Listrik IKN diklaim akan memaksimalkan sistem kelistrikan yang ramah lingkungan, seperti apa bukti konkretnya?
Kebutuhan listrik Ibu Kota Baru Nusantara tentu menjadi hal yang diperhatikan oleh pemerintah.
Merujuk Pasal 18 Ayat 3 poin B Undang-Undang No.3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, disebutkan bahwa IKN akan menerapkan energi terbarukan dan efisiensi energi.
Lalu, dari mana saja pasokan listrik ibu kota baru berasal? Untuk lebih jelasnya, simak artikel ini sampai selesai.
Sumber Listrik IKN
Dalam lampiran II UU No.3 Tahun 2022 tentang IKN, terdapat rencana induk terkait Ibu Kota Nusantara mengenai sumber listrik.
Melalui lampiran tersebut, diketahui rencana induk IKN mengusulkan 100 persen kebutuhan listrik tahunan IKN bersumber dari pembangkit listrik yang terbarukan.
Jenis listrik terbarukan itu misalnya berasal dari pembangkit listrik tenaga surya atau solar farm dan pembangkit listrik surya atap.
Sumber listrik pun akan dimaksimalkan dari panel surya penerangan jalan dan panel surya terapung.
Bagaimana bila pasokan listrik dari sumber tersebut tidak stabil atau mengalami kekurangan?
Sebagai solusi, nantinya IKN akan terhubung dengan sistem ketenagalistrikan Kalimantan.
Sementara, jika pasokan listrik dari energi surya berlebih, energi itu kemudian akan disimpan dan diekspor ke sistem ketenagalistrikan Kalimantan.
Pembangkit Listrik IKN Tenaga Surya Mulai Dibangun
Foto: setneg.go.id
Pada November 2023 lalu, pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 50 Megawatt (MW) di IKN sudah mulai dibangun.
Dimulainya pembangunan sumber listrik IKN itu langsung dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
PLTS di IKN akan memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt hour (GWh) dan dapat mereduksi emisi 104.000 ton CO2 setiap tahunnya.
Jokowi mengatakan, dibangunnya PLTS sebagai bentuk komitmen pemanfaatan energi baru terbarukan atau EBT.
Maka itu, sistem kelistrikan di IKN Nusantara akan menghasilkan listrik yang andal sekaligus bersih dan tidak mencemari lingkungan.
Ini pun selaras dengan tujuan utama pembangunan IKN, yakni sebagai kota hutan atau forest city hijau yang ramah lingkungan.
PLTS dengan kemampuan 50 MW ini dibangun di atas lahan 80 hektare dengan 21.600 panel surya.
Mengutip laman Liputan6.com, PLTS IKN adalah hasil kerja sama PLN Nusantara Power (NP) dengan Sembcorp Utilities Pte Ltd yang nilainya mencapai USD 64 juta.
Sembcorp Utilities Pte Ltd merupakan perusahaan energi yang berasal dari Singapura.
Sistem yang digunakan oleh PLN Nusantara Power (NP) dengan Sembcorp Utilities Pte Ltd adalah proyek bersama atau joint venture.
Untuk kepemilikan saham PLTS, PLN mempunyai 51 persen sedangkan Sembcorp Utilities Pte Ltd sebanyak 49 persen.
Jaringan Transmisi di Bawah Tanah
Pasokan listrik ibu kota baru rencananya akan menggunakan jaringan transmisi dan distribusi bawah tanah dalam jaringan utilitas terpadu.
Walau biaya yang dibutuhkan lebih besar, tetapi jaringan transmisi dan distribusi di bawah tanah memiliki banyak manfaat, seperti:
- Perlindungan cuaca buruk, contohnya hujan lebat, angin kencang, dan petir
- Perlindungan dari sabotase
- Meminimalisasi dampak visual untuk estetika perkotaan yang lebih oke.
Pembangkit Listrik IKN dengan Tenaga Surya Siap Dioperasikan pada HUT RI ke-79
Melansir laman web.pln.co.id, pada awal Maret 2024, PT PLN berhasil menyambungkan PLTS IKN ke jaringan transmisi tahap 1 sebesar 10 MW dari total 50 MW.
Pihak PLN pun yakin bahwa PLTS IKN mampu beroperasi tepat waktu, yaitu saat Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
Tidak hanya menggunakan tenaga surya, PLN berencana ingin memanfaatkan potensi hidro di IKN untuk sumber listrik, seperti sungai dan danau.
Ikuti informasi lainnya tentang IKN hanya di Rumah123 karena #SemuaAdaDiSini.