Kampung Batik Laweyan merupakan salah satu kampung batik tertua yang terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Industri batik di kampung ini mulai berkembang sejak masa pemerintahan Kerajaan Pajang.
Seiring berjalannya waktu, Kampung Laweyan menjadi ikon batik di Solo, tepatnya ketika Sarekat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi pada tahun 1912.
Bukti kejayaan Laweyan di masa lalu masih terlihat dari adanya rumah-rumah para juragan batik yang megah bak istana.
Tak hanya wisatawan domestik, Kampung Laweyan juga menjadi magnet bagi wisatawan dari luar negeri.
Kampung Batik Laweyan dan Kauman terkenal sebagai penghasil batik tertua di Kota Solo.
Untuk kampung batik di Laweyan, sejarahnya sudah dimulai sejak masa Kerajaan Pajang, tepatnya pada tahun 1546 Masehi.
Awalnya, kawasan ini merupakan hadiah yang diberikan oleh Sultan Pajang Hadiwijaya alias Jaka Tingkir, kepada Ki Ageng Enis.
Hadiah tanah seluas 24 hektare ini diberikan karena Ki Ageng Enis telah berjasa mengalahkan Arya Panangsang di Jipang.
Kyai Ageng Genis sendiri adalah murid dari Sunan Kalijaga.
Setelah menerimanya, beliau pun langsung mengajarkan para santrinya bagaimana cara membuat batik tulis di wilayah tersebut.
Menurut beberapa sumber, nama “Laweyan” berasal dari kata lawe yang artinya “bahan dasar kain.”
Dulunya, lokasi tersebut banyak sekali ditumbuhi tanaman kapas, yang menjadi bahan pembuatan kain atau lawe.
Beberapa orang juga mengatakan kalau “Laweyan” berasal dari bahasa Sansekerta, yakni laway yang berarti “jenazah tanpa kelapa.”
Alasannya adalah karena tempat ini pernah menjadi lokasi pemenggalan atau “nglawe” orang yang “bersalah”.
Pada masa itu, masyarakat Laweyan sudah memproduksi batik tulis dengan pewarna alami yang khas, sehingga menjadikan kawasan ini pusat batik tertua.
Lalu pada tahun 1912, para pedagang dan produsen batik pribumi mendirikan asosiasi dagang, yakni Sarekat Dagang Islam (SDI) di Laweyan.
Dipimpin Haji Samanhudi, kawasan Laweyan di bawah SDI pun semakin berkembang pesat.
Industri batik di sana pun mulai bergeser dari batik tulis ke batik cap.
Seiring berjalannya waktu, batik dari Kampung Laweyan mulai diekspor ke luar negeri, dipelopori oleh Tjokrosoemarto sang eksportir batik pertama di Indonesia.
Ia menjadi pelopor ekspor batik Laweyan ke Malaysia sejak tahun 1992.
Keberhasilan Tjokrosoemarto dan juragan batik lainnya, membuat daerah Laweyan menjadi kawasan elit yang dipenuhi bangunan megah.
Di Laweyan, wisatawan tidak hanya bisa menikmati batik dengan memandangnya saja, tetapi tersedia pula paket wisata berupa workshop membatik.
Lewat workshop itu, kamu akan diajari cara membatik selama dua jam, lalu bisa membawa pulang hasil pekerjaan itu sendiri.
Ada juga pelatihan membatik secara intensif bagi mereka yang memang berminat untuk mendalami teknik pembuatan batik tulis dan cap.
Selain batiknya, kamu juga akan dimanjakan dengan perpaduan arsitektur bangunan di Kampung Batik Laweyan.
Perpaduan arsitektur Jawa, Eropa, Tiongkok, dan Islam terlihat jelas di kampung batik ini.
Bicara soal Laweyan, tak lengkap rasanya kalau tidak membicarakan kuliner yang ada di kampung batik Solo tersebut.
Di sini juga tersedia berbagai kuliner khas, seperti kue ledre dan apem.
Ada pula tempat nongkrong seperti Wedangan Rumah Nenek, yang mengusung konsep bangunan Joglo dengan perpaduan Jawa-Belanda.
Jika menelusuri kampung batik di Solo ini lebih jauh, kamu juga akan menemukan makanan tradisional di rumah kuno megah milik Mbok Mase.
Kampung Batik Laweyan terletak di Jalan Dr Rajiman No.521, Laweyan, Kecamatan Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.
Lokasinya tidak terlalu jauh dari Stasiun Solo Balapan, yang berjarak 4 km dengan waktu tempuh 11 menit.
Rute terbaik menuju Kampung Batik Laweyan bisa kamu dapatkan dengan menggunakan petunjuk dari Google Maps.
Bisa pula dengan memanfaatkan jasa sopir mobil rental atau biro perjalanan, yang siap langsung mengantar langsung ke lokasi.
Kampung Batik Laweyan dan Kauman terkenal sebagai penghasil batik ternama di Solo, tak heran kalau banyak orang tertarik mengunjunginya.
Nah bagi kamu yang akan berbelanja di Kampung Batik Laweyan, ada beberapa tips yang dapat disimak:
Semoga tips ini membantumu saat berbelanja di Kampung Batik Laweyan, ya.
Selamat berbelanja!