Aspal Buton untuk Pembangunan Jalan IKN Nusantara

aspal buton

Pemerintah mendorong penggunaan produk dalam negeri untuk membangun jalan raya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Nah, salah satu produk yang bakal dipakai adalah aspal buton.

Melalui artikel ini, Rumah123 akan mengajak kamu untuk mengenal seluk-beluk aspal buton dengan poin-poin pembahasan sebagai berikut.

  • Apa yang dimaksud dengan aspal buton?
  • Apa saja keunggulan aspal buton?
  • Jalan di IKN Nusantara akan gunakan aspal dari buton
  • Ada aspal buton, impor aspal disetop

Apa yang Dimaksud dengan Aspal Buton?

Aspal buton adalah aspal alam yang terdapat dalam tanah dan dapat dikatakan sebagai mineral mentah. Jadi, harus diolah terlebih dulu agar dapat dimanfaatkan.

Saat ini terdapat enam jenis aspal buton olahan di antaranya;

  • Aspal buton B 5/20
  • Aspal buton 50/30
  • Aspal buton pracampur
  • Aspal buton kadar bitumen tinggi
  • Aspal buton murni
  • Cold paving hot mix asbuton (CPHMA)

Aspal ini berasal dari Pulau Buton yang sudah lama dikenal sebagai penghasil aspal. Bahkan produksi aspal di sini sudah dimulai sejak masa kolonial Belanda yakni 1926.

Sebagai informasi, di dunia hanya ada dua tempat yang mempunyai tambang aspal alami, yaitu di Pulau Buton, Indonesia, dan Trinidad dan Tobago, Amerika Tengah.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), aspal buton mempunyai keunggulan mutu lebih baik dari aspal minyak.

Apa Saja Keunggulan Aspal Buton?

  • Nilai stabilitas (atau daya dukung terhadap beban) aspal dalam negeri ini jauh di atas aspal minyak.
  • Dapat dimanfaatkan sebagai perkerasan atau sebagai lapisan permukaan pengganti aspal minyak.
  • Mampu melapisi bendungan dan embung (retention basin) agar kedap air & anti rembes.
  • Aspal buton tidak mengandung parafin dan memiliki sedikit kadar sulfur, sehingga memiliki kualitas yang lebih tinggi. 

Jalan di IKN Nusantara akan Gunakan Aspal dari Buton

aspal buton

Foto: Kompas

Beberapa waktu lalu Menetri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa aspal yang akan digunakan di IKN Nusantara diproduksi langsung dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Penggunaan aspal buton merupakan perintah langsung dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Hal ini sudah dibicarakan secara langsung dengan asosiasi aspal buton.

Dengan begitu, pemerintah tidak perlu mengimpor bahan mentah aspal dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan aspal di IKN Nusantara.

Selain aspal, bahan baku dari dalam negeri lainnya juga diprioritaskan dalam pembangunan infrastruktur IKN Nusantara seperti bendungan dan jalan tol.

Ada Aspal Pulau Buton, Impor Aspal Disetop

Pemerintah menyatakan ingin menghentikan impor aspal atau bitumen mulai 2024. Pasalnya, Indonesia mempunyai Pulau Buton yang memproduksi aspal berkualitas.

Sekarang pemerintah juga ingin menciptakan nilai tambah untuk produk aspal dari Sulawesi Tenggara tersebut. Keputusan ini diambil berdasarkan kajian dengan para menteri.

Potensi Pulau Buton

Pulau Buton diketahui masih menyimpan deposit aspal alam 662.000.000 ton. Angka ini masuk kategori terbesar secara internasional, bahkan menjadi 80% cadangan aspal alam dunia.

Sayangnya, pemanfaatan aspal buton masih rendah. Sejak deposit aspal ini ditemukan pada awal 1920-an, penggunaan belum mencapai angka lima juta ton.

Produksi terbesar pernah terjadi pada 1987-an sebesar 350.000 ton dan 1993-1994 sebesar 200.000 ton. Namun, setelah itu produksi menurun.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan kebutuhan aspal nasional yang mencapai 4.000.000 hingga 5.000.000 ton per tahun, lantaran pembangunan infrastruktur sedang gencar dilakukan.

Aspal buton dapat digunakan untuk membangun jalan baru di IKN Nusantara dan daerah lainnya, serta merawat 398.000 kilometer jalan negara yang sudah ada.

Itulah informasi tentang aspal buton yang bakal digunakan untuk pembangunan jalan IKN Nusantara. Semoga informasi yang kami sampaikan menambah wawasan dan bermanfaat.