Nusantara. Itulah nama dari ibu kota negara baru (IKN) yang akan menggantikan Jakarta.
Wilayahnya bakal menempati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara yang berada di Kalimantan Timur.
Rancangan dan lokasi persisnya telah ditentukan sehingga proses pemindahan ibu kota Indonesia ini sudah berada di depan mata.
Ada sejumlah keunggulan yang membuat Penajam Paser Utara akhirnya dipilih sebagai lokasi IKN.
Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara berada di lokasi yang strategis, yaitu di tengah Indonesia.
Letak astronomis Kabupaten Penajam Paser Utara berada di antara 116º19'30" dan 116º56'35" bujur timur, dan antara 00º48'29" dan 01º36'37" lintang selatan.
Untuk zona waktunya, kabupaten ini masuk ke dalam zona Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Letak wilayah Penajam Paser Utara dekat Balikpapan dan Samarinda. Jarak ke Balikpapan adalah 77,3 kilometer dan ke Samarinda adalah 168 kilometer. Berikut adalah batas wilayahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki luas 3.333,06 kilometer persegi.
Luas daratannya mencapai 3.060,82 kilometer persegi. Sedangkan, luas pengelolaan lautnya mencapai 272,24 kilometer persegi.
Dengan luas wilayah tersebut, kabupaten ini memiliki 4 kecamatan, 24 kelurahan, dan 30 desa.
Secara umum, kabupaten ini terdiri dari wilayah perbukitan dan garis pantai yang membentang di sekelilingnya. Lalu, wilayah pedalamannya didominasi pegunungan.
Wilayah Penajam Paser Utara memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Di kawasannya terdapat kekayaan alam berupa pertambangan dan perkebunan.
Untuk perkebunan, wilayah ini merupakan penghasil kelapa sawit, karet, kelapa, kakao, kopi, dan masih banyak lagi.
Menurut data Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur pada 2020, produksi kelapa sawit mencapai 934 ribu ton, karet 3.194 ton, dan kelapa sebanyak 2.023 ton.
Sementara itu, potensi hasil tambang Penajam Paser Utara berasal dari batubara. Saat ini, di wilayahnya sudah ada beberapa usaha tambang, seperti Penajam Prima Coal, Penajam Makmur Abadi, dan Energi Penajam Mandiri.
Selain batubara, di daerah sekitar Penajam juga ada potensi migas dan emas. Untuk migas, di Kalimantan Timur ada perusahaan seperti PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga.
Lalu, Kalimantan Timur juga memiliki sumber daya emas dan perak yang melimpah. Menurut data Badan Geologi pada Juni 2020, terdapat cadangan emas sampai 40 juta ton bijih dan cadangan perak 16 juta ton bijih.
Hal menarik lain yang harus Anda ketahui dari Penajam Paser Utara adalah destinasi wisatanya. Kawasan ini memiliki wisata andalan berupa pantai.
Menurut data dari Statistik Daerah Penajam Paser Utara 2021, lebih dari 60 persen wisatawan memang lebih memilih berlibur ke pantai.
Pantai Tanjung Jumlai termasuk destinasi wisata pantai favorit. Di sini, pengunjung bisa melihat panorama eksotis deretan pohon kelapa dan merasakan semilir angin yang menyegarkan.
Di wilayah Pantai Tanjung Jumlai juga terdapat objek wisata Pulau Gusung. Tempat ini cocok bagi wisatawan yang hobi olahraga selam dan diving.
Bukan hanya pantai, Penajam Paser Utara juga punya ragam lain destinasi wisata alam.
Beberapa di antaranya yakni Penangkaran Rusa Penajam di Kecamatan Waru, Ekowisata Mangrove di Kecamatan Penajam, dan Air Terjun Tembinus di Kecamatan Sepaku.
Fakta lainnya, wilayah Penajam Paser Utara juga aman dari gempa besar seperti megathrust. Hal tersebut sempat dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Salah satu penyebab gempa adalah pergerakan sesar. Singkatnya, sesar merupakan bidang patahan arah rekahan akibat pergeseran lempeng Bumi.
Nah, di Kalimantan terdapat Sesar Paternoster, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Maratua. Semuanya memiliki tingkat keaktifan yang minim.
Hal tersebut berbeda dari wilayah Jakarta yang memiliki potensi gempa megathrust mencapai magnitudo 8,7. Dengan tingkat magnitudo tersebut, gempanya bisa bersifat destruktif.
Masih menurut data BPS, Penajam Paser Utara dihuni oleh 178.681 jiwa pada 2020. Komposisinya, sebanyak 76.105 jiwa adalah penduduk perempuan dan 83.281 jiwa adalah penduduk laki-laki.
Kepadatan penduduk ini relatif rendah apabila melihat luas wilayahnya. Jika dibagi rata, berarti hanya ada 54 jiwa saja per kilometer persegi.
Jadi, wilayah kabupaten ini masih sanggup menampung banyak pendatang dari Jakarta dan sekitarnya.
Sebagian besar masyarakat di Penajam Paser Utara memeluk agama Islam. Persentasenya mencapai 94 persen.
Kemudian, persentase penduduk agama Protestan mencapai 3,72 persen, Katolik 1,31 persen, Hindu 0,05 persen, dan Buddha 0,02 persen.
Untuk bahasa yang digunakan, masyarakat di sini mayoritas menggunakan Bahasa Indonesia. Karena wilayahnya merupakan akulturasi dari berbagai suku.
Beberapa suku yang menghuni wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara di antaranya adalah Jawa, Banjar, Kutai, Nusa Tenggara, Sumatra, Maluku, dan Dayak Paser.
Adapun suku asli dari wilayah ini adalah Suku Paser. Suku ini berasal dari peradaban "Bansu Tatau Datai Danum", artinya hidup di sungai, danau, dan pantai.
Seni dan kebudayaan di Kabupaten Penajam Paser Utara tak lepas dari Suku Dayak Paser. Sebagai suku asli, Dayak Paser memiliki pesta adat dan seni tari.
Untuk pesta adat, misalnya ada Pesta Adat Nondoi. Di pesta ini, warga adat akan melakukan upacara pesta panen, pagelaran tari, syukuran, dan lain-lain.
Sementara itu, untuk seni tari misalnya ada Tari Uok Botung. Tarian ini bercerita mengenai 5 orang pemuda dalam mengusir Uok Botung, makhluk yang mengganggu masyarakat.
(10-4-2002)
(178.681)
(4)
(30 & 24)
(3.369.306)
(24° - 32°C)
(3 km/jam)
(81%)
(0 dari 10)
(3333 km²)