Seluk-Beluk Pengajuan KPR yang Wajib Diketahui
Terakhir diperbarui 14 Oktober 2024 · 5 min read · by Martha
Kredit Pemilikan Rumah atau KPR jadi solusi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan dana saat membeli rumah.
KPR sendiri merupakan skema pembiayaan pembelian rumah yang biasanya diajukan melalui bank.
Tanpa KPR, mungkin sebagian besar orang akan merasa sulit untuk memiliki rumah meski sudah menabung bertahun-tahun. Karena seperti yang diketahui, bicara transaksi jual beli rumah tentunya melibatkan jumlah uang yang tidak sedikit.
Tapi, tahukah kamu bahwa banyak orang yang sudah memenuhi syarat KPR namun masih ditolak oleh bank?
Lalu, bagaimana cara agar KPR disetujui? Simak tips cerdasnya berikut ini.
Tips Jitu Lolos Pengajuan KPR
Pilih rumah yang akan dibeli
Sebelum pengajuan ada baiknya mencari dan memilih rumah yang kamu inginkan.
Cek semua informasi mengenai rumah, mulai dari developer, harga rumah, besaran DP, hingga skema cicilannya.
Sebagai referensi, kamu bisa mencoba simulasi KPR di Rumah123.
Pastikan rumah yang akan dibeli telah disesuaikan dengan bujet dan penghasilanmu, ya.
Paslanya, penghasilanmu menjadi hal yang akan dipertimbangan oleh pihak perbankan.
Pihak bank biasanya akan memilih calon debitur yang cicilan setiap bulannya tidak melebihi sepertiga dari gaji mereka.
Hal tersebut dilakukan, untuk menghindari nasabah yang kesulitan membayar angsuran atau kredit macet di kemudian hari.
Jika sudah mendapatkan pilihan rumah yang sesuai dan alokasi dana yang baik, langkah selanjutnya adalah melakukan pembayaran uang muka ke developer.
Biasanya, uang muka kurang dari 30 persen dari harga rumah. Uang muka ini akan dikembalikan jika pengajuan KPR ditolak oleh bank.
Simulasi KPR Bank Mandiri
Hitung pembiayaan KPR Bank Mandiri dengan bunga terbaik di Rumah123
Lengkapi syarat dan dokumen
foto: Pexels
Sebelum mengajukan KPR, terdapat beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan. Syarat KPR secara umum, ialah:
– WNI berusia 21 tahun atau sudah menikah
– Usia tidak melebihi 50 tahun saat mengajukan permohonan
– Menjadi karyawan tetap dengan pengalam kerja minimal 2 tahun
– Untuk wiraswasta, usaha minimal 3 tahun
– Memiliki tabungan dari bank yang bersangkutan
– Melampirkan e-KTP, akta nikah atau cerai, Kartu Keluarga (KK)
– Melengkapi surat keterangan dari tempat kerja, slip gaji, NPWP, bukti bebas hutang, buku rekening tabungan, dan bukti penggunaan kartu kredit
Sementara dokumen yang perlu dilengkapi, di antaranya:
– Fotocopy e-KTP/Paspor/KK/Akte kelahiran
– Fotocopy NPWP
– Fotocopy akte nikah atau cerai
– Slip gaji satu bulan terakhir
– Fotocopy rekening koran (6 bulan terakhir)
– SPT tahunan
– Fotocopy surat pernyataan karyawan tetap dari perusahaan
– Fotocopy kartu kredit
– Fotocopy bukti penggunaan kartu kredit
– Mengisi form FLPP dan aplikasi KPR
Pilih waktu yang tepat
foto: Jdate
Mengajukan KPR tidak boleh asal, karena ada waktu-waktu tertentu agar proses pengajuan cepat disetujui.
Meski terkesan sepele, waktu pengajuan sebenarnya sering kali sangat diperhitungkan.
Misalnya hindari mengajukan pinjaman saat akhir tahun, karena biasanya pihak bank sedang sibuk mengurus tutup buku.
Menurut beberapa sumber, waktu paling ideal untuk mengajukan KPR adalah minggu ketiga dan keempat.
Hal tersebut dikarenakan, periode ini sangat pas saat bank tengah mengejar target penyaluran. Jadi jangan sampai terlewat, ya!
Kamu bisa mengajukan kepemilikan rumah ke berbagai pilihan bank, salah satunya PT Bank Tabungan Negara (BTN).
BI checking atau slick checking wajib bersih
foto: Pexels
Jika masih memiliki tanggungan cicilan lain, sebaiknya lunasi sebelum kamu mengajukan KPR.
Pasalnya jika ditemukan ada kredit macet atau menunggak, pihak bank akan langsung menolak pengajuan.
Hal tersebut nantinya akan memberatkan pembayaran bunga KPR dan cicilan setiap bulannya.
Lalu, bagaimana cara mengecek bahwa catatan BI checking kita bersih? Lakukan secara online melalui SLIK atau laman OJK.
Nantinya, kamu akan memulai pemeriksaan data kredit. Dari sini kita akan mengetahui status BI checking tiap-tiap kreditur.
Lalu, bagaimana jika sudah terlanjur masuk blacklist BI checking? Apa yang harus dilakukan?
Kamu bisa menunggu status blacklist-nya terhapus sendiri oleh sistem. Namun waktu yang dibutuhkan biasanya tergolong lama, bahkan bisa memakan waktu hingga 24 bulan.
Jadi, pastikan status BI checking-mu bersih dengan cara melunasi semua utang dan tunggakan yang ada.
Baca juga:
Mengenal Jenis-Jenis KPR yang Terpopuler di Masyarakat
6 Kesalahan Umum Penyebab Pengajuan KPR Ditolak
foto: medium
Selain tips jitu agar lolos KPR dengan mudah, penting juga untuk mengetahui beberapa poin kesalahan dalam pengajuan KPR.
Status kerja tidak jelas
Dalam pengajuan kredit rumah baru atau bekas, pihak bank akan melakukan pengecekan data-data debitur, salah satunya riwayat pekerjaan.
Jika memiliki riwayat kerja yang bagus, maka kamu berpeluang besar untuk diterima.
Tapi jika dalam proses pengecekan data kamu sedang dalam keadaan menganggur, pihak bank otomatis akan mencoret namamu dalam daftar pengaju KPR.
Pemasukan tidak stabil
foto: kompas
Usahakan memiliki pemasukan yang stabil dan tetap. Jika perlu, ajukan sesaat kamu menerima kenaikan gaji.
Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kredit macet di tengah masa cicilan rumah.
Karena seperti yang diketahui, dalam perjanjian kredit kepemilikan rumah memiliki masa tenor yang panjang.
Simulasi Gaji KPR
Cari tahu kemampuan cicilan KPR berdasarkan penghasilan.
Menyepelekan syarat dokumen
Kelengkapan dokumen adalah syarat KPR yang utama, agar kamu lolos dalam pengajuan kredit.
Jangan pernah menyepelekan hal kecil dari syarat-syarat yang ditetapkan, seperti masa berlaku KTP, bukti buku tabungan, dan lain-lain.
Tidak ada rekam jejak penggunaan kartu kredit
Siapa bilang tidak memiliki kartu kredit bisa membuat pengajuan diterima?
Nyatanya, pihak bank lebih menyukai debitur yang memiliki riwayat transaksi melalui kartu kredit.
Hal ini untuk memberikan bukti bahwa kamu mampu membayar dengan tepat waktu dan menyelesaikan tanggung jawab dengan baik.
Perhatikan Usia
Dalam syarat pengajuan, tertulis usia minimal adalah umur 21 tahun dan maksimal 65 tahun.
Tapi ada juga yang di atas 65 tahun, tergantung kebijakan bank masing-masing.
Sebagai antisipasi, jangan mengajukan KPR saat umur melebihi 40 atau 45 tahun dan memilih masa tenor 20 tahun.
Karena ini akan membuat pihak bank berpikir dua kali untuk meloloskan pengajuan.
Developer tidak bekerjasama dengan bank
Saat memilih rumah, sebaiknya main aman saja. Caranya dengan memilih developer yang bekerja sama dengan pihak bank.
Kalau begini, artinya pihak bank sudah mengetahui latar belakang developer tersebut.
Jangan asal pilih, karena ada pula developer yang masuk blacklist perbankan di Indonesia.
Untuk itu, pastikan kamu memilih properti dari developer terpercaya seperti yang ada di Rumah123, ya!
Itulah tips agar pengajuan KPR diterima dan kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para pengaju.
Semoga bermanfaat!
Baca juga: