OK
logo rumah123
logo rumah123
download-app-hamburgerAdvertise Here
Panduan

Simulasi Perhitungan Bunga Flat, Begini Bedanya dengan Bunga Efektif!

Terakhir diperbarui 10 Juli 2024 · 4 min read · by Septian Nugraha

Bunga Flat

Setidaknya ada beberapa jenis suku bunga yang umum diterapkan oleh perbankan, salah satunya adalah bunga flat atau fixed rate

Hal ini penting untuk diketahui, apalagi jika Anda berencana untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke bank dalam waktu dekat.

Bunga flat adalah suku bunga yang perhitungannya mengacu pada pokok pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan.

Suku bunga ini berbeda dengan bunga efektif, sebab nilai cicilannya tidak akan berubah hingga berakhir masa tenor.

Selain itu, bagaimana ketentuan mengenai bunga flat? Agar tidak bingung, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Simulasi Perhitungan Suku Bunga Flat

Perhitungan Bunga Flat

Perhitungan fixed rate didapatkan dengan membagi suku bunga pada utang awal secara proporsional berdasarkan panjang tenor pinjamannya.

Karena itu, jika mengambil suku bunga flat saat mengajukan KPR, debitur akan membayar jumlah bunga yang sama pada setiap bulannya.

Ini dikarenakan pokok pinjaman yang menjadi faktor pengali (plafon) dari bunga tersebut tidak berubah.

Rumus perhitungan bunga flat adalah;

(Pokok pinjaman x suku bunga per tahun x tenor pinjaman) : jumlah bulan dalam jangka waktu kredit.

Supaya lebih jelas, mari simak contohnya berikut ini:

Dino mengajukan KPR untuk pembelian rumah di Podomoro Park Bandung seharga Rp800 juta. 

Simulasi KPR Bank OCBC

Hitung pembiayaan KPR Bank OCBC dengan bunga terbaik di Rumah123

Rp
%
Rp
Angsuran/bulan mulai dari
Tahun ke-1
Bunga 4.75%
Rp. 1.368.282
Tahun ke-2 dan Seterusnya
Estimasi Bunga 12%
Rp. 2.490.518

Asumsikan jika kredit rumah tersebut menerapkan skema bunga flat sebesar 10% dengan tenor 20 tahun atau 240 bulan. 

Dalam pengajuan kredit tersebut, Dino menyetorkan uang muka pembelian rumah sebesar Rp240 juta atau 30% dari total harga hunian. 

Karena itu, total kredit yang diajukan ke bank adalah Rp560 juta.

Nah, untuk mengetahui estimasi cicilan Dino per bulan, berikut perhitungannya;

(560.000.000 x 10% x 20) : 240 = 4.666.666. 

Berdasarkan perhitungan di atas, bisa diketahui bahwa total angsuran yang harus dibayar Dino setiap bulan adalah sebesar Rp4.666.666. 

banner_homeowner

Skema Penerapan Suku Bunga Flat

Suku bunga flat biasanya diterapkan dalam pengajuan KPR bersubsidi.

Sedangkan untuk pengajuan KPR non-subsidi, jarang ada bank yang menerapkan skema suku bunga flat murni dalam perhitungan cicilannya.

Dalam pengajuan KPR non-subsidi, bank konvensional biasanya akan menggabungkan skema bunga flat dan floating. 

Penerapan suku bunga flat juga tidak berlangsung lama, hanya diberikan dalam jangka waktu selama 1–3 tahun saja. 

Selebihnya, skema cicilan tersebut akan menerapkan sistem bunga floating. 

Kota-Baru-Parahyangan

Misalnya Anda membeli rumah di Kota Baru Parahyangan dengan KPR OCBC NISP

Diketahui bahwa Bank OCBC NISP memiliki program KPR dengan suku bunga fixed 4.75% selama 1 tahun dengan tenor mencapai 25 tahun. 

Artinya, selama 1 tahun pertama, cicilan Anda akan menerapkan skema bunga fixed dengan besaran 4.75%. 

Setelah 1 tahun jenis suku bunga yang dipakai akan berubah menjadi floating rate, sehingga dapat memengaruhi nilai cicilan.

Kelebihan dan Kekurangan Suku Bunga Flat

keuntungan bunga flat

Penerapan suku bunga flat tentu memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan.

Hal ini penting untuk menjadi pertimbangan sebelum Anda mengajukan KPR ke bank.

Apa saja kelebihan dan kekurangan suku bunga flat? Berikut uraiannya:

1. Kelebihan suku bunga flat: 

  • Perhitungannya mudah dan sederhana
  • Jumlah angsuran tetap setiap bulannya
  • Cocok untuk pinjaman jangka pendek
  • Cocok untuk Anda yang enggan ambil risiko dalam kredit 

2. Kekurangan suku bunga flat: 

  • Total jumlah pembayaran yang lebih besar
  • Tidak memperhitungkan sisa pokok hutang
  • Tidak menguntungkan bila dilunasi secara cepat.

penawaran khusus

Perbedaan Suku Bunga Flat dan Efektif

Selain bunga flat, bank juga menerapkan jenis bunga KPR lain seperti bunga efektif.

Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, sebab bunga efektif sendiri dihitung berdasarkan sisa pinjaman debitur.

Suku bunga efektif dianggap lebih menguntungkan karena semakin sedikit jumlah pokok pinjaman, maka semakin sedikit pula bunga yang harus dibayarkan.

Selain itu, bunga efektif cicilannya akan selalu setiap bulannya.

Bedanya, bunga cicilan semakin berkurang seiring dengan sisa tenor pinjaman.

Suku bunga efektif lebih sering digunakan untuk pinjaman dengan jangka waktu panjang, misalnya KPR.

Karena itu, pikirkan baik-baik sebelum kamu memilih jenis suku bunga yang tepat saat mengajukan kredit, ya.

Itulah penjelasan mengenai suku bunga KPR flat beserta cara menghitungnya.

Punya pertanyaan lain seputar properti? Yuk, diskusikan di Teras123!

Semoga bermanfaat.