Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mewujudkan keseriusan dalam membangun smart forest city dengan mengembangkan pusat suaka orang utan di Pulau Kalawasan.
Pulau itu terletak di Teluk Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. OIKN menyiapkan lahan seluas 247 hektare di Pulau Kalawasan untuk pusat suaka.
Pusat suaka orang utan tersebut berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Titik Nol IKN Nusantara di Desa Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser.
Seperti diketahui, orang utan adalah spesies endemik Indonesia yang perlu dilestarikan. Maka dari itu, OIKN mengembangkan pusat suaka untuk melindunginya dari ancaman kepunahan.
OIKN tidak sendirian melakukan upaya ini, tetapi menggandeng Yayasan ARSARI Djojohadikusumo untuk bekerja sama. Berikut sekilas informasi tentang yayasan ini.
Tentang Yayasan ARSARI Djojohadikusumo
Yayasan ini berakar dari kegiatan sosial keluarga Hashim Djojohadikusumo. Kegiatannya dimulai sejak 35 tahun lalu oleh Anie Hashim Djojohadikusumo.
Diketahui, Hashim Sujono Djojohadikusumo merupakan anak bungsu Profesor Dr. Soemitro Djojohadikusumo dan Ibu Dora Sigar. Ia juga adik dari Prabowo Subianto.
Hashim Djojohadikusumo juga adalah seorang pengusaha dan seorang filantropis, pemilik perusahaan Arsari Group yang berdiri sejak 2013.
Seiring dengan makin meluasnya lingkup aktivitas kegiatan sosial tersebut, keluarga ini pun melembagakannya dalam bentuk Yayasan Keluarga Hashim Djojohadikusumo (YKHD).
Pada 2009, YKHD berganti nama menjadi Yayasan ARSARI Djojohadikusumo. ARSARI merupakan akronim dari nama ketiga putra dan putri Hashim Djojohadikusumo, yakni Aryo, Sara, dan Indra.
Yayasan mendukung berbagai program dan aktivitas di bidang pendidikan, sosial, lingkungan dan budaya. Lalu berkolaborasi dengan institusi perguruan tinggi, pemerintah, dan lainnya.
Lingkup kerja Yayasan ARSARI Djojohadikusumo tersebar di berbagai pulau di Nusantara seperti berikut.
- Sumatera Barat (Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya);
- Riau (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau); dan
- Kalimantan Timur (Pusat Suaka Orang Utan Arsari atau PSO Arsari).
Tentang Pusat Suaka Orang Utan di IKN
Dokumentasi orang utan Kalimantan: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Walaupun IKN Nusantara bukan habitat alami dari orang utan, tetapi OIKN dan Yayasan ARSARI Djojohadikusumo tetap berkomitmen mendukung perlindungan bagi hewan ini.
Pusat suaka orang utan tersebut memberikan fasilitas dan pengelolaan yang memenuhi prinsip kesejahteraan satwa. Namun, bukan diperuntukkan bagi orang utan yang masih dini.
Pusat suaka orang utan di IKN itu hadir bagi orang utan yang telah ditetapkan tidak dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya karena alasan tertentu.
Tentunya, kerja sama dalam pengembangan pusat suaka orang utan di Pulau Kalawasan akan sangat bermanfaat bagi keberadaan orang utan yang merupakan kekayaan fauna Indonesia.
Tempat ini juga diharapkan dapat mengurangi beban biaya dan risiko fisik dari keberadaan orang utan jantan dewasa berpipi lebar di berbagai pusat rehabilitasi atau reintroduksi.
Selain itu, menempatkan orang utan di “pulau yang sengaja dijadikan sebagai habitatnya” diharapkan dapat lebih menjamin kualitas hidup mereka.
Pengembangan pusat suaka orang utan ini menjadikan IKN Nusantara sebagai pusat pemerintahan yang sangat memperhatikan lingkungan.
Jika pulau di sekitar IKN Nusantara terjaga ekosistemnya, maka itu juga akan menjadi perkembangbiakan hewan laut yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar.
Kerja Sama di Luar Pusat Suaka Orang Utan
Komitmen bersama antara Otorita IKN dan Yayasan ARSARI Djojohadikusumo bukan hanya dalam pengembangan pusat suaka orang utan saja.
Di samping itu, juga dalam mewujudkan smart forest city IKN Nusantara sebagai model pembangunan kota yang fokus terhadap netralitas karbon, keanekaragaman hayati, dan tujuan pembangunan keberlanjutan.
Seperti diketahui, konsep kota hutan atau forest city yang dikembangkan di IKN Nusantara merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim.
OIKN dan Yayasan ARSARI Djojohadikusumo sangat membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga pemerhati lingkungan baik yang berskala internasional maupun nasional.
Dengan begitu, dapat menjaga kelestarian kawasan IKN Nusantara bersama-sama. Demikian informasi tentang pusat suaka orang utan ini, semoga bermanfaat.