IKN akan Menjadi Kota Ramah Pejalan Kaki di Indonesia, Ini Buktinya!

ikn kota ramah pejalan kaki di indonesia

Ibu Kota Nusantara (IKN) digadang-gadang akan menjadi salah satu kota ramah pejalan kaki di Indonesia, apa alasannya?

 

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menerapkan tiga prinsip dasar pengembangan kawasan, yakni kota hutan, kota spons, dan kota cerdas.

 

Selain itu, IKN bakal dirancang menjadi kota ramah pejalan kaki dan ramah terhadap lingkungan.

 

Hal tersebut sempat diungkapkan Presiden Indonesia Joko Widodo, pada awal Juni 2024 silam.

 

Menurut presiden, kota ramah pejalan kaki merupakan gambaran kota masa depan sebenarnya.

 

Lebih dari itu, kota masa depan mesti ramah penyandang disabilitas, pesepeda, perempuan, dan ramah pada lingkungan.

 

Jokowi berkaca pada kondisi saat ini, keberadaan pedestrian yang tidak dibarengi dengan penanaman pohon secara masif.

 

Padahal, keberadaan pohon atau penghijauan di area pedestrian sangat penting.

 

Alhasil, keadaan tersebut membuat masyarakat enggan untuk berjalan kaki.

 

Dikatakan Jokowi, IKN nantinya akan menjadi ibu kota terhijau di dunia karena mengusung konsep kota nusa rimba.

 

Mengenai IKN sebagai kota ramah pejalan kaki, hal tersebut bahkan sudah tercatat dalam rencana induk pembangunan IKN atau Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

 

Melalui rencana induk tersebut, tertera bahwa IKN didesain untuk mengutamakan pejalan kaki daripada kendaraan.

 

Di dalamnya juga tertulis sejumlah prinsip utama dari strategi kota ramah pejalan kaki di IKN.

 

Lalu, apa saja prinsip-prinsip yang diterapkan untuk mendukung IKN sebagai kota ramah terhadap pejalan kaki di Indonesia? Selengkapnya di bawah ini.

 

Strategi untuk Hadirkan IKN sebagai Kota Ramah Pejalan Kaki di Indonesia

 

IKN kota ramah pejalan kaki di indonesia

 

Berdasarkan rencana induk pembangunan IKN dalam UU No. 3 Tahun 2022 tentang IKN, berikut strategi yang bakal digunakan pemerintah untuk membangun kota yang ramah bagi pejalan kaki.

 

1. Membangun Koridor Jalur Hijau

 

Kawasan IKN bakal menggabungkan jaringan koridor hijau untuk mobilitas, sehingga para pejalan kaki dapat menikmati aset alam IKN yang rimbun.

 

2. Adanya Konektivitas yang Tinggi

Demi mendukung konektivitas di kawasan IKN, maka akan dibangun jaringan mobilitas untuk aktivitas masyarakat yang luas.

 

Dengan begitu, masyarakat IKN bisa berjalan kaki atau bersepeda untuk mencapai titik tertentu tanpa perlu menggunakan kendaraan.

 

Jaringan mobilitas yang ada bakal diintegrasikan langsung dengan jaringan transportasi umum.

 

3. Lingkungan yang Mengutamakan Manusia

 

Sebagai kota yang ramah pejalan kaki, IKN dirancang dengan mengutamakan kebutuhan manusia.

 

Artinya, akan ada banyak tempat yang dapat dilalui dengan berjalan kaki.

 

Maka itu, jalan yang dibangun di kawasan IKN mengutamakan manusia sebagai bagian dari konsep movement and place.

 

4. Desain Inklusif

Ibu kota baru bakal didesain dengan baik dan inklusif, termasuk soal akses bagi pejalan kaki.

 

Dengan rancangan tersebut, diharapkan para lanjut usia, penyandang disabilitas, dan mereka yang mempunyai persoalan perihal mobilitas bisa mendapat akses yang prima.

 

5. Jalan Bebas Kendaraan Bermotor

 

Lalu, akan ada jalan bebas kendaraan bermotor yang diklaim sebagai penunjang kehidupan masyarakat yang dinamis.

 

Area tersebut menawarkan lingkungan yang aman untuk para pejalan kaki.

 

Selain itu, jalan bebas kendaraan bermotor dapat dilalui oleh sepeda atau personal mobility device (PMD).

 

Itulah ulasan mengenai IKN yang dirancang menjadi kota ramah pejalan kaki di Indonesia.

 

Simak informasi tentang IKN lainnya hanya di Rumah123 karena #SemuaAdaDiSini.