Populasi penduduk di Balikpapan bakal bertambah akibat dari pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.
Hal ini diutarakan oleh Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakir, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Balikpapan bakal menerima jumlah penduduk yang besar sehingga perlu adanya sejumlah persiapan.
“Kota ini akan menjadi salah satu tempat transit bagi pegawai negeri dan pelaku usaha. Mereka tentu membutuhkan pelayanan yang prima dan cepat,” kata Ahmad Muzakir seperti dikutip Kompas.com.
Selain itu, pemerintah Kota Balikpapan juga tengah memikirkan terkait investasi apa yang akan dilakukan oleh penduduk baru.
Maka, penting bagi pemerintah setempat untuk memahami karakteristik wilayah bisnis dan investasi yang akan masuk.
Adapun aspek yang mesti ditingkatkan di antaranya adalah pelayanan publik supaya dapat terukur dari segi waktu, standar, dan kecepatan.
Proses tersebut, perlu ditimbang-timbang, termasuk percepatan dalam waktu sehingga tercipta efisiensi dan efektivitas layanan.
“Kita perlu menghitung berapa banyak percepatan pelayanan yang bisa kita tawarkan dalam sehari, seminggu, atau sebulan,” tambahnya.
Persiapan Pemkot Balikpapan
Terkait dengan populasi penduduk di Balikpapan yang bakal bertambah serta kepindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN, Ahmad Muzakir juga mengingatkan pentingnya persiapan pemkot.
“Kita harus mendukung kebutuhan mereka, mulai dari pelayanan transportasi hingga kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan,” ucap sang Pjs Wali Kota Balikpapan tersebut.
Di sisi lain, meskipun dirasa bakal menjadi tantangan baru, perubahan ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian di Balikpapan.
Namun, pemkot Balikpapan juga mesti menyiapkan hal-hal untuk mengantisipasi potensi munculnya dampak negatif yang mungkin saja muncul.
Sebagai informasi, pemerintah pusat telah merinci proyeksi populasi penduduk IKN berdasarkan tiga jenis penduduk, yaitu tenaga kerja, populasi tanggungan, dan penduduk eksisting.
Selain itu, pemerintah juga memproyeksikan bahwa jumlah penduduk, khususnya di ibu kota Nusantara mencapai 1,9 juta jiwa pada 2045. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- 2022—2024: 488.409 jiwa
- 2025—2029: 1,28 juta jiwa
- 2030—2034: 1,45 juta jiwa
- 2035—2039: 1,67 juta jiwa
- 2040—2045: 1,91 juta jiwa.
Supaya bisa memetakan populasi di daerah-daerah penyangga IKN seperti Balikpapan, mengetahui jumlah penduduk teranyar sebagaimana data dari BPS dapat menjadi acuan.
Lantas, berapa populasi penduduk di Balikpapan per 2023?
Jumlah Penduduk Balikpapan Berdasarkan Kecamatan 2023
Mengutip data Badan Pusat Statistik melalui laman balikpapankota.bps.go.id per 2023, jumlah penduduk terbanyak ada di Kota Balikpapan berada di Kecamatan Balikpapan Timur dengan 188.605 jiwa.
Kawasan ini mempunyai luas 92,42 km2 di perairan dan 137,158 km2 di daratan dengan jumlah 4 kelurahan meiliputi Lamaru, Manggar, Manggar Baru, dan Teritip.
Sementara itu, kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Balikpapan Barat, yakni 85.078 jiwa.
Kecamatan Balikpapan Barat mempunyai luas 37,49 km2 di perairan dan di daratan seluas 179,952 km2.
Adapun Kecamatan Balikpapan Barat memiliki 6 kelurahan, yaitu Baru Ilir, Baru Tengah, Baru Ulu, Margomulyo, Margasari, dan Kariangau.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecataman di Kota Balikpapan 2023
Kecamatan | Tahun 2023 |
Balikpapan Selatan | 102.959 |
Balikpapan Kota | 97.821 |
Balikpapan Timur | 188.605 |
Balikpapan Utara | 105.749 |
Balikpapan Tengah | 158.320 |
Balikpapan Barat | 85.078 |
KOTA BALIKPAPAN | 738.532 |
**
Semoga informasi mengenai populasi penduduk di Balikpapan yang bakal bertambah dampak dari IKN ini bermanfaat, ya.
Kunjungi Rumah123 dan temukan berbagai jenis properti impian karena #SemuaAdaDisini.
**Gambar: Balikpapan Pos, Kaltim Pos