Foto: presidenri.go.id
Menarik untuk mengetahui perkembangan investasi di ibu kota baru Indonesia, termasuk investasi Malaysia IKN.
Dalam pembangunannya, IKN memang tak bisa lepas dari peran andil investor.
Itu karena, pembangunan IKN membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Perhitungan kasarnya, dibutuhkan biaya sekitar Rp466 triliun untuk mewujudkan IKN sesuai dengan rencana.
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan, biaya tersebut tidak sepenuhnya ditanggung APBN, tapi juga akan diupayakan lewat kerja sama pemerintah dan badan usaha (public-private partnership), serta kontribusi atau investasi swasta.
“Perkiraan kasarnya, dari total dana sebesar Rp 466 triliun yang dibutuhkan, (pembiayaan dari) APBN hanya sekitar Rp 89,4 triliun. Lalu KPBU dan swasta Rp 253,4 triliun, sementara BUMN serta BUMD Rp 123,2 triliun,” ujar Juri, dikutip dari ikn.go.id.
Lantas, seperti apa perkembangan investasi Malaysia IKN?
Rencana IKN Jadi Pemberitaan Menarik di Malaysia
Rupanya, pemberitaan mengenai pemindahan IKN menjadi topik yang menarik di Negeri Jiran.
Buktinya, Sarawak Media Group (SMG) pernah mewawancarai Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi secara khusus tentang IKN.
Pada wawancara yang dilaksanakan di Rumah Dinas Wakil Gubernur Kaltim Jalan Milono Samarinda, Senin (15/8/2022), tersebut, ada 8 pertanyaan yang diajukan mengenai IKN dan investasi.
Pada saat itu, Wagun Hadi mengatakan, Kaltim dalam posisi menunggu realisasi investasi para pengusaha Malaysia.
“Yang terdekat dengan kita itu ya Malaysia. Karena itu kami menunggu Malaysia masuk dengan sangat gembira. Biaya investasi pasti lebih murah dan mudah, karena kita dekat dan serumpun. Maka yang berpeluang besar itu Malaysia,” kata Hadi, dikutip dari laman kaltimprov.go.id.
Surat Ketertarikan dari Malaysia
Foto: presidenri.go.id
Sebelumnya, pada Januari 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah menerima 11 surat pernyataan niat atau letter of intent (LOI) dari Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Menurut Katadata, surat tersebut berisi ketertarikan investor Malaysia untuk ikut berkontribusi pada pembangunan IKN.
Saat itu, Malaysia mengaku tertarik berinvestasi karena IKN diyakini memberi manfaat ekonomi untuk Sabah dan Serawak.
Berikut adalah 10 perusahaan yang tertarik berinvestasi di IKN:
- Berjaya Corporation
- Tenaga Nasional
- Pharmaniaga
- Alliance MEP (Sarawak)
- Boustead Properties
- Carsome
- OSK Group
- Protasco
- Reneuco
- Success Electronic & Transformer Manufacturer
Sedangkan, sektor yang akan digarap oleh investor Malaysia adalah:
- Properti
- Manufaktur
- Energi terbarukan
- Pengembangan farmasi
- Elektronik
- Kesehatan
- Pengelolaan limbah
- Konstruksi
Kunjungi IKN
Pada Selasa (30/04/2024), Delegasi KBRI Indonesia di Malaysia dan Delegasi Kedutaan Jerman untuk Indonesia telah mendatangi IKN.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula sejumlah perwakilan perusahaan dari Malaysia.
Ketua Malaysia-Indonesia Business Council Dato Tan Sri Nasir Razak mengatakan, keinginan pengusaha Malaysia untuk investasi di IKN sangat besar.
Hal ini dipengaruhi oleh posisi geografis Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Pulau Kalimantan, yang juga berbatasan dengan Brunei Darussalam dan Malaysia, sehingga berpotensi meningkatkan perekonomian di negara tersebut.
Menurut Nasir, ada tiga perusahaan yang tertarik investasi di IKN, yakni Seven Seasons Preservation Sdn Bhd, Citadel Group Sdn Bhd, dan Ranhill Utilities Berhad.
“Kami (Delegasi Malaysia) berterima kasih telah diterima kedatangannya di sini. Kami membawa 28 perwakilan perusahaan untuk melihat peluang bisnis yang ada di IKN.”
“Selain itu, sudah ada 3 perusahaan yang telah menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di sini (IKN). Hal ini secara paralel meningkatkan hubungan kedua negara, terlebih dalam investasi,” kata Nasir, dikutip dari laman resmi IKN.
Perkuat Sektor Hunian dan Pendidikan
Foto: ikn.go.id
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Syed Md Hasrin Tengku Hussin juga mengungkapkan ketertarikan perusahaan dan lembaga Malaysia untuk berinvestasi di IKN.
Perusahaan dan lembaga tersebut yakni IJM Corporation Berhad, Maxim Global Berhad, dan Limkokwing University of Creative Technology.
Mereka telah mengunjungi IKN pada Selasa (19/03/2024).
Adapun IJM dan Maxim adalah dua perusahaan yang akan bekerja sama dengan pemerintah melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di sektor hunian.
Ketika itu, proses kerja samanya sudah mencapai tahap finalisasi feasibility study.
Sementara itu, Limkokwing University of Creative Technology berencana berinvestasi di sektor pendidikan,
Dato’ Syed Md Hasrin Tengku Hussin mengaku berharap, perusahaan-perusahaan Malaysia, khususnya yang berasal dari Sabah dan Sarawak, bisa berinvestasi di IKN guna memperkuat hubungan antara kedua negara.
Referensi
- Artikel website resmi IKN berjudul “KSP: Pembangunan Ibu Kota Baru Perlu Anggaran Rp 466 T, Tak Semua Ditanggung APBN”. (https://www.ikn.go.id/ksp-pembangunan-ibu-kota-baru-perlu-anggaran-rp-466-t-tak-semua-ditanggung-apbn). Diakses pada 7 Juni 2024.
- Artikel website resmi Provinsi Kaltim berjudul “Pemindahan IKN Masih Jadi Isu Menarik di Malaysia”. (https://www.kaltimprov.go.id/berita/pemindahan-ikn-masih-jadi-isu-menarik-di-malaysia). Diakses pada 7 Juni 2024.
- Artikel website resmi IKN berjudul “Delegasi Malaysia dan Jerman Kunjungi IKN, Tingkatkan Minat Investasi dan Kerja Sama di Nusantara”. (https://www.ikn.go.id/delegasi-malaysia-dan-jerman-kunjungi-ikn-tingkatkan-minat-investasi-dan-kerja-sama-di-nusantara). Diakses pada 7 Juni 2024.
- Artikel website resmi IKN berjudul “Pengusaha Malaysia Siap Investasi di IKN, Perkuat Sektor Hunian dan Pendidikan”. (https://www.ikn.go.id/ar/pengusaha-malaysia-siap-investasi-di-ikn-perkuat-sektor-hunian-dan-pendidikan). Diakses pada 7 Juni 2024.
- Artikel Katadata.co.id berjudul “Janji Investasi Malaysia di IKN Nusantara”. (https://katadata.co.id/infografik/63c618291ca89/janji-investasi-malaysia-di-ikn-nusantara). Diakses pada 7 Juni 2024.