8 prinsip IKN (Ibu Kota Nusantara) mesti dipahami oleh masyarakat umum agar terjadinya sinergitas dari seluruh pihak menuju visi Indonesia Emas 2045.
Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa pembangunan proyek IKN secara keseluruhan bakal rampung dalam waktu 15—20 tahun.
Sementara di sisi lain, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan tahap I akan selesai pada 2024.
Adapun lokasi IKN berada di Sekapu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur di atas lahan seluas 256.142 hektare.
Nantinya, kawasan ini didorong untuk inklusif dan mengadopsi prinsip kota pintar serta pendekatan yang ramah lingkungan.
Untuk terwujudnya visi tersebut, 8 prinsip IKN pun ditekankan sejak dini sebagaimana tertuang pada laman ikn.go.id.
8 Prinsip IKN (Ibu Kota Nusantara)
1. Mendesain sesuai Kondisi Alam
Satu dari 8 prinsip IKN yang ditonjolkan adalah desain kawasan yang sesuai dengan kondisi alam sekitar.
Pembangunan di kawasan pemerintahan ibu kota Nusantaran menitikberatkan pada kawasan hijau sekira 75 persen.
Selain itu, 100 persen penduduk dapat mengakses ruang terbuka hijau rekreasi hanya dalam 10 menit.
Bahkan, rencananya 100 persen konstruksi ramah lingkungan akan jadi pedoman untuk setiap bangunan bertingkat institusional, komersial, dan hunia.
2. Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang juga akan menjadi prinsip IKN.
Merujuk ikn.go.id, kawasan IKN akan mengintergasikan 100 persen seluruh penduduk, baik lokal maupun pendatang dan warga bisa mengakses layanan sosial atau masyarakat dalam 10 menit.
Di luar itu, 100 persen tempat umum bakal dirancang menggunakan prinsip akses universal, kearifan lokal, dan desain inklusif.
3. Terhubung, Aktif, dan Mudah Diakses
Sebagai kawasan yang strategis, IKN juga menerapkan perjalanan dengan transportasi umum atau mobilitas aktif.
Mengusung kawasan 10 menit, masyarakat bisa mengakses fasilitas penting dan simpul transportasi secara mudah dan cepat.
Tak main-main, waktu tempuh atau koneksi transit ekspres dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan ke bandara strategis pada 2030 mendatang diklaim bisa mencapai kurang dari 50 menit.
4. Rendah Emisi Karbon
Rendah emisi karbon menjadi salah satu dari 8 prinsip IKN yang ditekankan, meliputi instalasi kapasitas energi terbarukan yang bakal memenuhi 100 persen kebutuhan energi di ibu Kota Nusantara.
Tidak hanya itu, 60 persen peningkatan efisiensi energi dalam bangunan umum yang baru pada 2045 juga menjadi perhatian, termasuk perihal net zero emissions pada tahun tersebut.
5. Sirkuler dan Tangguh
Pada poin ini, kebutuhan produksi pangan bakal dipenuhi dari 10 persen lahan seluas kawasan pemerintahan IKN.
Adapun hal lain seperti 60 persen daur ulang semua timbulan sampah pada 2024 dan 100 persen air limbah akan diolah melalui sistem pengolahan pada tahun 2035.
6. Aman dan Terjangkau
Prinsip Ibu Kota Nusantara mengusung cita-cita untuk masuk ke dalam 10 kota terbaik menurut Global Liveablity Index pada 2045.
Nantinya, semua permukiman di kawasan pemerintahan IKN punya akses terhadap infrastrutkur penting.
Maka, ditonjolkon juga perumahan yang adil dengan perbandingan 1:3:6 untuk jenis perumahan mewah, menengah, dan sederhana.
7. Kenyamanan dan Efisiensi Melalui Teknologi
Efisiensi lewat teknologi yang akan diusung, dengan 100 persen konektivitas digital dan TIK untuk semua penduduk dan bisnis.
Sementara, lebih dari 75 persen kepuasan bisnis dengan peringkat layanan digital menjadi salah satu acuan agar tercapainya target peringkat Very High dalam perangkat e-Gov Development Index oleh PBB.
8. Peluang Ekonomi untuk Semua
8 Prinsip IKN yang terakhir adalah mengentaskan kemiskinan hingga 0 persen pada 2035 dengan PDB per kapita negara berpendapatan tinggi.
Lebih jauh, tercapainya Rasio Gini Regional terendah di Indonesia pada 2045.
***
Semoga bermanfaat, ya.
Yuk, miliki hunian di lokasi strategis dan harga terjangkau hanya di #Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!
*sumber foto: ikn.go.id
