolong tahan lama dan mudah dirawat.
Mengingat tampilannya yang unik, epoxy 3D cocok diaplikasikan pada ruang tamu dan ruang keluarga.
Jenis epoxy ini sering digunakan untuk menciptakan tampilan unik di ruang tamu, kamar mandi, atau area komersial.
5. Epoxy Anti-static
Epoxy anti-static dirancang untuk mengurangi listrik statis pada permukaan lantai.
Dengan begitu, rumah jadi terbatas dari risiko percikan api karena gangguan pada perangkat elektronik.
Jenis epoxy ini bekerja dengan menyebarkan muatan listrik secara merata.
Lalu, ia akan mencegah akumulasi listrik statis yang dapat merusak peralatan sensitif.
Karena itu, epoxy anti-static banyak digunakan di lingkungan yang memerlukan kontrol ketat terhadap listrik statis, seperti laboratorium, pusat data, dan pabrik elektronik.
Namun, jika diperlukan, kamu juga bisa mengaplikasikannya pada area rumah.
6. Epoxy Flake
Terakhir, ada jenis epoxy flake yang punya tampilan dekoratif.
Epoxy ini mengandung serpihan kecil (flakes) yang mampu memberikan efek bertekstur pada lantai.
Warna dan ukuran serpihan tersebut pun beragam, sehingga dapat dikombinasikan dengan berbagai gaya hunian.
Selain estetis, epoxy flake juga mampu meningkatkan daya tahan lantai terhadap goresan dan noda, lho.
Jenis ini sering digunakan di garasi, ruang tamu, dan teras rumah karena sifatnya yang tahan lama dan mudah dirawat.
Nah, itulah beberapa jenis epoxy beserta fungsi dan kegunaannya pada lantai rumah.
Meski memiliki segudang keunggulan, nyatanya ada beberapa kekurangan cat lantai epoxy yang patut kamu pertimbangkan.
Biar nggak merasa rugi, simak uraiannya berikut ini.
Apa Kekurangan Cat Lantai Epoxy?
1. Licin Saat Basah

Sumber gambar: Creative Maintenance Solutions
Lantai epoxy memiliki permukaan yang mengkilap, sehingga cenderung licin saat terkena air atau minyak.
Hal ini bisa meningkatkan risiko tergelincir, apalagi jika kamu tidak menggunakan varian anti-slip.
2. Proses Aplikasi yang Rumit
Epoxy tidak bisa langsung diaplikasikan pada lantai beton tanpa persiapan yang matang.
Lantai harus dibersihkan dari debu dan kelembapan, serta diperbaiki jika ada retakan atau lubang.
Jika persiapan tidak dilakukan dengan baik, lapisan epoxy dapat mengelupas atau retak dalam waktu singkat.
3. Waktu Pengeringan yang Lama
Proses aplikasi epoxy lantai rumah memerlukan beberapa tahap, mulai dari primer, lapisan utama, hingga finishing.
Setiap tahap membutuhkan waktu pengeringan antara 12-48 jam, sehingga ruangan tidak bisa langsung digunakan.
4. Sulit Diganti atau Diperbaiki
Jika terjadi kerusakan, proses perbaikan lantai epoxy cukup sulit dan butuh tenaga profesional.
Tidak cuma pengaplikasian pertama, menghapus lapisan lama dan mengganti epoxy baru menelan biaya yang cukup mahal.
5. Risiko Retak atau Mengelupas
Jika tidak diaplikasikan dengan benar, lantai epoxy bisa mengalami retak atau mengelupas.
Namun, hal ini lebih sering terjadi pada permukaan lantai dengan perubahan suhu ekstrem atau tekanan mekanis tinggi.
Bagaimana, masih tertarik mengaplikasikan lapisan epoxy pada lantai rumah?
Punya pertanyaan lain seputar properti? Yuk, diskusikan di Teras123!
Semoga ulasan ini bermanfaat, ya.
*Cover image: Leggari Products