Mengenal 5 Jenis Rumah Adat Kalimantan Timur

rumah adat kalimantan timur

Bila menginjakan kaki di Ibu Kota Nusantara (IKN), kita akan melihat budaya yang berbeda dibandingkan daerah lain. Termasuk dari segi arsitektur rumah adat Kalimantan Timur.

Seperti diketahui, IKN berada di Kalimantan Timur yang penduduknya terdiri dari beberapa suku. Setiap suku mempunyai rumah adat dengan keunikan masing-masing.

Mari kita kenali lima dari sekian banyak rumah adat Kalimantan Timur melalui artikel IKN Rumah123. Ada rumah adat Lamin hingga Wehea, yuk simak!

Rumah Adat Lamin

Foto: Kompas.com

Rumah Lamin adalah rumah adat suku Dayak di Kalimantan Timur. Rumah ini dikenal sebagai rumah panjang karena ukurannya yang besar dan sambung-menyambung.

Dia mempunyai panjang 300 meter dan lebar 15 meter. Rumah Lamin biasanya dihuni oleh beberapa keluarga besar yang hidup bersama dalam satu atap.

Struktur rumah ini terbuat dari kayu ulin, yang dikenal sangat kuat dan tahan lama, sedangkan bagian atapnya menggunakan pelana dari sirap jadi terhindar dari lembap.

Sirkulasi udara dalam rumah pun lancar dan tidak pengap. Tak hanya itu, dinding dan lantai rumah adat Kalimantan Timur ini juga berpori untuk menjaga kelembapan.

Baca juga:

Mengenal Daftar Nama Suku Asli Kalimantan Timur

Rumah Adat Paser

Foto: Antara News

Rumah adat Paser adalah rumah adat suku Paser yang terletak di bagian selatan Kalimantan Timur. Rumah ini berbentuk panggung dengan tiang-tiang penyangga yang tinggi.

Tujuan rumah dibuat tinggi untuk melindungi dari banjir dan binatang buas. Adapun bentuk dasar rumah adat Paser adalah persegi panjang dengan kemiringan atap sekitar 45 derajat.

Atapnya terbuat dari daun nipah atau ijuk, sehingga memberikan kesan alami dan sejuk. Lalu lantainya terbuat dari rangkaian bambu atau pohon niung yang dirangkai dengan rotan.

Sedangkan bagian dindingnya dibuat dari bahan kayu yang kuat. Ukuran bangunan yang relatif luas membuat rumah adat Paser bisa dihuni oleh dua hingga tiga kepala keluarga.

Rumah Adat Betang

rumah adat kalimantan timur

Foto: Ruparupa

Rumah Betang adalah rumah adat yang juga ditemukan di Kalimantan Timur, meskipun lebih umum di Kalimantan Tengah dan Barat. Rumah ini juga mempunyai bentuk panjang.

Rumah adat Kalimantan Timur ini menghadiran filosofi kebersamaan dan gotong royong yang kuat. Selain itu, ia mencerminkan kehidupan masyarakat Dayak yang harmonis

Panjang rumah Betang bisa mencapai 30 meter hingga 150 meter dengan lebar mencapai 10 meter sampai 30 meter. Penghuni biasanya berjumlah 100 hingga 150 jiwa.

Betang dapat dikatakan sebagai rumah suku, karena bukan hanya dihuni oleh satu keluarga besar. Selain itu, satu rumah dipimpin pula oleh seorang kepala suku.

Rumah Adat Bulungan

Rumah Adat Bulungan

Foto: Wikipedia

Rumah adat Bulungan adalah rumah adat suku Bulungan yang terletak di bagian utara Kalimantan Timur. Rumah ini memiliki arsitektur yang khas dengan ukiran-ukiran indah.

Bentuk rumah adat Kalimantan Timur ini menyerupai panggung. Secara umum rumah adat Bulungan mempunyai tiang peyangga megah menopang atap yang berbentuk tiga limas.

Kemewahan dalam rumah khas kesultanan Bulungan ini menonjol karena di era kolonial dulu rumah adat Bulungan sering menjadi tempat pertemuan kesultanan. 

Sedangkan sekarang biasanya digunakan untuk berbagai kegiatan adat dan upacara suku Bulungan.

Rumah Adat Wehea

Foto: architecture.verdant.id

Rumah adat Wehea adalah rumah adat yang digunakan oleh suku Wehea di Kalimantan Timur. Rumah ini memiliki desain yang unik dengan atap tinggi dan curam.

Bentuknya berjenis panggung, dan terhubung dengan jembatan untuk memudahkan akses antarrumah. Selain itu, ini adalah simbol kebersamaan dan gotong royong suku Wehea.

Rumah adat Wehea umumnya menggunakan rotan dan pasak kayu sebagai perekat antarmaterialnya. Menggantikan paku dan sekrup yang digunakan pada bangunan modern.

Rumah ini biasanya digunakan sebagai tempat tinggal dan pusat kegiatan sosial masyarakat. Tempat berkumpulnya anggota suku untuk berbagai acara kebudayaan.

Ciri Khas Rumah Adat Kalimantan Timur

  • Kebanyakan rumah adat menggunakan kayu ulin yang sangat kuat dan tahan lama.
  • Bangunan dibangun di atas tiang tinggi untuk melindungi dari banjir dan binatang buas.
  • Banyak rumah adat dihiasi dengan ukiran-ukiran indah yang memiliki makna filosofis.
  • Rumah adat ini biasanya dihuni oleh beberapa keluarga besar, dan digunakan untuk berbagai kegiatan sosial dan adat.

Rumah adat Kalimantan Timur mempunyai potensi besar sebagai daya tarik wisata karena punya unsur sejarah, seni, dan budaya yang amat kuat.

Saat berkunjung ke IKN, jangan lewatkan untuk melihat sederet rumah adat ini, ya!