Otorita IKN bekerja sama dengan berbagai bidang riset dan lembaga untuk membangun Nusantara Institute, termasuk menggandeng kampus internasional.
Pembangunan Kota IKN sebagai kota maju dan kota cerdas (smart city) terus menjadi fokus utama pemerintah.
Untuk mendukung tujuan dari pilar utama IKN tersebut, berbagai cara pun dilakukan.
Salah satunya dengan membuat sebuah pusat penelitian yang akan membantu pengembangan kota Nusantara.
Pusat penelitian tersebut nantinya akan menggandeng sejumlah kampus ternama dari dalam dan luar negeri.
Tak hanya itu, pemerintah juga menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga riset Tanah Air.
Apa itu Nusantara Institute?
Nusantara Institute adalah sebuah pusat riset yang diinisiasi oleh Otorika IKN.
Melansir detik, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengatakan, Nusantara Institute akan menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan teknologi dari berbagai institusi.
Baik dari lembaga dalam maupun luar negeri untuk mendukung pembangunan IKN.
Adapun area riset yang akan dikembangkan melalui Nusantara Institute melingkupi beberapa klaster penelitian seperti energi, pangan, dan transportasi; sosial dan humaniora; well-being dan konservasi lingkungan; serta teknologi dan informatika.
“Karena kerja sama ini menunjukkan keseriusan Ibu Kota Nusantara untuk memiliki milestone dari sisi pengembangan riset dan teknologi yang sedang kita upayakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan bersama-sama,” ujar Ali.
Daftar Kampus yang Bekerja Sama dengan Nusantara Institute
Demi mewujudkan pusat riset tersebut, pemerintah menjalin kerja sama dengan sejumlah kampus ternama.
Lembaga yang berpartisipasi dalam Nusantara Institute antara lain adalah Stanford-Doerr School of Sustainability, Columbia University, dan University of Turku Finland.
“Selain kerja sama riset dengan Stanford, Otorita Ibu Kota Nusantara juga menjalin kerja sama dengan tiga universitas dari Belanda, yaitu Universitas TU Delft, Universitas Leiden, dan Universitas Rotterdam. Sedangkan dari dalam negeri, enam universitas negeri telah berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan pusat riset IKN-Hub di Nusantara,” kata Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik/Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw.
Untuk kampus dalam negeri, IKN bekerjasama dengan Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Mulawarman, dan Universitas Brawijaya.
BRIN, Kemendikbudristek, dan LPDP juga akan turut mendukung pengembangan IKN melalui Nusantara Institute.
Selain daftar lembaga-lembaga yang telah resmi berpartisipasi, saat ini tercatat ada sebanyak 786 peneliti nasional dari berbagai multidisiplin ilmu yang tertarik untuk bergabung.
Tujuan Pendirian IKN
Pemerintah bertujuan menjadikan IKN sebagai sebuah model pengembatan kota masa depan.
Nantinya, IKN akan mengedepankan prinsip kolaboratif yang menghadrikan fasilitas teknologi mutakhir dan sumber daya manusia terbaik.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
“Pembangunan Nusantara sebagai kota maju tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas teknologi, namun juga sumber daya manusia yang memiliki peranan yang tak kalah pentingnya,” kata Bambang.
Lebih jauh, keberadaan Nusantara Institute ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran data dan penyelenggaraan riset yang lebih baik.
Pemerintah juga berharap adanya inovasi yang sejalan dengan pembangunan IKN sehingga lebih cepat mencapai key performance indicator (KPI) IKN.
Untuk mendukung kehadiran Nusantara Institute, OIKN telah menyediakan setidaknya lahan 3 hektare di Kawasan Inti IKN sebagai tempat interaksi dan penelitian untuk berbagai universitas.
***
Itulah ulasan seputar Nusantara Institute di IKN sebagai pusat riset yang bermanfaat untuk pengembangan ibu kota baru.
Temukan informasi tentang IKN di Rumah123 karena #SemuaAdaDiSini.
