3 Fakta Balikpapan yang Dianggap Penopang Pembangunan IKN

fakta balikpapan

Selain Samarinda, Kota Balikpapan memiliki peranan penting sebagai kota penggerak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Bahkan, saat ibu kota Negara Indonesia resmi pindah ke Nusantara, Balikpapan dan Samarinda akan memainkan peran krusial sebagai kota penyangga sekaligus mitra IKN.

 

Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian yang baru, IKN tentu tidak bisa berdiri sendiri.

 

Pembangunan dan perkembangan IKN perlu didukung oleh kota-kota lain yang ada di sekitarnya, termasuk Balikpapan.

 

Dalam pengembangan IKN, Balikpapan dianggap sebagai “otot pendukung” pembangunan sedangkan Samarinda dianggap sebagai jantungnya.

 

Tentu ada sejumlah fakta Balikpapan lain yang belum diketahui oleh masyarakat luas.

 

Lantas, mengapa Balikpapan dianggap sebagai “otot pendukung” IKN? Berikut fakta menariknya.

 

Punya Infrastruktur yang Memadai

 

infrastruktur balikpapan

 

Fakta Balikpapan pertama adalah keberadaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai.

 

Balikpapan dianggap sebagai pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur.

 

Di kawasan tersebut terdapat Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dan Pelabuhan Semayang,

 

Keduanya menjadi akses masuk utama menuju Kalimantan Timur.

 

Titik fokus pembangunan IKN memang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam paser Utara, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Balikpapan.

 

Namun, saat ini masyarakat yang hendak ke IKN harus terlebih dahulu transit di Balikpapan, untuk kemudian menempuh perjalanan darat menuju IKN.

 

Waktu tempuh Balikpapan IKN pun hanya memakan waktu sekitar 1,5 jam perjalan via Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).

 

Rute Balikpapan IKN bisa diakses melalui Gerbang Tol Manggar dan keluar di Exit Tol Samboja.

 

Saat ini sedang dibangun akses tol langsung dari Balikpapan ke IKN.

 

Ruas Tol Balikpapan-Samarinda-IKN ditargetkan rampung pada Juli 2024 mendatang.

 

Jika akses tol tersebut sudah rampung, perjalanan dari Balikpapan ke IKN hanya memakan waktu 30 menit berkendara.

 

Sumber Daya Alam Melimpah

 

sumber daya alam balikpapan

 

Fakta Balikpapan selanjutnya adalah keberadaan sumber daya alam yang melimpah.

 

Sumber daya alam melimpah tidak dimungkiri menjadi alasan mengapa Balikpapan dianggap sebagai otot pembangunan IKN.

 

Komoditas utama kawasan ini adalah minyak bumi.

 

Bahkan, Balikpapan sendiri dijuluki sebagai Kota Minyak karena perannya sebagai lokasi pengeboran minyak pertama di Indonesia.

 

Pada 1897, dilakukan pengeboran minyak bumi di sisi timur Teluk Balikpapan oleh Firma Samuel & Co, sebagai pemenang hak konsesi pengeboran dari pemerintah Hindia Belanda.

 

Proses pengeboran tersebut menghasilkan sumur minyak bernama sumur Mathilda, yang merupakan sumur minyak pertama di Indonesia.

 

Sejalan dengan itu, hingga saat ini industri pengolahan minyak bumi menjadi sumber pendapatan daerah terbesar Balikpapan.

 

Salah satu unit pengolahan minyak terbesar di kawasan tersebut adalah Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan.

 

Industri pengolahan minyak RU V Balikpapan memasok hingga 26% total kebutuhan bahan bakar minyak di Indonesia.

 

Sektor lapangan usaha konstruksi Balikpapan juga didukung oleh program RDMP pengembangan kilang minyak RU V Balikpapan.

 

Karena itu, wajar jika Balikpapan dianggap sebagai otot pembangunan IKN karena perannya sebagai simpul hilir migas dan logistik Nusantara.

 

Laju Pertumbuhan Ekonomi yang Baik

 

pertumbuhan ekonomi balikpapan

Balikpapan juga tergolong sebagai kota dengan perekonomian yang maju.

 

Selain industri pengolahan minyak buminya, perekonomian Balikpapan juga ditunjang dari sektor transportasi dan pergudangan.

 

Sebagai pintu gerbang provinsi Kaltim, pergerakan orang melalui bandara dan pelabuhan di Balikpapan terus menunjukkan grafik kenaikan yang signifikan.

 

Selain itu, perekonomian Balikpapan akan terus bertumbuh karena realisasi investasi di Balikpapan yang terus meningkat.

 

Dilansir dari Kompas.com, pada 2022 saja, realisasi investasi di Kota Balikpapan mencapai Rp17 triliun.

 

Jumlah tersebut melebihi target yang sebelumnya dicanangkan, yakni dari Rp14 triliun.

 

Adapun pada 2023, realisasi investasi di Balikpapan tembus hingga Rp25 triliun.

 

Peningkatan realisasi investasi di Balikpapan diprediksi akan terus bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan.

 

Hal ini tentunya menjadi bukti sinergi yang baik antara IKN dengan kota-kota pendukungnya.

 

Itulah beberapa fakta Balikpapan yang dianggap sebagai “otot pendukung” IKN.

 

Baca artikel lain tentang IKN hanya di Rumah123 karena #SemuaAdaDiSini.