Sebelah timur laut Ibu Kota Nusantara (IKN) terdapat sebuah bukit bernama Gunung Parung. Puncaknya memperlihatkan keindahan alam yang luar biasa.
Pengunjung bisa melihat hamparan hijau dedaunan pepohonan dari ketinggian. Green area ini membentang dari kawasan IKN dan Teluk Balikpapan ke arah laut.
Mari kita simak informasi lengkap tentang Gunung Parung IKN. Sebuah cagar alam di Kalimantan Timur yang berpotensi tinggi sebagai tempat wisata alam favorit.
Puncak Tertinggi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN
Seperti diketahui, Gunung Parung merupakan puncak tertinggi di sekitar kawasan inti IKN. Ketinggian bukit ini yaitu 1.200 meter di atas permukaan laut.
Jika dibandingkan dengan gunung lain di Kalimantan Timur, maka tinggi Gunung Parung memang lebih rendah. Namun, hal ini tak mengurangi keindahan panorama yang disajikan.
Dari atas puncaknya, kita bisa melihat hutan hijau, sungai, danau sampai lautan di Teluk Balikpapan. Lalu di sini pun terdapat kekayaan flora dan fauna endemik menakjubkan.
Contohnya bengkirai, meranti, orang utan, monyet, burung, dan masih banyak lagi. Pemerintah berupaya melindungi semuanya agar tetap asri dan alami.
Rencananya, kawasan sekitar Gunung Parung akan menjadi zona pendidikan dan riset. Selain itu, gunung ini bakal menjadi area perlindungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dengan begitu kualitas udara tetap terjaga, jadi penghuni IKN pun bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Pasalnya, lingkungan sekitarnya dilindungi oleh area hijau.
Upaya Pelestarian Gunung Parung
Foto karst: Wikipedia
Mengembangkan Ekosistem Karst
Pemerintah pusat dan daerah sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian gunung ini. Salah satunya adalah dengan mengembangkan ekosistem karst.
Diketahui, karst adalah bentang alam yang terbentuk akibat pelarutan air pada batu gamping dan/atau dolomit. Ciri-ciri karst yaitu terdapat elemen-elemen berikut.
- Lubang-lubang pada dinding batu.
- Cekungan tertutup.
- Langkanya sungai permukaan.
- Berkembang aliran air, sungai bawah tanah atau gua.
Karst memiliki banyak manfaat dan sangat penting bagi kelangsungan ekosistem. Namun, sejauh ini karst sangat jarang diteliti, diangkat isunya, dan diperbincangkan banyak orang.
Ia memiliki beberapa fungsi, di antaranya sebagai berikut.
- Sebagai kantong penyimpan cadangan air bersih.
- Sebagai penyerap karbon yang mencemari udara dalam jumlah besar, yaitu 13,482 giga gram per tahunnya.
Karst sendiri merupakan istilah asing yang diambil dari bahasa Slovenia, artinya lahan gersang berbatu. Nah, di Indonesia banyak istilah yang digunakan, yakni gunung batu atau batu kapur.
Menghubungkan Gunung Parung dengan Area Berhutan
Selain mengembangkan ekosistem karst, pemerintah juga berencana untuk menghubungkan Gunung Parung IKN dengan area berhutan yang berada di sebelah barat.
Integrasi tersebut diwujudkan melalui koridor satwa, yaitu jalur perlintasan dan pergerakan satwa dari Taman Hutan Raya Bukit Suharto dengan hutan di PT ITCI.
Tujuannya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan satwa liar yang hidup di kedua wilayah tersebut. Lalu, bagaimana caranya bila ingin berwisata ke sini?
Akses ke Gunung Parung IKN
Foto Gunung Parung: Seputar Fakta
Memasuki kawasan Gunung Parung IKN tak sesulit yang dibayangkan. Pasalnya, di sini sudah tersedia lintasan dari bebatuan, dengan jarak satu kilometer.
Pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dari Kota Balikpapan atau Kota Samarinda. Jarak yang harus ditempuh, yaitu sebagai berikut.
- ± 88 kilometer dari Kota Balikpapan; dan
- ± 150 kilometer dari Kota Samarinda.
Jika sudah sampai di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, maka pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Perjalanan dengan jalan kaki tersebut membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam dengan jalur yang cukup menantang. Berikut tips agar perjalanan aman dan menyenangkan.
Tips Berkunjung ke Gunung Parung
Jika ingin melakukan petualangan di Gunung Parung, maka diharapkan untuk menggunakan sepatu dengan perlindungan yang tinggi. Alasannya terdapat bebatuan sangat tajam.
Selain itu, pengunjung pun harus menggunakan celanja panjang untuk melindungi kakinya. Bila ingin melakukan camping, hendaklah berhati-hati.
Dari puncak Gunung Parung akan terlihat jelas pemandangan malam Kota Balikpapan dengan lampu-lampunya. Jadi, sebaiknya mempelajari teknik fotografi malam hari.
Dengan begitu, kita bisa mengabadikan momen indah saat bermalam di Gunung Parung IKN. Demikian informasi dari kami, semoga bermanfaat!