Permintaan rumah di sekitar Kawasan IKN mengalami pertumbuhan sekitar 63,4 persen dan menjadi wilayah yang paling diminati oleh generasi muda. Simak penjelasan lengkapnya!
Berdasarkan Flash Report Rumah123 Spesial IKN, permintaan rumah di kawasan sekitar IKN mengalami pertumbuhan sebesar 63,4 persen.
Adapun, permintaan berdasarkan tipe properti di kota yang sudah berkembang didominasi oleh rumah tapak dengan rincian Balikpapan 69,1 persen dan Samarinda 48,1 persen.
Bertumbuhnya permintaan hunian di sekitar ibu kota baru ini menunjukkan adanya peningkatan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi di kawasan IKN dan sekitarnya pada tahun 2023 melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dan Indonesia secara keseluruhan, dimana pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,05 persen. Pada tahun 2023, Balikpapan mencatatkan pertumbuhan 6,5 persen, Samarinda 8,6 persen, Kutai Kartanegara 5,1 persen, dan Penajam Paser Utara 29,8 persen. Ini mengindikasikan perkembangan aktivitas ekonomi di kawasan IKN,” kata Head of Research Rumah123, Marisa Jaya.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa IKN memiliki potensi yang baik dalam jangka panjang.
Pengembangan berskala besar di area IKN pun berdampak pada percepatan pertumbuhan harga hunian di area sekitar.
Tercatat, indeks harga rumah tapak di kawasan IKN mengalami pertumbuhan 2,6 persen secara tahunan.
Selain itu, semakin masifnya perkembangan infrastruktur dan fasilitas di kawasan IKN mendorong minat masyarakat untuk tinggal serta berinvestasi di lokasi ini.
Lalu, mana saja lokasi di kawasan sekitar IKN yang paling diminati masyarakat?
Rumah Tapak Dominasi Permintaan Properti di Sekitar Kawasan IKN
Berdasarkan data Flash Report Rumah123 Spesial IKN, mayoritas pencari properti di sekitar kawasan IKN masing fokus pada rumah tapak dan tanah.
Permintaan rumah tapak tertinggi tercatat di Balikpapan (69,1 persen) dan Samarinda (48,1 persen).
Sementara itu, permintaan tanah paling tinggi terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (86,2 persen) dan Kutai Kartanegara (76,5 persen).
Selain rumah tapak dan tanah, terdapat permintaan atas ruko di Samarinda (29,3 persen).
Temuan ini memperlihatkan mayoritas permintaan di kabupaten justru didominasi tipe properti berupa tanah.
Sedangkan, dua kota terdekat, yaitu Balikpapan dan Samarinda didominasi dengan permintaan rumah tapak.
Menurut Marisa, hal ini disebabkan keterbatasan pengembangan serta suplai properti residensial dan komersial di kedua kabupaten.
“Namun, tren ini di satu sisi juga menunjukkan minat masyarakat yang cukup tinggi untuk berinvestasi di sekitar wilayah IKN dengan mencari tanah atau lahan kosong. Selain dapat memanfaatkan peningkatan nilainya seiring perkembangan kawasan, investasi dalam bentuk tanah juga memberikan fleksibilitas bagi individu untuk mengembangkan properti sesuai dengan kebutuhan dan tren pasar properti IKN di masa depan,” ujarnya.
Generasi Muda Jadi Peminat Terbesar Properti di Kawasan IKN
Sumber: Rumah123
Permintaan rumah di sekitar kawasan IKN meningkat seiring dengan tingginya minat generasi muda yang mencari hunian di area ini.
Berdasarkan data yang sama, pencari properti di sekitar kawasan IKN paling tinggi berasal dari rentang usia 18—34 tahun dengan rincian Balikpapan (59,9 persen), Kutai Kartanegara (71,4 persen), Penajam Paser Utara (48,5 persen), dan Samarinda (56,4 persen).
Sedangkan untuk pencari properti tertinggi lainnya berada di rentang usia 35—64 tahun dengan rincian dari Balikpapan (20 persen), Kutai Kartanegara (28,6 persen), Penajam Paser Utara (25,2 persen), dan Samarinda (19,6 persen).
Menurut Marisa, temuan ini mencerminkan ketertarikan generasi muda terhadap proyek besar di IKN.
Sebabnya, menurutnya, generasi muda cenderung ingin mengikuti perkembangan terkini dan mengetahui prospek perkembangan proyek besar IKN di masa depan.
“Selain itu, sebagian dari mereka juga melihat IKN sebagai peluang investasi properti. Dalam konteks ini, generasi muda yang telah memiliki daya finansial kuat mencari celah investasi di wilayah yang baru dengan potensi pertumbuhan tinggi. Mereka bisa saja melihat kawasan sekitar IKN sebagai area yang memiliki prospek kenaikan nilai properti yang besar di masa depan, terutama mengingat berbagai proyek pengembangan infrastruktur hingga fasilitas publik yang direncanakan,” kata Marisa.
Hal ini juga didukung dengan upaya pemerintah yang menawarkan berbagai insentif perpajakan bagi pengembang, investor maupun konsumen sehingga mendorong geliat properti di lokasi ini.
Pasalnya, pemerintah memberikan insentif mencakup pengurangan PPh atas pengalihan hak atas tanah bangunan, PPN tidak dipungut atas jasa sewa dan biaya konstruksi pengembangan properti, serta PPnBM nol persen bagi hunian mewah.
Rentang Harga Rumah di Sekitar Kawasan IKN
Pada segmen harga, Flash Report Rumah123 Spesial IKN mencatat, permintaan hunian di kawasan IKN cenderung didominasi kelas menengah dan menengah-atas.
Permintaan tertinggi di Balikpapan berada di rentang harga Rp400 juta-Rp1 miliar (54,8 persen). Lalu di Samarinda, permintaan tertinggi di rentang harga Rp1-3 miliar (48 persen).
Sementara di wilayah Kutai Kartanegara, 100 persen preferensi permintaan di rentang harga Rp400 juta-Rp1 miliar.
Sedangkan di Penajam Paser Utara, sebanyak 66,7 persen pencari hunian tertarik pada rentang harga di bawah Rp400 juta.
“Dengan perkembangan infrastruktur dan fasilitas di sekitar wilayah kawasan IKN, pasar diharapkan dapat menyerap berbagai segmen kelas secara proporsional dan beragam, menciptakan peluang investasi yang luas bagi semua kalangan dan meningkatkan nilai properti dalam jangka panjang. Proyek pengembangan yang sedang berjalan juga diharapkan bisa meningkatkan permintaan properti, menciptakan pasar yang lebih dinamis dan inklusif,” pungkas Marisa.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar tren permintaan hunian dan perkembangan harga properti di sekitar kawasan IKN, baca selengkapnya laporan Flash Report Rumah123 Spesial IKN.
***
Itulah ulasan seputar permintaan rumah di sekitar kawasan IKN yang didominasi rumah tapak dan tanah.
Jika kamu ingin memiliki hunian nyaman di Indonesia, segera kunjungi Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.
**Header: Shutterstock/wisnupriyono