Teknologi Geosintetik di IKN, Mampu Mencegah Erosi Tanah!

teknologi geosintetik di ikn

Meski belum banyak yang familiar dengan istilah ini, penggunaan teknologi geosintetik di IKN mempunyai banyak kelebihan.

 

Secara umum, geosintetik adalah jenis material untuk konstruksi agar lebih kuat dan kokoh.

 

Selain tanah, geosintetik biasanya dipakai untuk menguatkan konstruksi bebatuan.

 

Penggunaan geosintetik di IKN cukup berasalan, sebab material ini dianggap lebih efisien dan hemat.

 

Teknologi geosintetik di IKN dipakai untuk meningkatkan kestabilan, memperkuat struktur tanah, serta mengendalikan erosi.

 

Lantas, seperti apa pengaplikasian teknologi geosintetik di IKN? Cek ulasannya di bawah ini.

 

Penerapan Teknologi Geosintetik di IKN

 

Salah satu penerapan material geosintetik di IKN terletak pada ruas tol, yaitu penggunaan geomat.

 

Geomat adalah material geosintetik untuk konversi tanah.

 

Media ini dipakai untuk melindungi lereng perbukitan dan mengendalikan erosi.

 

Tidak hanya itu, geomat diklaim mampu membuat tanah lebih stabil sehingga terhindar dari longsor.

 

Media geomat di area perbukitan jalan tol IKN ditanami jenis tumbuhan kacang babi atau kara benguk.

 

Tanaman ini dapat merambat dengan panjang maksimal mencapai 6 meter.

 

Sebagai informasi, geomat bisa pula digunakan pada sektor industri dan perumahan.

 

Pasalnya, media ini secara fungsi dapat mencegah kerusakan permukaan lereng sebelum tumbuhnya vegetasi.

 

Keunggulan geomat lainnya adalah tahan terhadap bahan kimia dan ramah lingkungan.

 

Material ini juga tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem, bahkan biayanya relatif murah.

 

Dibandingkan beton atau batu yang sering dipakai untuk melindungi lereng dan perbukitan, geomat tentunya lebih baik.

 

Jenis-Jenis Geosintetik Lain

 

teknologi geosintetik di ikn

Foto: Kompas.com

 

Bukan hanya geomat, ada sejumlah jenis geosintetik lain yang diterapkan IKN.

 

Mengutip laman mutuutamageoteknik.co.id, berikut di antaranya:

 

1. Geogrid

 

Geogrid berbentuk jaring yang berfungsi memperkuat tanah atau struktur tanah.

 

Umumnya, geogrid digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah, seperti pada konstruksi jalan atau lereng.

 

2. Geomembrane

 

Geomembrane adalah material kedap air yang berfungsi sebagai lapisan penahan air atau zat cair lainnya.

 

Geomembrane kebanyakan digunakan dalam konstruksi kolam atau sistem pengelolaan limbah.

 

3. Geobag

 

Geobag berbentuk kantong atau karung yang dipakai untuk membangun struktur pertahanan seperti tanggul atau dinding penahan.

 

Biasanya, geobag dipakai untuk menahan abrasi gelombang pantai atau sungai yang alirannya deras.

 

4. Geopipe

 

Geopipe merupakan pipa fleksibel yang berfungsi mengalirkan air.

 

Bahan ini bisa dipakai dalam sistem drainase atau pengelolaan air di bawah tanah.

 

5. Geotextile

 

Geotextile bentuknya seperti karpet berpori dengan warna putih atau hitam.

 

Jenis geosintetik ini berfungsi menyaring, memisahkan, melindungi, sekaligus mengalirkan air tanah.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, geotextile dimanfaatkan sebagai lapisan pemisah antara tanah dan berbagai material, seperti batu kerikil dan paving.

 

6. Geocell

 

Terakhir, ada jenis geosintetik dengan bentuk sel yang tersambung dan mengait bernama geocell.

 

Inilah yang membuatnya dapat menahan material timbunan, termasuk memperkuat dan melindungi permukaan tanah dari erosi.

 

Itulah contoh penerapan teknologi geosintetik di IKN yang menarik untuk diketahui.

 

Simak informasi lain seputar IKN hanya di Rumah123 karena #SemuaAdaDiSini.