Teknologi hijau ozon dimanfaatkan untuk penyediaan pasokan air siap minum di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seperti diketahui, IKN dibangun dengan konsep smart forest city atau kota pintar yang berorientasi pada kelestarian hutan.
Pembangunan infrastruktur dan fasilitas publiknya harus memakai material ramah lingkungan dan teknologi berkelanjutan.
Begitu pula dengan penyediaan air minum di IKN, yang proses penyediaannya tidak boleh berdampak negatif pada lingkungan.
Pasalnya, pengolahan air minum konvensional kerap menimbulkan dampak negatif pada lingkungan.
Penyebabnya adalah penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan air minum tersebut.
Penggunaan bahan kimia dapat melepaskan racun ke fase air.
Salah satu racun tersebut adalah mikrosistin yang bersifat stabil dan sulit diurai ketika dilarutkan.
Karena itu, teknologi berkelanjutan ozonasi pun diterapkan dalam penyediaan air siap minum IKN.
Penerapan teknologi ozon dianggap paling efektif dalam desinfeksi atau sterilisasi air.
Pasalnya, molekul ozon bersifat tidak stabil dan akan selalu mencari “sasaran” untuk melepaskan atom oksigen dengan oksidasi.
Karena itu, pengolahan air dengan teknologi ozon dapat menghasilkan air yang lebih segar dan sehat.
Dari proses oksidasi tersebut, ozon dapat melakukan proses desinfeksi (membunuh kuman), detoksifikasi (menetralkan racun), dan deodorisasi (menghilangkan bau) pada air.
Lantas, bagaimana penerapan teknologi ozon di IKN? Simak ulasannya di bawah ini.
Penerapan Teknologi Hijau Ozon di IKN
Sistem penyediaan air minum menjadi Key Performance Index (KPI) dalam proses pembangunan IKN.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengungkapkan, sudah ada 22 persil yang terlayani air bersih langsung minum.
Ke-22 persil tersebut juga meliputi Kawasan Memorial Park, Sumbu Kebangsaan, Istana Negara, serta apartemen ASN.
Pengerjaan penyediaan air langsung minum tinggal menuntaskan pekerjaan konstruksi sipil, serta instalasi Mechanical, Electrical dan Plumbing (MEP).
Ditargetkan pada Juli 2024, proyek commissioning air layak minum sudah bisa didistribusikan hingga Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Nah, pemanfaatan teknologi ozon dalam pengolahan air minum IKN akan berpusat di instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku.
Penerapan teknologi ini akan melalui melalui tiga tahapan, yakni:
- Ozonisasi sebagai metode sterilisasi
- Perlindungan terhadap mikroorganisme
- Penghilangan zat organik dan perlindungan jaringan distribusi dari gangguan korosi serta kontaminasi.
Proses Penyaluran Air Langsung Minum di IKN
Proses penyaluran air langsung minum di IKN dimulai dengan proses pemompaan oleh unit intake ke PA Sepaku.
Proses pemompaan dimulai dari unit aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut dalam air baku.
Kemudian, air akan dialirkan menuju unit Koagulasi Flokulasi Sedimentasi (KFS), Filtrasi, Ozone dan Granular Activated Carbon (GAC), untuk menghasilkan air yang memenuhi kualitas air minum.
Setelah itu, air tersebut akan ditampung pada clearwell, kemudian dipompa ke reservoir induk melalui jaringan pipa transmisi sepanjang 16 km.
Air layak minum dari reservoir induk kemudian dialirkan secara gravitasi melalui Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan Jaringan Distribusi Pembagi (JDP) sepanjang 22 km ke daerah pelayanan.
Itulah ulasan mengenai pemanfaatan teknologi hijau ozon dalam penyediaan air siap minum di IKN.
Ikuti Informasi lain tentang IKN hanya di Rumah123 karena #SemuaAdaDiSini.