Taksi terbang Hyundai direncanakan akan diuji coba di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada bulan Juli 2024 mendatang sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Model taksi terbang yang akan diuji coba adalah buatan Korea Aerospace Research Institute (KARI), lembaga kedirgantaraan yang dibiayai oleh pemerintah Korea Selatan.
Adapun untuk modelnya bernama Optionally Piloted Personal/Passe Air Vehicle (OPPAV), yakni pesawat lepas landas dan mendarat vertikal bertenaga listrik alias electric vertical take-off and landing (evTOL).
Berdasarkan situs resmi KARI, OPPAV tersebut dikebangkan oleh berbagai perusahaan asal Korea Selatan yang mencakup Hyundai Motors, KAI, Hanwha System, Vessel Aerospace, KAT, Doota, EDT, RealtimeWave, lembaga penelitian KIAST dan KOTI, serta Universitas Konkuk.
KARI diketahui sudah merancang berbagai jenis OPPAV, mulai dari prototipe hingga Technology Demonstrator.
Taksi Terbang Tiba di Balikpapan
Taksi terbang OPPV yang diimpor dari Korea Selatan kini sudah tiba di Balikpapan.
“Barangnya sudah sampai di Balikpapan, minggu depan dibuka kemudian dirakit, setelah dirakit nanti kita akan coba,” ungkap Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (31/5).
Taksi terbang Hyundai atau OPPAV di IKN diimpor dalam keadaan tidak utuh, melainkan dalam beberapa pallet dan disimpan di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
Baterainya pun berada di lokasi terpisah, yakni di Jakarta dan akan tiba di Samarinda pada 6 Juni.
Pembukaan pallet dan inspeksi dijadwalkan akan dilakukan pada awal Juni oleh pihak Hyundai, Bea Cukai Kalimantan Timur dan Otorita IKN di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda.
Pembukaan tersebut menandakan tahap pengurusan izin impor sementara telah dimulai.
Mohammed Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, menjelaskan bahwa inspeksi dan uji coba ini sudah sesuai jadwal berdasarkan proof-of-concept (PoC).
Setelah selesai, taksi terbang direncanakan akan tampil pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2024 di IKN.
“Kegiatan uji coba akan dilakukan selama sebulan penuh di Bandara APT Pranoto Samarinda dan melalui serangkaian pengujian dan kajian kelayakan,” tuturnya.
Spesifikasi Taksi Terbang Hyundai
Pada 2019 silam, KARI dan Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan mengembangkan OPPAV Technology Demonstrator yang mampu mengangkut satu penumpang dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.
Model tersebut memiliki delapan baling-balin, empat baling-baling untuk lepas landas vertikal dan empat lainnya untuk menentukan arah di udara.
Dimensinya memiliki panjang keseluruhan 6,15 meter dengan panjang sayap 7 meter.
Jarak tempuhnya sendiri mencapai sekitar 50 kilometer.
Kemudian bobot maksimal lepas landas sekitar 650 kilogram, termasuk berat total penumpang dan kargo 100 kilogram.
Dalam keterangan resmi, Otorita IKN tidak menyebutkan secara spesifik model dan spesifikasi taksi terbang yang akan digunakan, melainkan hanya mengatakan berjenis OPPAV.
Menurut Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Transformasi Digital Otorita IKN, taksi terbang yang diuji coba di IKN memiliki kapasitas lima orang.
Dengan demikian, model ini memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dibanding taksi terbang EHang 216 asal Tiongkok.
“Sky taxi atau taksi terbang kan tahun kemarin kita coba di Bandara Curug Budiarto. Nah, itu sky taxi-nya dari EHang, Cina, itu dua orang. Nah, kalau yang ini untuk 5 orang yang lebih besar,” tutur Ali.
Ali juga mengatakan bahwa taksi terbang tersebut bisa menempuh jarak sejauh 100 kilometer.
“Baterainya itu sekali terbang bisa sampai 100 kilometer. Jadi nanti kalau teman-teman mau ke Balikpapan, mau ke Palu, tidak perlu lagi ke Ujung Pandang atau ke Jakarta lagi. Bisa langsung, ‘kan? Kalau sekarang kan masih harus muter dulu. Nah, ini bisa sampai 100 kilometer dan kecepatannya bisa sampai up to 200 kilometer/jam,” paparnya.
***
Semoga artikel ini bermanfaat, Property People.
Dapatkan hunian idaman di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!
**gambar: portalbontang,