Lahan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk luas untuk ukuran kota.
Total luas wilayah pembangunannya mencapai 256.000 hektare, termasuk di antaranya adalah 199.000 hektare wilayah pengembangan, 56.000-an hektare kawasan ibu kota negara, dan 6.700-an hektare kawasan inti.
Akhirnya, banyak yang bertanya-tanya, IKN dibangun di lahan apa.
IKN sendiri terletak di dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Apakah pembangunan IKN merusak hutan di kawasan tersebut? Berikut jawabannya.
Presiden Jokowi: Lahan IKN adalah Hutan Produksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah pernah menjawab pertanyaan mengenai IKN dibangun di lahan apa.
Menurut ayah dari Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming ini, lahan yang digunakan untuk IKN adalah hutan produksi, bukan hutan alam.
Jadi, IKN tidak merusak hutan di kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Lahan yang digunakan untuk membangun IKN ini, awalnya adalah hutan produksi. Jangan ada yang keliru bahwa ini hutan alam, bukan hutan produksi,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pre market sounding proyek IKN yang digelar Kadin di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022), dikutip dari Beritasatu.com.
Presiden Jokowi berpesan agar tidak ada isu merusak hutan, karena memang lahannya merupakan hutan produksi yang rutin ditebang, setiap 6-7 tahun.
Dalam hutan produksi itu, pohon yang ditanam dan ditebang rutin adalah eukaliptus.
Ke depannya, kata Presiden Jokowi, kawasan hutan di IKN akan dikembalikan menjadi hutan heterogen dengan penanaman pohon asli dan endemi dari Kalimantan.
“Ini yang kita ingin kembalikan. Justru nantinya ingin kembali jadi hutan heterogen dengan pohon asli dan endemik dari Kalimantan, sehingga kita harapkan nanti menjadi hutan hujan tropis lagi di Kalimantan,” kata Jokowi.
Agar proses pengembalian lahan hutan ini berjalan lancar, di IKN akan disiapkan pusat persemaian dengan luas sekitar 16 hektare dan dilengkapi embus seluas 7 hektare.
“Kita harapkan selesai nanti di awal tahun 2023 yang kapasitas bibitnya setiap tahun bisa menghasilkan kira-kira 15 juta bibit per tahun. Ini yang akan kita pakai untuk menghijaukan Kalimantan,” ujar Jokowi.
OIKN: IKN Tidak Merusak Hutan
Hal senada juga diungkapkan oleh pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengenai IKN dibangun di lahan apa.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam IKN Myrna Asnawati Safitri mengatakan, wilayah hutan Kalimantan yang disebut sebagai “Heart of Borneo” memang terbentang dari barat hingga utara.
Kendati demikian, lokasi IKN tidak termasuk dalam wilayah tersebut, tapi hanya terhubung sebagai bagian dari ekosistem.
Adapun pembangunan IKN yang menggunakan hutan hanya mencakup 40 ribu hektare saja, dari 252 ribu hektare seluruh lahan.
Dan 40 ribu hektare tersebut, merupakan hutan monokultur.
“Lokasi pembangunan sekarang sebagian besar di hutan monokultur, jadi tidak merusak hutan. Kalau konversi, tergantung definisinya,” kata Myrna Asnawati Safitri saat acara Nusantara Fair 2024 di Jakarta, dikutip dari Antaranews.com.
Sebagian Besar IKN adalah Hutan
Secara konsep, sebagian besar lahan IKN memang akan dipertahankan sebagai hutan.
Hal tersebut sempat disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, dan Bambang Susantono yang pernah menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Menurut Menteri Suharso, 80 persen lahan di IKN akan dibiarkan menjadi hutan.
“Dan dengan luas yang luar biasa itu, 20 persen yang akan menjadi build up area dan 80 persen akan dibiarkan menjadi hutan sehingga wilayah IKN adalah wilayah yang menjadi forest city atau kota hutan,” kata Suharso, dikutip dari CNNIndonesia.com.
Sementara itu, menurut Bambang Susantono, konsep IKN yang mempertahankan wilayah hutannya banyak diapresiasi komunitas internasional.
“Jadi hutan-hutan produksi sekarang yang monokultur akan kita hutankan kembali menjadi hutan tropis dan ini penting dan diapresiasi oleh banyak komunitas internasional bahwa Indonesia akan mencoba meng-reverse yang semula deforestasi menjadi reforestasi,” ujar Bambang usai peluncuran Peta Jalan Nol Emisi Nusantara RLDC di COP28 Dubai, Uni Emirat Arab, Desember 2023, dikutip dari Antaranews.com.
Jadi, itulah jawaban dari IKN dibangun di lahan apa.
Kesimpulannya, lokasi pembangunan IKN tidak merusak hutan, karena menggunakan lahan hutan produksi yang monokultur dan rutin ditebang setiap 6-7 tahun sekali.
Referensi
- Artikel Antaranews.com berjudul “OIKN: IKN tidak merusak hutan karena dibangun di tanah monokultur”. (https://www.antaranews.com/berita/3936444/oikn-ikn-tidak-merusak-hutan-karena-dibangun-di-tanah-monokultur). Diakses pada 25 Juni 2024.
- Artikel Berita Satu berjudul “Jokowi: Lahan IKN Nusantara Hutan Produksi, Bukan Hutan Alam”. (https://www.beritasatu.com/nasional/990845/jokowi-lahan-ikn-nusantara-hutan-produksi-bukan-hutan-alam/2). Diakses pada 25 Juni 2024.
- Artikel CNN Indonesia berjudul “Bappenas: Lahan IKN 256 Ribu Hektare, 80 Persen Dibiarkan Hutan”. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220202141628-20-754087/bappenas-lahan-ikn-256-ribu-hektare-80-persen-dibiarkan-hutan). Diakses pada 25 Juni 2024.