Kereta Otonom IKN akan Dibangun, Mampu Berjalan Tanpa Rel!

kereta otonom ikn

Selain taksi terbang, pemerintah rencananya juga akan membangun kereta otonom IKN.

 

Hal ini merupakan wujud nyata dari komitmen untuk menerapkan sistem transportasi yang ramah lingkungan dan canggih.

 

Kereta otonom tersebut sejatinya adalah moda transportasi bernama Autonomous Rail Transit (ART).

 

ART sendiri dianggap sebagai lompatan penggunaan teknologi transportasi masa depan.

 

Lantas, bagaimana spesifikasi otonom IKN? Secanggih apa moda transportasi tersebut? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

 

Serba-serbi Kereta Otonom IKN

 

1. Apa Itu Kereta Otonom?

 

Melansir berbagai sumber, kereta otonom pada dasarnya mirip seperti kereta api pada umumnya.

 

Namun, kereta jenis ini tidak menggunakan rel atau lintasan konvensional berupa roda besi.

 

Jalurnya menggunakan lintasan virtual yang sebelumnya sudah dibuat dan ditentukan letaknya.

 

ART sendiri akan menggunakan ban karet.

 

Demi bisa berjalan, di dalam kereta terdapat sensori yang berfungsi untuk mengidentifikasi lintasan virtual di jalan.

 

Hebatnya, ART diperintah lewat unit kendali pusat, sehingga dalam pengoperasiannya kereta berjalan tanpa awak.

 

2. Spesifikasi

Autonomous Rail Transit

Foto: betterfutureawards.com

 

Autonomous Rail Transit (ART) atau kereta otonom IKN mempunyai spesifikasi yang canggih sebagai moda transportasi massal.

 

Kereta tersebut terdiri dari dua gerbong dengan daya tampung mencapai 324 orang.

 

Kecepatannya memang  tidak terlalu tinggi, maksimal hanya menyentuh angka 70 kilometer per jam.

 

Sumber daya kereta berasal dari baterai, sehingga setiap stasiun ART akan dilengkapi fasilitas pengisian daya baterai yang cepat.

 

Jalur kereta otonom yang berada di jalan raya tidak akan membuat kekacauan lalu lintas.

 

Pasalnya, sistem persinyalan di jalan raya akan memprioritaskan ART saat berada di persimpangan jalan.

 

Singkatnya, kereta otonom dapat memberi instruksi kepada lampu persinyalan saat jarak 100 meter dari lampu lalu lintas.

 

Dengan begitu, ketika ART hendak lewat, lampu lalu lintas yang menerima sinyal akan menyesuaikan.

 

3. Jalur Kereta Otonom IKN

 

Melansir dephub.go.id, kereta otonom akan dibangun di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat.

 

Pembangunan jalurnya akan dilakukan dalam dua fase.

 

Fase pertama akan dibangun sepanjang 1,2 kilometer.

 

Sementara, pembangunan jalur fase kedua mencapai 5,2 kilometer.

 

Ketika sudah beroperasi, halte kereta otonom akan sharing dengan Bus Rapid Transit atau BRT.

 

4. Diproduksi oleh Perusahaan Asal China

 

Kereta otonom atau Autonomous Rail Transit rencananya akan dibangun oleh perusahaan asal China, bernama China Railway Construction Corporation Limited (CRCC).

 

China Railway Construction Corporation Limited adalah perusahaan konstruksi yang berbasis di Beijing.

 

Sebagai informasi, CRCC adalah perusahaan yang membangun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh.

 

Kereta ART sendiri sudah diperkenalkan kepada publik di Kota Zhuzhou, China, pada Oktober 2017.

 

Namun, baru mulai beroperasi secara massal pada tahun 2018.

 

Lalu, secara bertaha, kereta otonom dioperasikan di kota lain, seperti Chengdu dan Yibin.

 

Tidak hanya China, negara lain pun dikabarkan sudah menggunakan transportasi ini.

 

Contohnya ketika CRRC mengirim dua kereta otonom ke Uni Emirat Arab (UEA) tahun 2022, serta ke Malaysia tahun 2023.

 

Temukan artikel lain seputar IKN hanya di Rumah123 karena #SemuaAdaDiSini.