Pengertian, Dampak dan Cara Mengatasi Kredit Macet
Terakhir diperbarui 21 Juni 2024 · 4 min read · by Citra Purnama Sari
Foto: siloans.com
Mengangsur pinjaman terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terkadang bikin harap-harap cemas.
Meskipun punya tenor panjang, tetapi kita tidak bisa menjamin kondisi keuangan akan tetap stabil hingga masa cicilan berakhir.
Bisa saja di masa depan Anda mengalami kendala ekonomi yang menyebabkan kesulitan dalam membayar cicilan KPR.
Jika tidak sanggup membayar, maka akan menimbulkan permasalahan kredit macet dengan bank.
Guna menghindari risiko kredit macet, berikut hal-hal yang wajib Anda ketahui.
Apa Itu Kredit Macet?
Kredit macet merupakan sebuah kondisi di mana debitur atau peminjam tidak bisa mengangsur utang.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pailit, pendapatan tidak cukup, mangkir membayar, dan sebagainya.
Satu hal yang perlu Anda ketahui ketika mengangsur pinjaman termasuk KPR, ialah jika telat membayar maka bunga pinjaman akan semakin naik.
Sehingga total tagihan yang harus dibayarkan pun kian membengkak.
Jenis-Jenis Tingkat Kelancaran Kredit
Foto: money.howstuffworks.com
Sebelum membahas cara mengatasi kredit macet, sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu macam-macam tingkat kelancaran kredit berikut ini.
Kredit lancar
Jenis tingkat kelancaran kredit pertama adalah kredit lancar.
Pinjaman dianggap lancar jika debitur mampu membayar cicilan dengan lancar, serta tentunya tidak memiliki tunggakan.
Walaupun terdapat tunggakan, tetapi debitur mampu melunasinya sebelum melampaui masa angsuran selanjutnya.
Baca juga:
Alasan dan Pertimbangan Mengajukan Cicilan Rumah
Kredit tidak lancar
Jika memiliki tunggakan angsuran pokok melebihi satu masa angsuran, maka dapat dikatakan kredit Anda tidak lancar.
Dengan kondisi kredit tidak lancar, angsuran pokok tidak boleh melebihi dua bulan.
Bunga telah menunggak dua bulan, tetapi belum melebihi tiga bulan.
Kredit diragukan
Selanjutnya adalah kondisi kredit diragukan.
Jika pinjaman Anda masih bisa diselamatkan serta terdapat jaminan dengan nilai 75% dari harga utang, maka kondisinya tergolong diragukan.
Walaupun debitur tidak bisa membayar angsuran, setidaknya terdapat jaminan dengan nilai hampir 100% dari total pinjaman.
Kredit macet
Jika setelah 18 bulan sejak kredit Anda dikategorikan sebagai kredit diragukan dan tidak ada upaya untuk melunasinya, maka statusnya berubah menjadi kredit macet.
Dampak dari Kredit Macet
Foto: bbva.com
Jika mangkir dari mengangsur cicilan apalagi hingga membuat kredit macet, tentu ada dampak atau risiko yang harus dihadapi debitur.
Kesulitan Mendapatkan Pinjaman
Dampak kredit macet yang pertama, tentu saja kesulitan mendapatkan pinjaman di masa depan.
Bagaimanapun, pihak bank akan melakukan pengecekan kredit dari calon debitur.
Jika kondisi kredit diragukan bahkan macet, maka akan sulit untuk mendapatkan pinjaman dari bank.
Mendapatkan Bunga Lebih Tinggi
Debitur dengan kondisi kredit tidak lancar, diragukan bahkan macet, akan diberi bunga yang lebih tinggi.
Sementara, jika debitur rutin membayar angsuran dan jauh dari kondisi kredit bermasalah, maka akan mendapatkan bunga rendah dan kemudahan mengangsur.
Tidak Lolos BI Checking
Jika kredit Anda berada dalam kondisi yang tidak lancar, diragukan dan macet, tentu akan kesulitan untuk mengajukan KPR.
Debitur tidak akan lolos BI checking yang dilakukan oleh bank, bahkan bisa masuk ke dalam daftar hitam BI.
Cara Mengatasi Kredit Macet
Foto: bankrate.com
Dampak dari kredit macet tentu sangat menyulitkan baik debitur maupun bank. Supaya kondisi tersebut bisa teratasi, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
Penjadwalan Kembali (Rescheduling)
Cara mengatasi kredit macet yang pertama adalah, melakukan penjadwalan kembali atau rescheduling.
Cara ini dilakukan dengan menyesuaikan kembali tenor pinjaman, supaya debitur dapat kembali mengangsur cicilan.
Biasanya, pihak bank akan memperpanjang tenor pinjaman dan disesuaikan dengan kemampuan debitur agar cicilan semakin ringan.
Persyaratan Kembali (Restructuring)
Selanjutnya adalah melakukan persyaratan kembali atau restructuring.
Sesuai dengan namanya, pihak bank akan mengubah beberapa persyaratan seperti jadwal pembayaran, jangka waktu, dan lainnya.
Namun, pada tahap ini maksimal plafon kredit tidak bisa diubah.
Baca juga:
Cara Over Kredit Rumah, Alternatif Beli Rumah Murah
Penataan Kembali (Reconditioning)
Terakhir adalah reconditioning, yang merupakan upaya dari pihak bank untuk mengubah kondisi kredit.
Ini dilakukan untuk meringankan tanggung jawab debitur.
Misalnya dengan menambah fasilitas kredit, tunggakan menjadi pokok kredit baru, penjadwalan, dan persyaratan ulang.
Itulah penjelasan mengenai kredit macet, dampaknya dan cara mengatasinya.
Supaya terhindar dari kredit macet, Anda juga bisa membeli rumah dengan harga yang lebih terjangkau melalui program KPR.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya.