Transit Oriented Development, Konsep Hunian yang Menunjang Mobilitas
Terakhir diperbarui 21 Juni 2024 · 5 min read · by Miyanti Rahman
Foto: iStock
Transit⎼Oriented Development (TOD) adalah konsep baru dalam pengembangan kawasan perkotaan.
Beberapa tahun ke belakang konsep pengembangan wilayah ini ramai diperbincangkan masyarakat.
Pasalnya, konsep TOD dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah kota-kota besar yang semakin kompleks.
Contohnya seperti masalah yang terjadi di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Pemerintah dan masyarakat ibu kota dihadapkan pada kemacetan, sumber daya kehidupan yang kurang berkualitas, kurangnya ruang terbuka, polusi, krisis energi dan lain-lain.
Tak bisa dipungkiri, sederet persoalan tersebut berakibat pada suasana wilayah perkotaan menjadi semrawut.
Sehingga, sulit menemukan rumah idaman di sana. Kalaupun ada rumah dijual di DKI Jakarta pasti harganya selangit.
Berangkat dari itulah, sekarang banyak developer membangun proyek hunian━baik rumah maupun apartemen━dengan pendekatan TOD.
Pengertian Transit⎼Oriented Development
Foto: iStock
Seperti yang sudah disinggung di atas Transit Oriented Development atau TOD adalah konsep pengembangan wilayah perkotaan.
Dengan TOD, ruang hunian, pusat bisnis dan pusat hiburan di kawasan urban dioptimalkan dan dibangun tak jauh dari akses transportasi umum.
Jadi bisa dibilang kawasan TOD adalah salah satu metode dalam urban planning yang mengintegrasikan transportasi umum dan proyek hunian.
Pembangunan proyek hunian dengan pendekatan TOD bertujuan untuk mengurai kemacetan di wilayah perkotaan.
Dengan adanya akses langsung dari ruang hunian ke moda transportasi publik, penghuni bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Jadi, masalah-masalah khas wilayah perkotaan seperti yang sudah disebutkan di atas diharapkan bisa menurun.
Selain dekat dengan transportasi publik, proyek hunian dengan pendekatan TOD mempunyai ciri-ciri lainnya.
Apa saja ciri-cirinya dan proyek hunian mana yang menerapkan konsep ini? Simak dalam penjabaran di bawah ya.
Ciri-Ciri TOD
Foto: iStock
Apabila dibandingkan dengan pendekatan lainnya, TOD mempunyai ciri-ciri yang lebih mudah diidentifikasi, di antaranya sebagai berikut.
Diterapkan di Wilayah dengan Kepadatan Populasi Tinggi
DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah di Tanah Air dengan kepadatan populasi tinggi.
Beberapa tahun ke belakang, jumlah lahan di ibu kota semakin terbatas. Sehingga, developer lebih banyak mengembangkan hunian vertikal.
Mulai dari rumah susun hingga kondominium mewah bisa Anda temukan di berbagai wilayah administratif DKI Jakarta misalnya TOD Dukuh Atas.
Adapun proyek hunian dengan pendekatan TOD di ibu kota, salah satunya Urban Signature di Kota Jakarta Timur.
Proyek hunian tersebut berada di Kecamatan Ciracas, dikembangkan oleh developer ternama PT Adhi Commuter Properti.
Namun, seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat, proyek hunian berkonsep TOD juga bisa kita temukan di wilayah pinggiran.
Lahan di wilayah pinggiran masih luas, sehingga proyek hunian yang dibangun dengan konsep TOD ini berupa rumah tapak.
Contohnya seperti Adhi City Sentul di Kabupaten Bogor atau Citra Maja Raya di Kabupaten Tangerang.
Proyek hunian berkonsep TOD di wilayah pinggiran memudahkan penghuni untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan menjangkau pusat kota.
Baca juga:
6 Apartemen Dekat MRT, untuk Hidup Makin Dinamis
Terdapat Bangunan Mixed⎼Use
Proyek hunian vertikal yang dikembangkan dengan pendekatan TOD bisa dipastikan terdapat bangunan mixed use di dalamnya.
Istilah mixed use building merujuk pada bangunan pencakar langit yang bisa mengakomodasi lebih dari tiga fungsi urban.
Konsep tata ruang bangunan ini diterapkan untuk mengatasi permasalahan lahan terbatas.
Sehingga, banyak diterapkan pada apartemen-apartemen di wilayah perkotaan dan satelitnya seperti Green Avenue.
Apartemen tersebut berada di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Grand Avenue sendiri adalah bagian dari LRT City Bekasi yang dikembangkan oleh PT Adhi Commuter Properti.
Gedung apartemen Grand Avenue terintegrasi dengan pusat perbelanjaan yang dipenuhi food and beverage area dan convenience store.
Sebagai proyek hunian yang dikembangkan dengan konsep TOD, Grand Avenue sangat dekat dengan sarana transportasi publik.
Jarak hunian ke stasiun Light Rail Transit (LRT) hanya 30 meter, sementara ke Pintu Tol Bekasi Timur yaitu 0 km.
Fasilitas Pendukung Lengkap
Proyek hunian dengan pendekatan TOD biasanya mempunyai fasilitas pendukung lengkap.
Kalau penasaran, Anda bisa mengecek fasilitas hunian berkonsep TOD ini satu per satu di halaman properti pilihan Rumah123.com.
Fasilitas pendukung yang disediakan tentu saja bakal memudahkan pengguna kendaraan pribadi berpindah ke moda transportasi publik.
Developer akan menyediakan sejenis fasilitas park and ride yang bisa menampung kendaraan dalam jumlah banyak.
Bagi yang suka berjalan kaki, biasanya terdapat pedestrian walk yang berguna agar pejalan kaki merasa aman dan nyaman.
Selain itu, Anda bisa dengan mudah menemukan tempat hiburan atau tempat hangout.
Banyaknya ruang publik yang tersedia, tentunya dapat mempermudah aktivitas penghuni.
Seperti SOHO at Podomoro City Apartment misal, kawasan one stop living ini menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari berbelanja sampai hiburan.
Proyek hunian di Kota Jakarta Barat tersebut terintegrasi dengan tiga mal sekaligus yaitu Central Park, SOHO, dan Taman Anggrek.
Di dalam area hunian, Anda bisa memanfaatkan fasilitas kolam renang, gym, sauna, jacuzzi, sky terrace, eco skywalk dan area komersial.
Berbagai kebutuhan bisa Anda jangkau dalam satu area saja, sehingga hunian berkonsep TOD cocok untuk masyarakat urban.
Manfaat TOD
Foto: Canva
Rumah tapak dan hunian vertikal yang berkonsep TOD menghadirkan banyak manfaat bagi penghuninya.
Secara khusus, penghuni akan mempunyai kualitas hidup lebih baik, karena didorong untuk mengutamakan jalan kaki.
Selain itu, menguntungkan dari segi finansial karena nilai investasi hunian TOD dipastikan tinggi.
Anda bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan lifestyle, karena di dalamnya ada pusat perbelanjaan.
Selain itu dengan konsep TOD di Indonesia, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas karena masyarakat terbiasa menggunakan angkutan umum.
Kawasan berorientasi transit tersebut tentunya memiliki banyak keunggulan, yang mampu menunjang gaya hidup masyarakat modern dan patut didukung oleh pemerintah dan perencana kota.
Dengan sistem transportasi yang memadai dan berkualitas, jelas membuat banyak orang tertarik untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Bagaimana, tertarik membeli rumah atau apartemen dengan konsep kawasan transit?
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Baca juga: