Menilik Potensi Bisnis Properti di IKN Nusantara dan Sekitarnya yang Prospektif

Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur membuka peluang besar bagi bisnis properti di IKN Nusantara dan kawasan penyangganya.  

Pasalnya, menurut Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara yang disusun Bappenas, diproyeksikan ada 500 ribu penduduk yang tinggal di IKN pada tahap awal pemindahan. Setelah itu, jumlah penduduk di IKN akan bertambah hingga 2 juta jiwa pada 2045.

Hal ini tentunya akan meningkatkan permintaan pada sektor properti, baik rumah tapak, apartemen, ruko, hotel, perkantoran, pergudangan, ritel, dan jenis properti lainnya.

Peluang bisnis di IKN tersebut dinilai sangat menarik, termasuk pengembangan properti di kawasan penyangga IKN yang meliputi Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dalam jangka panjang, seluruh daerah itu secara otomatis akan menjadi kawasan penyangga IKN yang bakal terus mengalami perkembangan.

Potensi Bisnis Properti di IKN Nusantara

bisnis properti di ikn

Proyek di IKN Nusantara. (Rumah123/Ilham Budhiman)

Pembangunan IKN Nusantara direncanakan berlangsung dalam empat tahap, mulai dari tahap pertama tahun 2020—2024, tahap kedua pada 2025—2035, tahap ketiga pada 2035—2045, dan tahap keempat pada 2045 seterusnya.

Rusmin Lawin, Tenaga Ahli Kepala Otorita IKN (OIKN) Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Regional dan Daerah Mitra mengatakan bahwa pada tahap awal, pemerintah tengah berfokus dalam pengembangan properti dan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

KIPP IKN meliputi area kantor pemerintahan, Istana Negara, hingga rumah susun untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN). Khusus untuk hunian ASN, kata Rusmin, diperkirakan ada 17.000 ASN yang siap pindah ke IKN untuk menempati 47 tower rusun yang dipersiapkan.

Seiring dengan pemindahan ASN dan keluarganya ke IKN dan ditambah jumlah penduduk Sepaku yang mencapai 150 ribu jiwa, kebutuhan hunian di wilayah tersebut dinilai terus tumbuh. Pasalnya, tak dipungkiri bahwa ke depannya banyak masyarakat yang membutuhkan hunian untuk tinggal.

“Nah, disitulah ada pasar properti yang masuk dan berkembang [di IKN dan sekitarnya],” kata Rusmin pada Tim Rumah123 di KIPP IKN Nusantara, Senin (29/04/2024).

Setelah pembangunan KIPP selesai, Rusmin mengatakan bahwa proyek di IKN dilanjutkan pada tahap dua. Tahap dua pembangunan Nusantara kemungkinan besar adalah pembangunan properti komersial.

Dalam Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara, area tersebut berada di kawasan barat dan timur IKN yang meliputi area perkantoran, kawasan bisnis, hotel, MICE, pusat pengembangan talenta, dan perguruan tinggi.

“Nah, jika tahap pembangunan infrastruktur [di KIPP] ini sudah selesai maka dilanjutkan ke tahap dua, seperti proyek mal, rumah sakit, sekolah, perkantoran di luar pemerintahan, misalnya, kantor perbankan. Kemudian, ada juga gedung-gedung lembaga nonkementerian, seperti Bank Indonesia, OJK, LPS, dan BPJS,” katanya.

Bisnis Properti di IKN Menarik untuk para Investor

bisnis properti di ikn

Area perumahan di IKN Nusantara. (Rumah123/Tedy Winarto)

Prospek pasar properti di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai menarik untuk para investor. Selain menginvestasikan dananya, kata Rusmin, para investor juga bisa memperkenalkan atau memasarkan produknya. 

“Inilah kesempatan mereka itu menjadikan Nusantara sebagai etalase dunia untuk produk-produk mereka,” kata dia.

Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, pemerintah telah memproyeksikan hunian berimbang di IKN Nusantara.

Hunian berimbang adalah kebijakan yang mewajibkan badan hukum yang melakukan pembangunan perumahan untuk mengembangkan perumahan atau kawasan hunian dengan komposisi seimbang antara rumah mewah, menengah, dan sederhana.

Mengutip UU No. 21/2023 tentang Perubahan atas UU No. 3/2022 tentang IKN, pembangunan perumahan di luar wilayah IKN dan belum melaksanakan hunian berimbang dapat melaksanakan pembangunan hunian berimbang di IKN dalam periode tertentu.

Bentuk hunian yang dikembangkan adalah rumah tunggal dan rumah deret antara rumah sederhana, rumah menengah dan rumah mewah, atau dalam bentuk rumah susun antara rumah susun umum dan rumah susun komersial, rumah sewa, atau bentuk lainnya.

Menariknya, dalam UU tersebut, pelaku usaha di bidang perumahan yang melaksanakan pembangunan hunian berimbang di IKN tersebut akan diberikan insentif oleh pemerintah.

Peluang Bisnis Properti di Kawasan Penyangga IKN Nusantara

Saat ini, pengembangan usaha properti di IKN memang masih terbatas. Namun, pengembangan properti dapat dikembangkan di kawasan penyangga IKN Nusantara, seperti Balikpapan dan Samarinda.

Menurut Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Kaltim, Bagus Susetyo, pindahnya ibu kota baru ke Kaltim diharapkan mendongkrak industri properti di kawasan itu. 

Adapun, Samarinda dan Balikpapan menjadi dua kota penyangga Nusantara karena fasilitas dan lingkungannya sudah mendukung. 

“Jadi, memang menjadi trigger [dalam pengembangan properti] meskipun masih belum terlalu tinggi ekspektasinya. Namun, setelah ada pemindahan [ke IKN] di tahun 2024, saya pikir sudah makin banyak orang yang tertarik pindah ke Samarinda dan Balikpapan,” katanya pada Tim Rumah123.

Sekretaris Otorita IKN (OIKN), Achmad Jaka Santos Adiwijaya menyatakan bahwa IKN Nusantara diproyeksikan mendorong pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pembangunan pada kawasan penyangganya. 

“IKN diharapkan menjadi penggerak ekonomi dua kota besar terdekat, yakni Balikpapan dan Samarinda sehingga menjadi segitiga ekonomi, IKN—Balikpapan—Samarinda dan menjadi superhub ekonomi,” katanya pada Tim Rumah123. 

Kepada Tim Rumah123, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, mengatakan peluang bisnis properti di IKN dan sekitarnya sangatlah terbuka lebar. 

Meskipun membutuhkan waktu, pemindahan ibu kota negara dinilai memberikan implikasi positif bagi perkembangan industri properti di Kaltim, baik sektor residensial dan properti komersial, seperti ruang perkantoran, hotel, serta pusat perbelanjaan (ritel).

Laporan Knight Frank Indonesia berjudul “Property Outlook 2024” mencatat, IKN Nusantara termasuk salah satu wilayah yang prospektif untuk pertumbuhan properti di Indonesia pada tahun ini.

Harga Tanah di IKN Nusantara Masih Relatif Murah

bisnis properti di ikn

Jalan menuju IKN Nusantara. (Rumah123/Ilham Budhiman)

Bisnis properti di IKN Nusantara dan sekitarnya diklaim memiliki prospek yang cerah dengan hadirnya beragam infrastruktur.

Pasalnya, pemerintah tengah gencar membangun berbagai infrastruktur di kawasan IKN Nusantara, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan lainnya. 

Hal ini tentunya akan mempermudah aksesibilitas dan menambah daya tarik wilayah IKN yang pada akhirnya mendorong kenaikan harga properti dalam beberapa tahun ke depan.

Kendati demikian, untuk saat ini, harga tanah di IKN Nusantara dan sekitarnya dinilai masih relatif terjangkau.

Melansir bisnis.com, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa harga tanah di IKN tergolong masih rendah jika dibandingkan dengan harga tanah di Jakarta.

Menurutnya, harga tanah di IKN Nusantara masih sekitar Rp1 juta per m² dan harga tanah di Balikpapan berkisar Rp10—15 juta per m².

Oleh karena itu, dia berharap agar calon investor tak ragu membeli tanah di IKN untuk berinvestasi properti di ibu kota baru.

***

Semoga informasi potensi bisnis properti di IKN tersebut bermanfaat. 

Kunjungi Rumah123 dan temukan hunian yang kamu cari karena #SemuaAdaDisini.