Sejarah Perubahan Nama Jakarta dari Masa Penjajahan hingga Melepas Status Ibu Kota

perubahan nama jakarta

Menarik mengetahui sejarah perubahan nama Jakarta dari masa penjajahan hingga sekarang.

 

Pasalnya, seperti yang kita tahu, tidak lama lagi nama Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

 

Perubahan nama tersebut tidak lepas dari rencana pemerintah Indonesia yang memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

 

Soal status dan perubahan nama DKI Jakarta ke DKJ, diatur dalam Undang-Undang (UU) No.2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

 

Peraturan tersebut bahkan sudah disahkan dan ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 25 April silam.

 

Namun, setelah menjadi DKJ, Jakarta tetap berperan sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global di Indonesia.

 

Nah, dalam sejarahnya, bukan kali ini saja perubahan nama Jakarta dicanangkan.

 

Sebagai informasi, berikut sejarah perubahan nama Jakarta yang menarik diketahui.

 

Sejarah Perubahan Nama Jakarta

 

1. Sunda Kelapa

 

sunda kelapa

 

Merujuk sejumlah catatan sejarah, pada abad ke-16, Jakarta lebih dikenal dengan nama Sunda Kelapa.

 

Nama Sunda Kelapa merujuk pada pelabuhan di estuari sungai Ciliwung.

 

Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan utama Kerajaan Sunda.

 

Pada masa itu, wilayah Jakarta dan bagian barat Jawa merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran (Bogor).

 

2. Jayakarta

 

jayakarta

 

Pada 22 Juni 1527, Pelabuhan Sunda Kelapa diserang oleh Pangeran Fatahilah.

 

Setelah penyerangan tersebut, nama Sunda Kelapa berganti menjadi Jayakarta.

 

Pasalnya, Pelabuhan Sunda Kelapa berhasil direbut oleh Pangeran Fatahilah dan pasukannya.

 

Sejalan dengan itu, tanggal 22 Juni lantas diperingati sebagai hari lahir Kota Jakarta.

 

3. Batavia

 

batavia

 

Pada abad ke-16, ketika VOC Belanda menguasai Jayakarta, nama tersebut diubah menjadi Batavia.

 

Perkembangan pesat Kota Batavia sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan VOC Belanda membuat kota ini didaulat sebagai ibu kota Hindia Belanda.

 

Nama Batavia digunakan sebagai nama Jakarta setidaknya hingga tahun 1942, atau tepat sebelum pasukan Jepang datang ke Indonesia.

 

4. Jakarta Tokubetsu Shi

 

jakarta tokubetsu shi

 

Pada tahun 1942, pasukan Jepang masuk ke Indonesia.

 

Situasi tersebut berdampak pada perubahan nama Batavia menjadi Jakarta Tokubetsu Shi atau Jakarta.

 

5. DKI Jakarta

 

dki jakarta

 

Setelah Indonesia merdeka, nama Jakarta kemudian dipatenkan sebagai identitas dari kota ini.

 

Hanya saja, saat itu Jakarta belum ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia.

 

Pasalnya, Bung Karno selaku presiden pertama Republik Indonesia, memilih Yogyakarta sebagai ibu kota pada saat itu.

 

Setidaknya sejak kemerdekaan sampai sebelum tahun 1956, Jakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat.

 

Namun, pada tahun 1959, status Jakarta diubah menjadi kotapraja.

 

Hingga pada 1961, status Jakarta diubah kembali menjadi Daerah Chusus Ibukota (DCI), atau kini dieja menjadi Daerah Khusus Ibu kota (DKI).

 

6. Daerah Khusus Jakarta

 

dkj

 

Setelah lama menyandang status daerah khusus ibu kota, nama Jakarta dan statusnya pun akan berubah menjadi DKJ.

 

Meski begitu, hingga tulisan ini dibuat, secara hukum status Jakarta masih sebagai ibu kota Indonesia.

 

Pasalnya, perubahan atau perpindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN baru dilakukan setelah terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pemindahan ibu kota.

 

Itulah ulasan mengenai sejarah perubahan nama Jakarta yang menarik diketahui.

 

Baca informasi selengkapnya terkait IKN melalui Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.