Lebih Baik Mana, Beli Rumah KPR Atas Nama Istri atau Suami?
Terakhir diperbarui 25 Nopember 2024 · 4 min read · by Septian Nugraha
Lebih baik mana, beli rumah KPR atas nama istri atau suami? Pertanyaan yang lumrah diajukan oleh pasangan suami istri yang hendak membeli hunian dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Terlebih, jika keduanya sama-sama bekerja serta memiliki penghasilan tetap dengan jumlah yang lebih kurang setara.
Hal tersebut barang kali menjadi faktor yang membuat Anda dan pasangan bingung untuk memutuskan, siapa yang paling tepat menjadi debitur pengajuan KPR.
Wajar, karena hal ini juga nantinya akan berpengaruh pada hak kepemilikan rumah, apakah akan mengatasnamakan istri atau suami.
Jika Anda dan pasangan sedang berada dalam situasi tersebut, simaklah ulasan terkait beli rumah KPR atas nama istri atau suami di bawah ini.
Lihat rumah di Morizora
Beli Rumah KPR atas Nama Istri atau Suami?
Sejatinya tidak ada aturan resmi yang bisa dijadikan patokan, untuk menentukan siapa yang lebih layak mengajukan kredit pemilikan rumah.
Prinsipnya, selama mampu melunasi cicilan rumah sesuai tenor pinjaman yang telah disepakati, debitur KPR atas nama istri atau suami bukanlah persoalan.
Pun bukan menjadi hal yang mesti dikhawatirkan, apabila debitur KPR meninggal ketika kredit rumah tersebut belum lunas.
Salah satu pihak yang nantinya akan menyandang status ahli waris, tidak perlu cemas akan dibebankan tanggungan pelunasan cicilan rumah.
Baca juga:
Seluk-beluk Pengajuan KPR yang Wajib Diketahui
Pasalnya, bila salah satu antara suami atau istri yang menjadi debitur KPR meninggal, utang cicilan KPR tersisa akan dilunasi oleh pihak asuransi.
Jadi, untuk menentukan lebih baik mana, beli rumah KPR atas nama istri atau suami, Anda dan pasangan bisa mendiskusikannya secara cermat.
Dengan berdiskusi untuk membuat keputusan tepat, Anda telah mempertimbangkan segala risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari.
Misalnya, bersepakat untuk membeli rumah KPR atas nama suami, dengan pertimbangan kalau-kalau istri memilih resign dari pekerjaannya karena ingin fokus mengurus anak.
Namun, tidak masalah juga jika memutuskan membeli rumah KPR atas nama istri, dengan pertimbangan istri berkomitmen untuk menjadi wanita karier selama usia produktifnya.
Lihat rumah di Synthesis Huis
KPR Joint Income Bisa Jadi Solusi Terbaik
Solusi lain yang bisa ditempuh adalah mengajukan KPR joint income.
Ini bisa jadi solusi terbaik, apabila suami dan istri memiliki pekerjaan tetap dengan penghasilan setara.
Kelebihan mengajukan KPR dengan metode joint income adalah kans pengajuan kredit rumah disetujui bank akan lebih besar.
Namun, ada hal harus dilakukan sebelum mengajukan KPR joint income, yakni mengetahui detail aturan dan persyaratan bank terkait metode tersebut.
Pasalnya, setiap bank memiliki persyaratan berbeda-beda soal skema KPR joint income.
Baca juga:
Proses Appraisal Rumah dalam Pengajuan KPR
Setelah Menikah Rumah akan Jadi Hak Bersama
Menyoal hak kepemilikan rumah yang dibeli dengan metode KPR oleh pasangan suami istri, Anda tidak perlu khawatir karena statusnya adalah hak bersama.
Ketentuan hukumnya jelas, tercantum dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 (UU 1/1974) tentang Perkawinan.
Disebutkan dalam Pasal 35 Ayat 1 UU 1/1974, harta benda yang diperoleh selama perkawinan akan menjadi harta bersama.
Jadi, meskipun KPR diajukan oleh suami, sang istri tetap memiliki hak atas rumah tersebut, begitu pun sebaliknya.
Kemudian, apabila suami yang diberikan hak kepemilikan atas rumah meninggal dunia, maka rumah yang diperoleh dalam masa perkawinan itu jatuh ke tangan istri selaku ahli waris.
Penyelesaian Hak Atas Rumah bila Suami Istri Bercerai
Lantas, bagaimana jika suami istri memutuskan bercerai?
Penyelesaian terkait pembagian harta gono-gini juga diatur dalam UU 1/1974 Pasal 37.
Disebutkan dalam undang-undang tersebut, “Jika perkawinan putus, maka harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing, yaitu hukum agama, hukum adat, dan hukum lainnya.”
Kemudian, bagaimana jika suami istri bercerai sementara KPR belum lunas?
Terkait ini, pasangan tersebut bisa berdiskusi dan membuat kesepakatan bersama.
Namun, apabila tidak menemukan solusli, hal tersebut bisa dilakukan penyelesaian di pengadilan.
Itulah jawaban dari pertanyaan lebih baik membeli rumah KPR atas nama istri atau suami.
Semoga bermanfaat!
Punya pertanyaan seputar KPR atau hunian? Yuk, ngobrolin properti di Teras123.