IKN untuk Siapa? Untuk Kebaikan Masyarakat atau Hanya Elite Saja?

Istana Presiden di IKN

Apa urgensi dari pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) menjadi salah satu hal yang banyak dipertanyakan publik.

Tak jarang ada yang bertanya, sebenarnya IKN untuk siapa?

Pasalnya, keputusan untuk memindahkan ibu kota merupakan hal yang besar. 

Dibutuhkan dana tak sedikit, pekerjaan panjang, dan banyak pihak terlibat untuk memindahkan ibu kota sebuah negara.

Artikel ini mencoba menjawab pertanyaan mengenai IKN untuk siapa? Untuk segelintir orang saja? Atau untuk kebaikan rakyat Indonesia?

Untuk Kebaikan Masyarakat Jakarta dan Pulau Jawa

Urgensi pertama pemindahan ibu kota ke IKN adalah untuk kebaikan masyarakat Pulau Jawa, khususnya Jakarta.

Pasalnya, Jakarta sudah dianggap memiliki beban berat dengan berstatus sebagai ibu kota.

Hal tersebut sempat disampaikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Awalnya, Jokowi menyebut ada sekitar 56 persen penduduk Indonesia yang terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Padahal, sejatinya Indonesia memiliki 17 ribu pulau, dan enam di antaranya merupakan pulau besar, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Timor, Papua, dan Jawa.

“Bayangkan kalau diteruskan Jakarta sekarang ini. Jangan cuma Jakarta yang cuma punya 10 juta penduduk tapi Jabodetabek. Sudah berapa juta? Mungkin sekarang sudah hampir 30 juta. Artinya bebannya sangat berat sekali,” ujar Presiden Jokowi di IKN, Kamis (21/9/2023), dikutip dari Detik.com.

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, kepadatan itu pada akhirnya memicu berbagai masalah, seperti banjir, kemacetan, dan polusi udara.

“Sehingga yang terjadi adalah persoalan-persoalan yang terus bermunculan dan sangat sulit diselesaikan,” kata Jokowi.

Demi Kebaikan Seluruh Masyarakat Indonesia

Desain Istana Wapres IKN

Foto: shau.nl dan futurarc.com

Jawaban selanjutnya dari IKN untuk siapa adalah untuk kebaikan seluruh masyarakat Indonesia. 

Selama ini, sudah menjadi fakta diketahui bersama bahwa sebagian besar pembangunan Indonesia hanya dinikmati oleh Pulau Jawa saja atau Jawa sentris.

Namun, setelah adanya IKN, diharapkan bisa menjadi wujud transformasi pembangunan Indonesia.

Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin mengatakan pembangunan ibu kota baru di Penajam Paser Utara diharapkan dapat menumbuhkan pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

“Sehingga karakter pembangunan nasional yang selama ini terkesan Jawa sentris atau Jakarta sentris, dapat segera diubah, menjadi Indonesia sentris,” tulisnya dalam kolom di Kompas.com.

Sementara itu, Sekjen DPP Asosiasi Dosen Indonesia, Mohammad Nur Rianto Al Arif mengatakan, pemerataan pembangunan karena IKN, salah satunya akan dipicu oleh pembangunan infrastruktur.

Nantinya, di IKN akan bermunculan jalan, jembatan, bandara, dan fasilitas publik lainnya. 

Tidak hanya untuk mobilitas, infrastruktur yang baik di IKN akan memacu pertumbuhan ekonomi.

“Peningkatan aksesibilitas akan mendorong investasi di sektor-sektor terkait, menciptakan lapangan kerja baru, dan merangsang kegiatan ekonomi lokal,” tulis Mohammad Nur Rianto Al Arif dalam kolom di Detik.com.

Untuk Kebaikan Citra Indonesia di Mata Dunia

Terakhir, jawaban IKN untuk siapa adalah untuk kebaikan citra Indonesia di mata dunia, dan ujung-ujungnya akan berdampak positif bagi masyarakat Indonesia.

Menurut Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin, IKN bisa menjadi semacam contoh kemajuan dan transformasi Indonesia di berbagai lini.

Apalagi, IKN akan berkonsep sebagai kota hijau sekaligus kota pintar.

“Kita membayangkan, bahwa nantinya IKN di Kalimantan Timur akan menjelma sebagai kota baru yang smart dan kompetitif di tingkat global. Sebuah kota yang mampu menjadi lokomotif baru untuk transformasi Indonesia menuju negara yang inovatif, dan berbasis pada teknologi dan green economy,” tulis Mahyudin.

Jika visi IKN dijalankan secara ideal, kotanya akan terkenal, setara atau bahkan lebih daripada Bali di mata dunia.

Jadi, bukan tidak mungkin nantinya, begitu masyarakat Indonesia ada yang ke luar negeri, akan banyak yang kenal Indonesia karena keberadaan IKN.

Referensi

  • Artikel Detik Finance berjudul “Jokowi Beberkan Alasan Pindah Ibu Kota: Beban Jakarta Terlalu Berat”. (https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6943571/jokowi-beberkan-alasan-pindah-ibu-kota-beban-jakarta-terlalu-berat). Diakses pada 25 Juli 2024.
  • Kolom Kompas.com dengan judul “IKN Nusantara untuk Siapa?” (https://nasional.kompas.com/read/2022/02/19/07300031/ikn-nusantara-untuk-siapa-?page=all). Diakses pada 25 Juli 2024.
  • Kolom detiknews berjudul “Bagaimana Pembangunan IKN Dapat Mendorong Pemerataan?”. (https://news.detik.com/kolom/d-7099558/bagaimana-pembangunan-ikn-dapat-mendorong-pemerataan). Diakses pada 25 Juli 2024.