Mengintip Desain IKN sebagai Future Smart Forest City of Indonesia

desain ikn

Realisasi pemindahan ibu kota Republik Indonesia (RI) dari Jakarta ke kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terus berprogres.

 

Kajian soal pemindahan ibu kota Indonesia memang bukan barang baru.

 

Pasalnya, rencana tersebut sejatinya sudah ada sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno pada medio 1950-an. 

 

Namun, rencana pemindahan pusat pemerintahan ini baru bisa direalisasikan pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

 

Pemindahan ibu kota merupakan bagian dari transformasi struktural Indonesia untuk membangun tata kehidupan yang lebih baik. 

 

Lalu, pada 2021, realisasi pemindahan ibu kota pun mulai dilakukan.

 

Ditandai dengan dimulainya proses pembangunan kawasan Penajam Paser Utara, yang dipatok sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) – nama ibu kota baru Indonesia.

 

Pembangunan IKN rencananya akan dilakukan secara bertahap, yang disesuaikan dengan konsep desain IKN sebagai ‘Future Smart Forest City of Indonesia’.

 

Lantas, seperti apa realisasi desain IKN?  Jika pensaran, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

 

Desain Smart Forest City

desain smart forest city

 

Smart forest city adalah konsep utama yang diusung sebagai desain IKN.

 

Smart forest city adalah rancangan kota yang berorientasi pada alam, sehingga habitat manusia dan infrastruktur yang dibangun merupakan bagian dari ekosistem alam.

 

Jadi, subjek utama dari konsep desain pembangunan tersebut adalah alam, bukan infrastruktur apalagi habitat manusia. 

 

Konsep smart forest city dianggap sebagai desain ideal dalam pembangunan IKN. 

 

Pasalnya, pusat pemerintahan baru RI itu dibangun di kawasan hutan Kalimantan yang sejak lama didaulat sebagai salah satu paru-paru dunia. 

 

Desain Compact City

desain compact city

 

IKN juga akan dibangun dengan desain compact city yang dianggap selaras untuk menunjang konsep smart forest city IKN.

 

Lewat desain compact city, pembangunan IKN dapat memaksimalkan penggunaan lahan yang tersedia.

 

Pasalnya, pemerintah hanya akan menggunakan 30 persen dari total luas lahan yang tersedia untuk dibangun infrastruktur.

 

Adapun 70 persen sisa luas lahan akan dijadikan kawasan hijau. 

 

Maka itu, di IKN akan lebih banyak dibangun bangunan vertikal, alih-alih bangunan berderet. 

 

Desain compact city IKN akan dipadukan dengan konsep mixed use, untuk mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. 

 

Lewat desain tersebut, pemerintah juga bisa lebih mudah dalam menyediakan pelayanan dasar kepada masyarakat, seperti layanan air minum, sanitasi, dan kolam sampah limbah padat. 

 

Desain Gedung dengan Filosofi Pancasila

 

Nah, dalam pembangunan gedungnya, pemerintah juga akan menerapkan filosofi Pancasila sebagai konsep desain utamanya.

 

Sila pertama tercermin pada Kompleks Religi Nasional, sila kedua pada Museum Peradaban Indonesia.

 

Sila ketiga pada Monumen Persatuan Indonesia dan sila keempat pada Plaza Demokrasi.

 

Sementara, untuk sila kelima tampak pada transit dan pasar rakyat.

 

Lebih detail mengenai bentuk gedung-gedung pemerintahan dan institusi negara lainnya, pemerintah rencananya melakukan sayembara kembali.

 

Ada Apa Saja di IKN?

 

Sebagaimana mestinya sebuah ibu kota negara, di dalamnya terdapat bangunan untuk eksekutif dalam hal ini pemerintahan; Mahkamah Agung hingga gedung MPR/DPR.

 

Pada konsep Nagara Rimba Nusa juga terdapat Plaza Bhinneka Tunggal Ika dan Danau Pancasila.

Lalu, ada kawasan diplomatik, bisnis dan komersial, pemukiman.

 

IKN juga dilengkapi oleh taman kota, jalur pejalan kaki dan sepeda, serta moda transportasi publik ramah lingkungan.

 

Selain itu, IKN juga dikelilingi oleh hutan lindung, hutan restorasi, hutan bakau, hutan biomass, hutan alga, dan kebun botani.

 

Di dalamnya juga ada kota teknologi, kota kreativitas dan inovasi, kota olahraga, kota edukasi, dan kota riset media dan kesehatan.

 

Lebih luas lagi, ada yang namanya aerotropolis, yakni

  • kota riset hutan hujan tropis,
  • kota mangrove,
  • eco-wisata orangutan,
  • eco-wisata hutan hujan tropis,
  • kota riset energi hijau, dan
  • kota teknologi pangan.

 

Baca informasi selengkapnya terkait IKN melalui Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.