Kementerian Perhubungan akan menyediakan Kapal Pinisi di IKN untuk mendukung wisata bahari yang ada di ibu kota baru. Simak selengkapnya!
Ibu Kota Nusantara (IKN) belum berhenti melakukan inovasi.
Salah satu proyek strategis nasional ini tidak hanya berupaya untuk memindahkan ibu kota ke kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan saja.
IKN terus membangun kota agar menjadi lokasi yang semakin layak dan nyaman untuk ditinggali.
Setelah melakukan berbagai upaya dengan menghadirkan fasilitas kota yang lengkap dan modern.
IKN kini berupaya untuk melestarikan warisan budaya nusantara melalui Kapal Pinisi.
Kapal Pinisi di IKN ini akan menjadi ikon sekaligus sarana transportasi wisata yang memukau di Nusantara.
Transportasi laut yang digadang-gadang oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ini merupakan bentuk upaya mendukung pariwisata di kawasan IKN.
Lantas, apa itu Kapal Pinisi dan bagaimana keberadaannya di Nusantara? Simak ulasan berikut!
Apa itu Kapal Pinisi di IKN?
Sumber: Kumparan
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengadakan diskusi kelompok terfokus (FGD) yang membahas terkait Penyediaan Kapal Pinisi di IKN.
Kapal Pinisi adalah Kapal Layar Motor (KLM) yang ada di kawasan IKN dan telah menjadi warisan budaya nusantara.
Melansir dari Jpnn, kapal ini nantinya akan menjadi pendukung pariwisata di ibu kota baru.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ikut berperan dalam menyediakan infrastruktur sektor transportasi laut, yakni dalam bentuk penyediaan layanan Kapal Pinisi yang dilengkapi fasilitas restoran,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hartanto.
Sebab, pembangunan Ibu Kota Nusantara tidak hanya memerhatikan perpindahan ibukota saja.
Akan tetapi, memiliki tujuan besar, yakni untuk distribusi pembangunan dan pemerataan ekonomi di Indonesia.
Adapun sektor penggerak roda perekonomian daerah yang cukup potensial adalah pariwisata.
Selain itu, Kapal Pinisi di IKN juga rencananya akan dijadikan sebagai salah satu ikon dan penguatan identitas nasional.
Kapal yang bergerak menggunakan mesin dan layar selaras dengan visi Ibu Kota Nusantara untuk menjadi kota yang hijau, serta mencerminkan keragaman dan identitas Indonesia.
Rute Layanan Kapal Pinisi
Dalam diskusinya tersebut, Kemenhub juga telah melakukan penetapan terkait rute layanan Kapal Pinisi di Nusantara.
Adapun rute layanan kapal tersebut terbagi menjadi dua, yaitu:
- Pertama, rute dari Pelabuhan Semayang – Jembatan Pulau Balang (passing) – Dermaga PT. ITCI KU (memutar) – Pelabuhan Semayang.
- Kedua, rute rute berkebalikan, yaitu Dermaga PT. ITCI KU – Jembatan Pulau Balang (passing) – Pelabuhan Semayang (memutar) – Dermaga PT. ITCI KU.
Total waktu pelayaran yang akan ditempuh oleh masing-masing kapal adalah 3 jam 30 menit.
Kapan Layanan Kapal Pinisi Dibuka?
Layanan kapal berbahan dasar kayu ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 5 bulan terhitung mulai tanggal 1 Agustus sampai 31 Desember 2024, dengan target voyage minimal 50 voyage.
Kapal dengan fasilitas restoran ini akan menjadi sarana pariwisata yang menyenangkan bagi pengunjung.
Oleh karena itu, Kemenhub terbuka terhadap adanya kerja sama dari berbagai pihak untuk membantu kelancaran pengadaan kapal wisata tersebut.
“Kami juga berharap kepada Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur khususnya Dinas Pariwisata agar dapat ikut membantu kelancaran kapal pinisi saat beroperasi. Mulai dari kesiapan maupun dari sisi promosi layanan selama melayani Pelabuhan Semayang dan Dermaga PT. ITCI Kartika Utama,” kata Hartanto.
***
Itulah informasi seputar rencana pengadaan Kapal Pinisi di IKN yang akan mendukung wisata bahari di kawasan sekitar.
Nantikan selalu update terbaru mengenai ibu kota baru Indonesia di Rumah123.
**Header: Getty Images/dissy_ekapramudita