Penduduk IKN Wajib Gunakan Kendaraan Hidrogen Usai 2040

kendaraan hidrogen

Dukung potensi pengembangan kendaraan bertenaga hidrogen atau fuel cell electric vehicle di Indonesia, IKN wajibkan penduduknya gunakan kendaraan hidrogen usai 2040 mendatang.

 

Pemerintah fokus membangun IKN menjadi kota yang ramah lingkungan.

 

Salah satunya dengan memastikan IKN bebas karbon pada tahun 2045.

 

Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah melakukan berbagai upaya sebagai bentuk komitmen mengurangi emisi karbon di Ibu Kota Baru Indonesia tersebut.

 

Bahkan, pemerintah berencana akan mewajibkan seluruh kendaraan di IKN menggunakan hidrogen.

 

Kendaraan hidrogen ini nantinya akan menjadi rencana besar pengembangan Ibu Kota Nusantara berdasarkan pada roadmap IKN.

 

Lantas, apa sebenarnya manfaat dari kendaraan hidrogen?

 

Pemerintah Targetkan IKN Pakai Kendaraan Hidrogen setelah 2040

 

Pemerintah Targetkan IKN Pakai Kendaraan Hidrogen Usai 2040

Sumber: Tirto

 

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kendaraan bertenaga hidrogen atau  fuel cell electric vehicle (FCEV).

 

Hal ini disampaikan oleh Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian, Eko Harjanto, melansir dari Kumparan.

 

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa pemerintah bahkan telah menargetkan agar seluruh kendaraan di Ibu Kota Nusantara (IKN) harus menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya, mulai setelah tahun 2040.

 

Fuel cell EV (electric vehicle) telah masuk dalam rencana besar pengembangan Ibu Kota Nusantara berdasarkan roadmap IKN, target finalnya pada periode setelah 2040 seluruh sarana transportasi di IKN wajib berbasis hidrogen,” kata Eko.

 

Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendorong transisi energi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

 

Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan dapat diolah, seperti batubara, air, dan energi terbarukan.

Dampak Positif Penggunaan Kendaraan Hidrogen

1. Mendorong Percepatan Kendaraan Listrik

 

Salah satu dampak positif penggunaan kendaraan hidrogen di IKN adalah untuk mendorong percepatan kendaraan listrik.

 

Sebagaimana yang kata Eko, menurutnya, setengah atau 50 persen penggunaan kendaraan listrik maupun hidrogen ditargetkan terlaksana di IKN pada 2035 mendatang.

 

Pengembangan kendaraan berbasis hidrogen menjadi ini merupakan langkah pemerintah untuk mendorong percepatan tren kendaraan listrik di IKN.

 

Terlebih beberapa produsen kendaraan dunia telah mengembangkan kendaraan berbasis hidrogen.

 

Misalnya saja, Toyota dengan Toyota Mirai, Hyundai Nexo, dan Honda Clarity.

 

2. Memperkuat Ketahanan Energi Nasional

 

Dampak positif selanjutnya dari penggunaan hidrogen adalah untuk memperkuat pertahanan nasional.

 

Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah berencana memanfaatkan hidrogen untuk transportasi di masa depan.

 

Melansir dari Kompas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andriah Feby Misna menyebut bahwa kapasitas Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia berlimpah dan beragam.

 

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpeluang dalam pengembangan energi hijau.

 

Bahkan, pengembangan hidrogen untuk sektor transportasi diharapkan bisa semakin berkembang pada tahun 2031.

 

Meski begitu, pihak ESDM masih terus melakukan pengkajian untuk membentuk ekosistem industri hidrogen nasional agar menjadi pijakan yang kuat sehingga bergantung dengan negara lain.

3. Proses Isi Ulang Lebih Cepat

 

Keunggulan kendaran hidrogen lainnya adalah pengisian daya yang lebih cepat.

 

Pengguna dapat datang ke fuel station untuk mengisi hidrogen dengan waktu pengisian daya sekitar 3-5 menit saja.

 

Selain itu, kendaraan ini juga bisa longa range dan tidak perlu mengisi daya di rumah seperti kendaraan listrik lainnya.

 

Hal itu akan membantu kebiasaan banyak orang sehingga tidak perlu melakukan penyesuaian besar-besaran dari kendaraan saat ini.

 

Tak hanya itu saja, penyedia daya FCEV dapat melayani sekitar 10 kendaraan dalam 1 jam.

 

Ini jauh lebih cepat dari isi ulang daya baterai pada kendaraan listrik yang memerlukan waktu sekitar 20 menit – 1 jam untuk DC fast charging atau 4-10 jam untuk home charging.

 

4. Ramah Lingkungan

 

Hidrogen fuel cell merupakan teknologi yang menjanjikan untuk menghasilkan listrik tanpa emisi.

 

Alasannya, reaksi kimia dalam fuel cell hanya menghasilkan air sebagai produk sampingan, menjadikannya teknologi ini lebih ramah lingkungan dan ideal.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa hidrogen fuel cell dapat menjadi solusi energi bersih yang potensial untuk sektor transportasi di Indonesia.

 

Teknologi ini tidak hanya bisa berguna pada kendaraan pribadi, tetapi juga pada kendaraan besar seperti bus dan truk.

 

***

 

Itulah ulasan aturan pemerintah yang mewajibkan penduduk IKN menggunakan kendaraan hidrogen setelah tahun 2040.

 

Akses Rumah123 sekarang untuk temukan beragam pilihan menarik, karena apapun yang kamu mau #SemuaAdaDisini.