Pembangunan PLTS di IKN Sebesar 50 MW: Sistem Kelistrikan Andal Memanfaatkan Energi Baru Terbarukan

plts di ikn

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di IKN yang berlokasi di jantung kota Penajam Paser Utara ditengarai bakal berkapasitas 50 Mega Watt (MW).

 

Secara pengertian sebagaimana dikutip dari buku Sistem Hybrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang ditulis Tasdik Darmana M.T dkk., PLTS adalah teknologi energi terbarukan yang mengubah energi matahari menjadi listrik yang dapat digunakan.

 

Manfaat PLTS seperti tertuang dalam buku tersebut adalah:

 

  • bersih dan ramah lingkungan;
  • Keberlanjutan;
  • penghematan biaya energi;
  • peningkatan nilai properti; dan
  • akses ke listrik pedesaan.

Dalam konteks PLTS berkapasitas 50 MW di ibu kota negara baru, pembangunan tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di wilayah IKN.

Bukan tanpa sebab, nantinya diharapkan kebutuhan listrik di Ibu Kota Negara Nusantara bisa memakai EBT 80 persen dari total kebutuhan listrik tahun 2045.

Adapun pembangunan PLTS ini menjadi salah satu implementasi prinsip pembangunan Nusantara menuju kota nol emisi karbon.

Hal ini selaras dengan konsep pembangunan IKN sebagai kawasan hijau yang mengandalkan energi terbarukan.

PLTS di IKN Tahap 1 Sebesar 10 MW Sukses Dioperasikan

plts di ikn

Sementara itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) lewat subholding PLN Nusantara Power telah menyambung PLTS IKN ke jaringan transmisi sebesar 10 MW dari total 50 MW yang dicanangkan.

Meski baru sebesar 10 MW, beroperasinya PLTS ini membuat kawasan IKN dialiri listrik dari energi yang ramah lingkungan.

Bahkan PLN juga akan mengaliri IKN dengan listrik dari pembangkit berbasis hidro seperti dari aliran sungai dan danau di sekitar kawasan proyek.

Target terdekat, PLTS IKN dapat digunakan untuk memberikan listrik di IKN ketika upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia k-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Jika dicermati lebih dekat sebagaimana merujuk pada laporan Antara, hamparan sekitar 21 ribu unit panel surya membentang luas di sekitar lokasi tak jauh dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Tak hanya itu, sebagai sumber listrik utama yang ramah lingkungan, PLN pun telah menyediakan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik untuk penggunaan kendaraan berbasis listrik sebagai sarana transportasi utama di ibu kota baru.

Perusahaan Asal Uni Emirat Arab Bakal Jadi Investor PLTS di IKN

Di sisi lain, mengutip cnbcindonesia.com, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar akan berinvestasi di IKN dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Tak tanggung-tanggung, perusahaan tersebut diklaim bakal membangun PLTS dengan daya 1,2 Giga Watt, lebih besar dari pembangunan yang sedang dibuat yang hanya berkisar 50 Mega Watt (MW).

Masdar dipunyai oleh tiga perusahaan energi besar UEA, yakni the Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), Mubadala Investment Company, dan Abu Dhabi National Energu Company PJSTC (TAQA).

Secara spesifik, Masdar mengembangkan proyek-proyek energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) alias geothermal, sampai dengan hidrogen hijau.

Sementara jika berbicara rekam jejak, Masdar telah membangun PLTS Terapung terbesar di ASEAN di atas Waduk Cirata dengan luas 200 hektare yang meliputi 3 kabupaten di Jawa Barat, yakni Purwakarta, Cianjur dan Bandung Barat.

Sejauh ini belum disebutkan investor lain di bidang PLTS yang akan terlibat, meski kabar paling anyar menyebutkan bahwa presiden Joko Widodo alias Jokowi menawarkan Singapura untuk bekerja sama bangun PLTS di IKN.

***

Semoga artikel ini bermanfaat.

Dapatkan pilihan hunian dengan lokasi strategis di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!

 

**sumber foto: pln.co.id, ptplnnr.com