Model rumah petak minimalis lazim digunakan pada hunian sewaan atau kontrakan. Sederhananya, rumah petak adalah hunian besar yang dibagi menjadi beberapa unit tinggal.Â
Sama halnya dengan kos-kosan, rumah petak kerap dipilih oleh para perantau di kota besar sebagai hunian sementara. Mengingat, harga sewanya pun cukup terjangkau.Â
Oleh karena itu, keberadaannya banyak ditemui di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya.Â
Rata-rata, rumah petak minimalis memiliki luas ruangan berukuran 3x6. Meski luas ruangannya terbatas, tetapi kebanyakan rumah petak telah dilengkapi 1 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi.Â
Bahkan ada pula rumah petak yang dilengkapi dengan ruang serbaguna yang bisa dijadikan ruang tamu atau ruang keluarga.Â
Spesifikasi ruangan yang cukup lengkap, membuat rumah petak pun sering kali disewa oleh pasangan baru menikah yang ingin memulai kehidupan mandiri.
Meski cukup populer dipilih sebagai hunian sementara, terdapat sejumlah kelebihan dan kekurangan rumah petak, yang bisa menjadi pertimbangan bagi yang berniat tinggal di hunian tersebut.Â
Kelebihan utama dari rumah petak tentu dari harga sewanya yang lebih terjangkau, bila dibandingkan dengan kontrakan berbentuk rumah tapak.Â
Rata-rata harga sewa rumah petak di Jakarta berkisar antara Rp 1.500.000 hingga Rp 3.000.000.Â
Besar-kecilnya harga sewa ditentukan berbagai aspek mulai dari lokasi, kelengkapan fasilitas, hingga ukuran bangunan.Â
Sistem pembayaran sewanya pun fleksibel. Artinya, bisa menggunakan skema pembayaran bulanan maupun tahunan.
Selain itu, kebanyakan rumah tapak berada di lokasi strategis yang dekat dengan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, universitas hingga area perkantoran.Â
Selain kelebihan yang telah disebutkan di atas, tinggal di rumah petak bukan berarti tidak ada kekurangannya.Â
Kekurangan utama dari rumah petak adalah ukuran hunian yang terbatas.Â
Hal yang membuat kontrakan petak kurang representatif dijadikan tempat tinggal oleh keluarga dengan anggota yang banyak.Â
Kekurangan lain dari tinggal di rumah petak adalah kurangnya privasi bagi penyewa.Â
Pasalnya, setiap rumah hanya dipisahkan oleh dinding sebagai sekat. Sehingga tingkat kedap suara pada rumah rendah.Â
Seperti telah disebutkan di atas, kekurangan paling esensial dari rumah petak adalah terbatasnya luas ruangan.Â
Meski begitu, melalui penataan ruangan yang tepat, rumah petak bisa menjadi hunian yang nyaman. Berikut adalah sejumlah tips penataan ruangan rumah petak.   Â
Oleh karena rumah petak memiliki ukuran yang tidak terlalu luas, sebaiknya minimalisir penggunaan furnitur berukuran besar, karena akan memakan lebih banyak ruang.
Solusinya bisa mengganti sejumlah furnitur besar dengan perabotan yang ukurannya lebih kecil. Misalnya, mengganti lemari dengan bufet untuk menyimpan pakaian.Â
Selain itu, kamu juga bisa memaksimalkan penggunaan perabot multifungsi di rumah.Â
Kamu juga bisa memanfaatkan ruang penyimpanan vertikal, atau memanfaatkan dinding untuk menaruh sejumlah dekorasi.Â
Trik memanfaatkan dinding sebagai tempat penyimpanan sering diterapkan oleh pemilik atau penghuni rumah sederhana guna menghemat ruang pada area interior.Â
Rumah petak biasanya tidak memiliki sistem pencahayaan alami yang baik, karena jumlah jendela yang terbatas.
Solusinya, buka jendela dan pintu pada pagi atau siang hari secara berkala, agar rumah tetap mendapat pencahayaan alami dan sirkulasi udara secara maksimal.