Presiden Jokowi diketahui menandai dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menyatukan tanah dan air dari 34 provinsi di sebuah kendi di Titik Nol IKN pada 14 Maret 2022.
Sejak diresmikan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah menjelma menjadi destinasi wisata populer, terutama bagi para pelancong yang ingin melihat langsung Titik Nol IKN Nusantara.
Meski sudah lama dipakai pada beberapa wilayah, masih banyak khalayak yang belum familier dengan istilah titik nol.
Lantas, apa yang dimaksud dengan titik nol, khususnya yang berada di IKN Nusantara?
Apa Itu Titik Nol Nusantara?
Melansir dari Liputan6, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan apa yang dimaksud dengan titik nol dalam pembangunan IKN di Kalimantan.
Dia menjelaskan bahwa titik nol Ibu Kota Negara Baru Nusantara adalah sebagai titik referensi untuk menghitung tingkat ketinggian bangunan di atas permukaan air laut.
“Titik nol itu bukan berarti di situ kita akan mulai. Istana memang bukan di titik nol, dia agak ke atas,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI melansir Antara di Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Nantinya, kata dia, Istana Negara di IKN Nusantara akan dibangun di daerah yang sedikit lebih tinggi dengan sayap sebelah kanan dibangun gedung DPR dan MPR serta bagian yudikatif di sayap sebelah kiri.
Menentukan Titik Nol IKN
Lalu, bagaimana cara kerja pemerintah menentukan Titik Nol tersebut?
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memaparkan bahwa letak geografis IKN ada di 117°0′ BT dan 0°38′ LS di bagian utara, 117°11′ BT dan 1°15′ LS di bagian selatan, 116°31′ BT dan 0°59′ LS di bagian barat, dan 117°18′ BT dan 1°6′ LS di bagian timur.
Lalu, IKN meliputi wilayah daratan sekitar 256.142 ha dan wilayah perairan laut kurang lebih 68.189 ha.
Dari wilayah daratan tersebut, kawasan pusat IKN adalah seluas 56.180 ha dan kawasan pengembangan IKN seluas 199.962 ha.
Kemudian, proses penentuannya menggunakan pengukuran Jaring Kontrol Geodesi (JKG) yang dilakukan di 5 pilar titik JKG, yaitu 0IKN, 1IKN, 2IKN, 3IKN, dan 4IKN.
“Seluruh pilar JKG nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat umum,” tulis Kementerian PUPR, seperti yang dilansir CNBCIndonesia.
Memiliki Banyak Titik
Sumber: kontan.co.id
Sementara itu, banyak yang mengira bahwa Titik Nol di Sepaku adalah satu-satunya titik penting di IKN.
Faktanya, terdapat beberapa Titik Nol IKN lainnya yang tersebar di berbagai wilayah IKN.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur, Rozali Indra Saputra, menjelaskan bahwa Titik Nol IKN di Sepaku memang yang pertama dan merupakan titik simpul pembangunan Istana Negara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
“Titik geodetik yang menjadi referensi sebagai titik simpul pembangunan fisik di IKN ada banyak. Yang satu itu (di Kecamatan Sepaku) terkenal karena pernah menjadi lokasi acara simbolik penyatuan air dan tanah dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Rozali Indra Saputra menerangkan bahwa Titik Nol yang dikenal selama ini memang yang pertama.
Itu adalah titik simpul untuk pembangunan Istana Negara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Jalan utama yang ditarik dari Titik Nol lurus hingga Istana Negara diberi nama Jalan Sumbu Kebangsaan.
Adapun letak delapan Titik Nol lainnya di IKN Nusantara tersebar di dekat bendungan hingga proyek jalan tol.
Lalu, setiap Titik Nol IKN juga berfungsi sebagai acuan untuk referensi teknis pembangunan fisik di IKN.
“Bermacam-macam. Itu sangat teknis. Ada yang di dekat bendungan, dataran tinggi, dekat proyek jalan tol dan lainnya. Tentu setiap proyek harus ada titik acuannya untuk referensi teknis pembangunan fisik,” tambahnya.
***
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu, ya.
Tak lupa, kunjungi Rumah123 untuk menemukan hunian impian karena #SemuaAdaDisini.