Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), mengatakan Korea Selatan termasuk dalam lima besar calon investor asing yang sudah menyatakan minat untuk berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Korea Selatan masuk ke dalam lima besar setelah Singapura, Jepang, China, dan Malaysia.
Agung turut membeberkan beberapa perusahaan asal Korea Selatan yang sudah menyatakan minatnya untuk mengucurkan modal dalam pembangunan IKN.
Perusahaan tersebut di antaranya Land & Housing Corporation, Samsung C&T, LX International, hingga Shinhan Sekuritas Indonesia.
Ada tiga sektor prioritas yang pemerintah harap bisa diisi oleh pemodal dari Korea Selatan, yakni smart city, perumahan, dan infrastruktur konektivitas.
Korea Selatan berpeluang untuk menciptakan ekosistem kota pintar mulai dari infrastruktur hingga teknologi.
Di sektor perumahan, potensi nilai investasi akan berbanding lurus dengan perkiraan pertumbuhan populasi penduduk di IKN.
Kemudian di bidang infrastruktur konektivitas, pembangunan immerse tunnel tengah menjadi sorotan.
Pada kesempatan sebelumnya, dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Korea Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan beberapa kunjungan kerja ke beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan pembangunan kota cerdas.
Basuki menyampaikan bahwa terdapat sejumlah kerja sama konkret yang telah dan akan dilakukan antara pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian PUPR dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT).
Sejauh ini, kerja sama tersebut tertuan dalam empat proyek canggih.
4 Proyek IKN Nusantara yang Canggih Hasil Kolaborasi dengan Korea Selatan
1. Instalasi Pemurnian Air
Proyek pertama yang disepakati untuk dibangun di IKN Nusantara adalah instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik.
“Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant. Menurut saya ini adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum, sangat reliabel karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metode ozonisasi,” tutur Basuki Hadimuljono, dikutip situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (25/04/2024).
2. Instalasi Pengolahan Limbah Cair
Selain instalasi pemurnian air, pemerintah juga bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membangun instalasi pengolahan limbah cair.
Model pengelolaan instalasi limbah cair tersebut akan dibuat mirip seperti yang ada di Hanam City, Seoul.
3. Smart Village
Proyek IKN Nusantara selanjutnya yang akan dibangun melalui kerja sama dengan Korea Selatan adalah smart village.
“Kerja sama ketiga, kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kita lihat bagaimana progresnya setelah tiga tahun. Ada yang namanya smart village yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni oleh 400 orang. Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi canggih di dalam smart village tersebut,” ungkap Basuki.
4. Immerse Tunnel
Proyek IKN Nusantara canggih terakhir hasil kolaborasi dengan Korea Selatan adalah immerse tunnel atau terowongan bawah laut, sejalan dengan konsep forest city yang diusung.
Immerse tunnel ini akan menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan.
Keputusan untuk membangun immerse tunnel alih-alih jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan ini didasari oleh keinginan untuk melindungi fauna dan flora endemik yang ada di sekitar Teluk Balikpapan.
Nantinya, immerse tunnel IKN akan dibangun seperti di Geoje, Busan.
***
Semoga informasi yang disajikan dalam artikel ini bermanfaat, ya.
Kunjungi Rumah123 untuk menemukan hunian idaman karena #SemuaAdaDisini!
**Gambar: Dokumen Kementerian PUPR
